1.PENDAHULUAN
Setiap orang didunia ini
ingin hidupnya menjadi pribadi
yang cerdas agar mereka jadi orang terampil dan bisa dengan mudah mempelajari sesuatu
yang memungkin mereka
menjadi pribadi yang benar-benar
terampil. Dalam kehidupan
ini bahkan semua orang tua berharap
memiliki anak anak yang cerdas. Denga tujuan itu
semua orang tua berusaha untuk
menyekolahkan anaknya agar menjadi pribadi yang cerdas, terampil sehingga
mereka kelak menjadi pribadi yang berguna
dan dapat mempertanggung jawabkan
hidupnya..
Dijaman modern demi
untuk mencerdaskan pikira semua orang yakin
bahwa dunia pedidikan formal merupakan tempat tempat untuk meningkatkan kecerdasan
pikiran anak didik. Karena itu sekolah
formal jadi pusat pedidikan.
Seiring kemajuan jaman, dijaman modern
juga produk-produk makanan
yang bila dikomsumsi dapat
membuat kecerdasan pikiran
semakin bertambah..
Tetapi bila
direnungi upaya yang dapat membuat
pikiran cerdas dijaman modern rupa-rupanya
sangat mahal.. Menempuh pendidikan
sampai kuliah harganya sungguh mahal dan kalau punya orang tua miskin
tentu tak sanggup kuliakan
anak.. ditambah setelah tamat kuliah
nganggur itu hanya menjadi beban
hidup semata..
Demikian juga adanya produk-produk makanan yang membuat pikiran dan akal bertambah cerdas biayanya mahal sekali. Miskin secara
ekonomi tidak mungkinlah bisa membeliproduk tersebut. Produk yang
mahal tersebut bila dibeli terus itu hanya
memperkaya para pedagang
multilevel semata.
Kalau hanya demi
membuat pikiran jadi cerdas,
jika ada kemauan untuk menjadi
cerdas dan terampil jadi
golongan wong cilik tidak mesti
memaksakan diri harus kuliah
tinggi. Tamat sma saja cukup
dan biarlah anak wong sugih saja
kuliah sampai tinggi bahkan
sampai keluar negeri. Dengan mengenyam
pendidikan sampai kuliah
tinggi-tinggi toh tidak semuanya benar-benar
cerdas. Banyak juga yang biasa-biasa saja..
Mengetahui demikia
adanya kalau ingin cerdas ada
teori atau teknik sederhana
yang membuat pikiran cerdas. Kalau semata bikin cerdas pikiran
teori atau teknik ini cukup
lumayan. Dengan teori ini cepat ataulambat pikiran
yang kurang cerdas bisa dibuat
bertambah cerdas. Bagi para pelajar yang menginginkan pekerjaan
memakai kecerdasan pikiran dapat
menggunakan teori ini. Dengan teori ini
akan membuat kecerdasan seseorang
jadi bertambah atau bisa pulih
sehingga dengan bertambahnya kecerdasan akan memungkinkan jadi anak yang
terampil dan berguna.
II. PISAU DAN SANGIAN/BATU ASAH
Kalau hanya untuk
mencerdaskan pikiran seseorang dapat
belajar dan menjadikan pisau dan sangian atau batu asah sebagai
petunjuknya. Pisau yang tajam
dapat dijadikan simbol
pikiran yang cerdas. Seperti pisau yang ketajaman bisa
diasah, sekiranya demikian juga
padadasarnya kecerdasan pikiran itu bisa
diproses. Dalam hal ini sekiranya pikiran
yang kurang cerdas itu bisa
diproses agar berubah menjadi
cerdas..
Selain bisa diproses
sekiranya melalui petunjuk pisau
tersebut dimana pisau yang yang tajam bisa menjadi tumpul itu juga bisa dijadikan petunjuk bahwa kecerdasan manusia juga
bisa berubah seperti pisau yang tumpul.. Pisau yang tajam bisa berubah jaditumpul tentu karena saking sering dipakai. Begitu juga kecerdasan pikiran manusia berkurang kecerdasanya karena sering dipakai belajar, dipakai
mengambil pekerjaan dan lain
sebagainya..
