I.PENDAHULUAN
Bila
diperhatikan jauh kebelakang dimasa
masa lalu mulai sejak munculnya misionaris
agama dipermulaan tarik tahun
masehi, agama yang didalamnya terdapat petunjuk dalam beriman
bisa tersebar karena jasa dari para saudagar. Karena
kehidupan sebagai saudagar maka penyebaran agama dipengaruhi oleh pola pemikiran saudagar. Karena agama menyebar lewat
saudagar maka agama tersebut agar diminati orang ada unsur
pomosi seperti mempromosikan produk makanan, susu
atau hp di tv-tv.
Karena ada
unsur promosi didalamnya ada iming-iming bonus kehidupan surga
dan janji-janji lainnya yang menggiurkan. Termasuk
promosi mukjisat dan keunggulan
dari sebuah agama.. Dalam interaksi dimasyarakat tak jarang ada
monopoli agama layaknya monopoli perdagangan.
Dijaman modern lain lagi agama
menyebar karena jasa para
cendekiawan, para sarjana. Banyak
universitas keagamaan didirikan pemerintah yang melahirkan sarjana agama. Para sarjana agama jebolan
universitas tersebut yang kini memiliki
andil duduk dipemerintahan dalam pembinaan agama bagi masyarakat. Karena itu
yang namanya agama kini
kebanyakan menurut katanya para
sarjana.
Bila diperhatikan
agama agama sebagai pedoman dalam
beriman lewat penyebarnya
tampaknya melahirkan versi
saudagar , versi para cendekiawan
dan versi-versi lainnya. Bila
seseorang beriman dengan latar belakang seseorang pelukis
maka sebuah agama diwarnai dengan pola pemikiran pelukis, sekiranya
apapun latar belakang kehidupan seseorang demikianlah jadinya agama tersebut.. Latar belakang kehidupan
tersebut akan mewarnai pola pandang dan tatacara seseorang dalam
bergama..
Kalau latar
belakang sebagai anak petani tentu
beda lagi. Anak petani
adalah anak manusia yang dalam keseharian pekerjaannya
bergelut dengan dunia
tanaman. Mereka hidup dari
hasil bercocok tanam. Karena
hidup dari bertani maka pola keimanannya
dipengaruhi oleh dunia pertanian..
Karena dipengaruhi oleh dunia pertaniannya maka
dalam hal keimanan atau keyakinan pada Tuhan muncul
pola pemikiran dalam menjalani
iman diwarnai dunia pertanian. Dalam kehidupan pertanian ada orang bercocok tanam tanaman padi, jagung dan lain
sebagainya lalu dalam
keimanan muncul pemikiran bercocok tanam iman.
Sesuai namanya
bercocok tanam, sekiranya petani akan
menanam tanaman yang cocok tumbuh
didaerahnya. Selain cocok mereka para petani juga memilih tanaman yang
tentunya hasilnya berpeluang memiliki
nilai jual yang sekiranya dapat menopang perekonomiannya.
Dalam
menanamkan keimanan kepada Tuhan kalau bercermin dari kehidupan para petani, sekiranya manusia
menanamkan keimanan pada Tuhan
sekiranya yang cocok dengan pilihan hati.
Selain cocok dihati tentu keimanan yang cocok itu dapat memberikan pahala bagi diri sendiri dan bagi orang lain...
Demi iman atau keyakinan yang ditanamkan dalam ladang
hati dapat menghasilkan pahala bagaikan tanaman yang mengeluarkan/menghasilkan buah
sekiranya manusia sekali kali
dalam beriman dapat mencontoh
para petani yang bercocok tanam. Jangan hanya
katanya sarjana didengarkan atau katanya para saudagar
atau pengusaha..
Sebagai
petani yang minim
bacaan kitab, karena tekun
menjalani agama walau sibuk bertani akhirnya dunia
tanaman bisa dijadikan pedoman dalam bercocok taam iman. Dunia
tanaman yang disebut juga
tumbuh-tumbuhan itu memberi petunjuk bahwa iman yang ditanam
kelak tumbuh atau membuat seseorag jadi pribadi yang tumbuh dan
berkembang. Bagi orang yang ingin
keimanannya tumbuh membesar seperti sifat tumbuhan cobalah
sekali-kali beriman seperti petani. Dengan memakai petunjuk pada
tanaman maka seseorang bisa
mandiri dalam menjalani keimanan bagai petani
yang hidupnya mandiri dalam
bercocok tanam.