Berdasarkan petunjuk pisau yang bisa dipertajam dengan
diasah sekiranya itulah
dapat dijadikan petunjuk yang sederhana sekali untuk mencerdaskan
pikiran.. Berdasarkan petunjuk tersebut
sekiranya modal untuk mencerdaskan pikiran jadi murahmeriah.
Batu asah dalam
bahasa Bali disebut Sangian.
Petunnjuk untuk mencerdaskan
pikiran dan yang membuat pikiran bisa
menjadi cerdas ada pada kata Sangian tersebut.. Kata
Sangian itu menunjukkan Sang Hyang
Widhi. Kata Widhi dalam bahasa sanskerta artinya
Tahu” jadi Sang Hyang
widhi berarti sang Hyang maha
Tahu.
Batu asahatau sangian
tersebut dipabrik tentu
awalnya besar lalu demi agar bisa dimiliki oleh setiap
orang dicetak kecil-kecil menjadi batu asah yang
dijual ditoko-toko. Batu asah yang
sudah dijual ditoko itulah
yang berguna untuk mengasah pisau agar tajam..
Potongan batu asah
yang ada dipasaran itu
dapat dijadikan simbol Atma atau
Roh yang telah dicetak oleh Tuhan
sedemikian rupa untuk diletakkan dalam hatisetiap orang. Sangian atau
batu asah yang telah
dipotong-potong itu simbol sang hyang Atma
atau sangHyang ROH. Sang Hyang
Atma tersebut walau kecil
juga bersifat maha Tahu atauwidhi. Seperti pisau
diasah pada batu asah menjadi
tajam, sekiranya Sang Hyang Atma
juga bisa membuat pikiran jadi cerdas..
Jadi untuk
mencerdaskan pikiran agar pikiran
menjadi cepat mengetahui(widhi)
sesuatu seseorang bisa membawa
pikirannya pada Atma yang ada dihatinya.. setiap orang
masing-masing sudah memiliki Atma
bagaikan setiap rumah tangga ada
batu asahnya. Karena itu
ingat sanghyang widhi yang ada dihatinya akan membuat pikiran jadi
cerdas.
III. PROSES MENCERDASKAN PIKIRAN.
Untuk mencerdaskan pikiran
itu butuh prose atau cara. Caranya
sederhana iaitu seperti
proses menempelkan pisau pada sangian lalu menggesek-gesekkannya. Dalam
hal ini adalah dengan cara pikiran
dipakai ingat sang Hyang Atma yang ada
didalam hati.
Cara mengingat sang
Hyang Atma/ Roh yang paling singkat
adalah dengan ingat mantra atau nama
Tuhan berkali-kali. Karena Atma ada
didalam hati maka agar pikiran menempel pada Atma , mantranya harus
diucapkan didalam hati.
Saat mantra diucapkan didalam hati akan membuat terjadi gesekan antara pikiran dengan Atman bagaikan pisau bergesekan dengan sangian. Gesekan itu yang membuat pikiran
perlahan-lahan jadi tajam atau cerdas.
Adapun yang membuat adanya gesekan pada pikiran adalah karena adanya genggaman
panca indra yang duniawi dan
kerah ketuhanan yang saling tarik
tarikan.. pegangan pancaindra yang
mendua arah itu yang membuat
adanya gesekan dengan Atma itu
bagaikan kedua tangan saat memegang
pisau yang sedang diasah..
Sudah hukumnya akan
terjadi tarik tarikkan dalam panca indra
manusia saat ia ingat Tuhan yang ada
dalam hatinya sediri yang berwujud sang
Hyang Atme atau Roh. Bila seseorang
terus memaksakan diri tuk ingat sang Hyang Widhi dihatinya dengan mengulang-ngulang
mantra berkali kali sampai sejaman maka pikirannya akan berubah jadi tajam atau cerdas..
Seperti para pekerja atau petani dipedesaan dipagi
hari sebelum berangkat bekerja maka mereka terlebih dahulu mengasahnya. Kebiasaan mengasah pisau dipagi hari itu dapatdijadikan petunjuk
iaitudemi akal tetap cerdas atau
bertambah cerdas setiap pagi sebelum
bekerja, sebelum belajar haruslah ingat
Sang Hyang Atma atau Sang Hyang widhi
dengan cara mengucapkan namaNya didalam hati..
Ingat- dan ingatnama
Tuhan berkali-kali dan biaskan saja
kedua indra yang berlawanan melakukan aksi tarik menarik agar terjadi
gesekan anatara pikiran
dengan Atman. Melalui gesekan tersebut akan membuat pikiran jadi
lebih cerdas.. sore harinya juga
pikiran dibuat demikian maka pikiran tetap jadi
cerdas dan bersih.
IV.Pilsafat Batu Asah
Sepertisudah
diketahui batu asah atau Sangian itu dapat dijadikan simbol
Roh atau Atma, sekiranya seperti
kata sangian memiliki
makna, maka batu asahpun memiliki
makna. Makna yang terdapat pada kata batu asah dimana kata
batunya menunjukkan batin tulus
dan kata asah dipanjangkan menjadi
“pasrahkan”..
Dalam hal ini agar pikiran bisa menempel pada Atma atau
yang merupakan batu asah abadi didalam
hati maka batinnya harus tulus
dalam ingat Tuhan.. Jangan ada
keinginan macem-macem dan
parahkan dan serahkan saja
pikirannya pada Atma dan biarlah Atma itu merubah pikiran agar menjadi tajam
dan cerdas..
Jadi syarat
pikiran menempel pada Atma agar
bisa jadi cerdas adalah
pertama batin tulus
dan kedua adalah pasrahkan saja
pada kehendak Atma yang ada dihati.. jangan
ada memohon macem-macem
atau dapat dikatakan bila ingat mantra atau nama Tuhan
berulang-ulang semata hanya
ingat dan ingat saja mantranya sampai sebanyak mungkin..
Ingat pula Atman itu
ada dalam hati maka agar pikiran langsung
menempel pada Atma sekiranya ingat mantranya harus
didalam hati.. Kalau mantra
diucapkan dibibir membuat pikiran lama sekali sampai dihati.
Karena itu perlu melatih mengucapkan
mantra didalam hati menutup mulut agar
pikiran menempel pada Atma yang membuatpikiran jadi cerdas...
Kalau sudah
cerdas nantinya pikiran dengan mudah dipakai mempelajari
sesuatu seperti pisau dipakai memotong kayu , mengolah bumbu, atau
mengolah bahan masakan. Kalau tumpul hanya menguras tenaga saja.
V.JENIS_JENIS SANGIAN.
Sangian atau batu asah banyak ragamnya dan dalam bahasa bali dan
namanya juga dibedakan .nama –nama
sangian atau batu asah dalam bahasa bali adalah
sebagai berikut:
1. 1.
Sangian Orton
2. 2.
Sangian
serawad
3. 3.
Sangian lembat.
Dari ketiga nama sangian tersebut memiliki makna tiga
cara atau teknik untuk mencerdaskan pikiran. Maknanya ditunjukkan oleh kepanjangan kata
dari nama sangian tersebut . Kata Orton kepanjangannya “ortone” yang
artinya berita atau kisah-kisah. Dalam hal ini sangian orton itu menunjukkan
cerita atau berita-berita ketuhanan
yang ditulis didalam kitab suci
itu berfungsi untuk mencerdaskan pikiran. isi kitab itu penting dibaca-baca yang berguna tuk mencairkan pikiran. Didalam kitab suci tersebut ada petunjuk untuk ingat sanghyang
widhi yang membuat pikiran jadi cerdas..