Para
petani diperintah atau tidak diperintah oleh pemerintah dalam bercocok tanam ia akan
tetap bercocok tanam. Baginya
bercocok tanam itu sudah merupakan
tanggung jawab dan kebutuhan hidup. Kiranya begitu juga jika
seseorang bercocok tanam
keimanan dengan petunjuk yang ada pada tanaman diceramahi
atau tidak, diperintah atau tidak oleh pemerintah akan tetap menjalani keimanan. Bagi orang yang tahu apa itu
keyakinan sekiranya beriman itu sudah kebutuhan hidup. Karena sudah kebutuhan hidup maka seseorang akan tetap beriman
dalam kesehariannya dan bila masanya
keimanannya membuahkan hasil
bagai pohon berbuah.
II. FILSAFAT TANAMAN.
Bergelut dalam iman disertai dengan bergelut dengan
dunia tanaman akhirnya
karana begitu dekatnya dengan
dunia tanaman, tanaman itu membukakan dirinya. Tanaman
menunjukkan nilai-nilai
filsafat yang singkat yang memiliki nilai kebenaran agama.
Nilai filsafat atau nilai kebenaran agama tersebut sangat
bagus sekali dijadikan petunjuk dalam agama
bagi orang yang sungguh-sungguh menanamkan keimanannya pada tuhan
diladang hatinya..
Petunjuknya sangat
singkat karena hanya berupa
singkatan kata-kata. Seperti
kata tanaman, bibit, benih, tunas, bunga, buah dan
kata lainnya itu merupakan
singkatan kata. Karena merupakan singkatan
kata, maka petunjuk agama
tersebut akan nampak setelah kata kata
pada tanaman tersebut
semuanya dipanjangkan. Nilai filsafat agama yang bisa dijadikan petunjuk dalam beragama jadi terlihat dengan jelas
setelah dipanjangkan. Pesan pesan singkat agama yang berupa nilai filsafat agama pada kata-kata
singkat tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
BIBIT
Kata bibit kepanjangannya “bangkit ibadah berusaha ingat Tuhan”. Dalam
hal ini bibit keimanan pada
Tuhan intinya adalah bangkit ibadah menjalankan agamanya dan
berusaha ingat Tuhan. Seperti tanaman
bibit memegang peranan. Kalau ada
bibit bila ditanam maka pastilah akan tumbuh tanamannya. Begitu juga
dalam beriman penting adanya
bibit iman iaitu seseorang bangkit ibadah berusaha ingat Tuhan.
2.
BENIH
Benih kepanjangannya “benahi nasib, ibadah harus”. Dalam beriman
agar imannya tumbuh harus
ada benih keimanan iaitu dengan
niat benahi nasib dan untuk
benahi nasib ibadah itu merupakan keharusan.
Dalam hal ini untuk membenahi
nasib manusia harus
bercocok tanam dalam iman
menggantungkan keyakinan pada rahmat Tuhan......
3.
TANAM, TANAMAN.
Tanam kepanjangannya Taat ucapkan
nama Tuhan dan tanaman
kepanjangannya taat ucapkan nama Tuhan dalam beriman. Dalam
hal ini cara menanamkan keimanan
kepada Tuhan didalam ladang hati seseorang harus taat ucapkan nama Tuhan. Nama
Tuhan itu intinya yang diucapkan
kalau beriman kepada Tuhan.
Nama Tuhan itu bentuk
bibit iman yang wajib
ditanamkan dalam hati dalam meyakini Tuhan.
Tentunya dalam bercocok tanam iman sekiranya nama Tuhan
atau mantra yang dipilih adalah
yang cocok dengan pilihan hati. Bagaikan
tanaman yang ada beraneka ragam,
sekiranya nama Tuhan pun beragam adanya dimuka
bumi.. manusia berhak memilih nama Tuhan
yang paling cocok
sesuia dengan ladang hatinya..
Bila ingin tanaman iman dihati tumbuh membesar
sekiranya tanaman nama
Tuhan yang cocok dihati itu diucapkan tiap hari.
Semakin banyak nama Tuhan
diucapkan berulang-ulang maka
imannya semakin besar yang membuat fisik dan mental semakin
tegar.
Karena itu agar iman semakin
tumbuh meninggi danmembesar seseorang setiap hari harus
taat ucapkan nama Tuhan. Ucapkan
nama Tuhan sebisanya 100x sampai
500x disaat pagi dan sore harinya, kalau lebih makin bagus. Setiap