Kata serawad punya kepanjangan “serahang apang wadih”
artinya serahkan pikiran
supaya lama banget sampai
terasa bosan. Dalam hal ini
agar pikiran cerdas sekiranya
serahkan atau bawa pikiran pada Atma
sampai lama sekali sampai dirasa
bosan. Dalam hal ini seseorangdalam berserah diri
pada Tuhan dalam hati
bisa sampai mengucapkan mantra berulang-ulang sampai berjam-jam. Dengan cara seperti itu pikiran
berubah jadi cerdas...
Kata LEMBAT kepanjanganya
“lembut, hebat”. Dalam hal ini pikiran yang
dipakai ingat Tuhan didalam
hati akan berubah jadi lembut
atau halus seperti pisau yang lama
diasah.. pikiran yang lembut
dan halus itu yang membuat pikiran jadi
hebat iaitu cerdas sekali. Jika
tidak pernah diasah dantidak ada
budaya ingat Tuhan sesuai
filsafatnya maka pikiran seperti pisau kasar
dan tumpul. Karena itu demi
pikiran cerdas yang membuat seseorang jadi pribadi yang hebat makapikirannya selalu dipasrahkan pada sang Hyang widhi yang
maka Tahu...
VI.MAKNA PISAU , TIUK..
Benda tajam yang
dibuat dari besi yang disebut pisau tersebut
itu memiliki makna yang ditunjukkan oleh kepanjangan kata pisau iaitu “penting
ingat Sang Hyang Atma, ulang-ulng mantranya”.
Sesuai kepanjagan kata pisau tersebut
agar pikiran cerdas
sekiranya penting ingat
sang Hyang Atma dengan cara
mantra diulang-ulang sebanyak mungkin sampai terasa
bosan sekali..
Kata tiuk
sendiri kepanjangannya “Tuhane ingetang,
ucapang mantrane kerengin” artinya
Tuhannya diingat, ucapkan namaNya
dibandelin”. Jadi kalau ingin cerdas pikirannya seperti pisau
sekiranya Tuhannya diingat
dan ucapkan nama Tuhan
berulang-ulang dibandelin setiap pagi
dan sore hari bahkan setiap saat..
Demi pikiran cerdas
bila ada waktu lowong dari pada
pikiran dipakai mikir yang bukan-bukan lebih baik dipakai ingat nama Tuhan sebanyak
mungkin didalam hati. Dengan cara sep[erti itu
maka pikiran bisa berubah menjadi cerdas..
VII.PISAU KARATAN.
Pisau yang
digeletakkan pada tanah akan membuat pikiran cepat
memerah lalu karatan. Warna merah pada pisau itu simbol bara ambisi
duniawi yang menempel dipikiran.
Karatan itu simbol memori duniawi
yang menempel dipikiran yang dapat menggelapkan pikiran..Karatan kepanjangannya
“kaku dan keberatan”.
Pisau yang digeletakkan
pada tanah itu melambangkan pikiran yang dibiarkan begitu saja hanya
ingat dengan urusan duniawi. Ingat kerja, ingat makan, ingat tidur dan
hanya ingat semua kegiatan duniawi. Pada pikiran yang demikian
akan dibakar oleh ambisi duniawi bagai pisau memerah.
Akibat ambisia duniawi yang berlebihan tersebut membuat ada
kenangan memori duniawi yang membuat
pikiran jadi seperti pisau karatan. Kalau pikiran sudah karatan maka
pribadi seseorang jadi kaku dan keberatan..
Karena wataknya kaku
dan keberatan maka kesadarannya jadi menurun
dalam hal keagamaan, kemanusiaan, kegiatan sosial.. Manusia jadinya
hanya berambisi untuk memenuhi kebutuhan pribadinya semata. Manusia yang
pikirannya berkarat tidak berguna
demi kemajuan bersama bagai pisau
berkarat yang tiada gunanya..
Karena itu supaya
tidak menjadi pribadi yang berkarat
sekiranya penting ingat
sanghyang widhi. Ingat-ingat namaNya berkali-kali dan
pasrahkan atau serahkan pikiran padaNya agar
dirombak biar tajam atau cerdaspikiranya.
Sarung dan pegangan
Sarung atausaung
adalah tempat menutup pisau agar
aman dan agar tidak membahayakan . Dalam hal ini kecerdasan itu
bagaikan pisau tajam bisa juga
membahayakan orang lain. Karena menjadi orang cerdas bisa
saja membuat perasaan orang
terluka karena merasa terkalahkan. Supaya
tidak melukai orang dan hidup aman maka kecerdasanya perlu dimasukkan kesarungnya.
Sarung kepanjangannya “sadar,urungkan niat”. Dalam
hal ini walau cerdas dan
tahu urungkan saja niatnya
dalam mengeluarkan pandangan”. Diduniaini
banyak orang yang merasa
pintar dan ingin dipandang pintar. Mereka
yang demikian akan sakit
hatinya bila ada
yang mengalahkan.. karena itu demi aman
harus sadar urungkan
niat tuk bicara/komentar.
Dalam bahasa bali
disebut saung yang
kepanjangannya “sadar buung
ngomong” artinya sadar batal bicara”. Ya demi aman dan tidak melukai hati seseorang, jadi orang cerdas harus
sadar, batal bicara, biar orang yang tumpul tidak merasa tersakiti
karena dikalahkan. Dalam hal ini orang yang pikiranya cerdas seperti pisau
yang masuk sarung..
Pegangan pisau
menunjukkan pegangan hidup atau pekerjaan. Pegangan disebut pati dalam bahasa bali pati itu menunjukkan pasupati artinya telah
bertuah atau berguna.. Dalam hidup sebaiknya
hidup seperti pisau masuk sarung yang penting sudah punya
pegangan sendiri atau pekerjaan sendiri
yang bermanfaat Dalam hal ini
kecerdasannya difokuskan pada kerjaan
masing-masing. Tak perlu banyak omong
sekiranya pekerjaan itu yang lebih utama yang
mestidijalani yang memberi tuah atau manfaat dalam hidup ini.Biarlah orang yang tidak punya pegangan yang bertuah
yang bebas bicara omongkosong. Pembicaraan yang tidak
bertuah(pasupati) toh tidak ada
gunanya.Orang yang pikirannya cerdas
harus pokus pada pegangannya/pekerjaannya..
VIII. TUHAN SUMBER KECERDASAN
Bila direnungi berdasarkan
nilai filsafat dari sangian dan pisau tersebut bila disimpulkan sekiraya
Tuhan sumber kecerdasan. Demi menolong Umatnya agar menjadi
pribadi yang cerdas, Tuhan telah
menempatkan bagian dari dirinya
didalam hati setiap makhluk sebagai Atma
atau Roh.
Denganadanya Roh
dihati setiap orang, sekiranya seseorang
diharapkan membawa pikirannya pada
Atma yang ada dihatinya agar menjadi
cerdas dan terampil yang memungkinkan seseorang memiliki pegangan hidup seperti pisau yang ada pegangannya..
Bila sudah
diberikan Atma dihatinya lantas
sepanjang hidupmanusia tak kenali
Atmanya, tak membawa pikirannya pada Atma , tidak ingat sang Hyang Atma
dihatinya itu salahnya mereka sendiri.
Mereka telah bersekongkol
dengan egonya, yang membuat mereka tak kenali
Sang Hyang Atma dan
kenal cara mencerdaskan pikiranya..
Dimanapun suatu kaum yang
telah bersekongkol dengan
egonya sulitlahlahmenerima saran atau pengetahuan yang dapat mencerdaskan pikirannya.. karena
itu manusia jangan bersekongko
dengan ego, melainkan bersekongkollah
dengan Atma agar jadi pribadi yang cerdas.
IX.MANTRA MANTRA TUK
INGAT TUHAN
Mantra mantra atau nama Tuhan untuk menepelkan pikiran pada
sang Hyang Atma didalam hati
tidak mesti harus panjang –panjang. Mantra-mantra pendek yang berupa
rumusan nama Tuhan itu saja
sudah cukup . Bagi orang yang tak
suka hobi mantra yang
banyak cukup pilih satu nama Tuhan saja
yang dipilih lalu diulang-ulang
sebanyak mungkin didalam hati.
Dengan cara seperti itu pikiran langsung tertuju pada Atma
yang membuat pikiran jadi cerdas
dan yang membersihkan pikiran dari karat-karat memori atau karmawasana.. ketika
pikiran menyentuh Atma seketika
itu pula ada air keabadian
yang membersihkan dan menyejukkan pikiran.Dalam hal ini Atma itu sendiri sifatnya bagai
air yang dapat membersihkan dan mencairkan pikiran. Jadi
demi pikiran langsung terpusat pada Atma ucapkan mantra yang pendekpendek saja. Berikut ada
beberapa mantra pendek-pendeka yang
dapat dipilih satu saja untuk diulang-ulang. Mantra-mantra tersebut diantaranya segabai
berikut:
1.
Hari om
2.
OM namah Siwaya
3.
OM Atma tatwatma sudhamam swaha
4.
Om namo narayanaya dll..
Banyak ada mantra
pendek-pedek yang bisa diucapkan
berulang-ulang sebanyak mungkin. Jika
ingin tahu lagi mantra
yang lain silahkan baca
buku yang berjudul JAPA YOGA
terbitan PARAMITA. Pada buku itu
terdapat lebih banyak lagi mantra
pendek-pendek dan walau banyak demi
cepat terfokus mantra itu harus
dipilih hanya satu selamanya
tidak boleh diganti-ganti. Hak ini seperti masuk sekolah kejuruan harsu
memilih satu jurusan saja agar cepat tamat dan berhasil.
X.BIASAKAN MULAI
KANAK-KANAK..
Mengucapkan mantra
atau nama Tuhan berulang-ulang hanya
ingat Sang Hyang Atma didalam hati bukanlah mengucapkan mantra agar jadi orang
sakti atau demi hidupkan kundalini. Ingat Nama Tuhan berulang-ulang adalah mengarahkan pikiran manusia
intinya agar ingat dengan sang penciptanya iaitu Tuhan.. Ingat Tuhan
diberi bonus jadi pribadi cerdas dan trampil itu merupakan suatu keruntungan.
Karena itu demi tercipta anak-anak yang cerdas dan terampil
sejak dari kecilmereka dibiasakan
agar ingat nama Tuhan berkali-kali jika mereka
menghadap Tuhannya. Jadikan kebiasaan ingat Tuhan agar mereka jadi
anak-anak yang cerdas..
Berikan pemahaman
pada anak didik bahwa Tuhan itu satu dan
namanya saja yang banyak sesuai jumlah bahasa
manusia yang ada dimuka bumi. Asalkan umat itu serius ingat nama Tuhan didalam
hati maka mereka semua akan jadi pribadi
yang cerdas pula. Jika
manusia ingat Tuhan seperti
burung beo hanya ngoceh
melulutidak didalam hati maka selamanya manusia akan menjadi beo yang bego.
Manusia bukanlah burung beo yang bego yang
sepanjang masa setia membeo
tapi tetap bego tidak mengerti
adanya keanekaragaman nama Tuhan dalam kehidupan ini. Manusia
jangan menirukan burung beo, manusia
dalam beriman harus juga menggunakan kesadarannya sendiri untuk
menimbang-nimbang antara yang benar dan salah. Didunia ini jangan egois seperti beo yang hanya setia membeo. Dunia ini penuh warna warnai keimanan bagai suara burung dan warna bulu burung yang ada dimuka bumi. semua memiliki corak tersendiri yang tidak mungkin disama ratakan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar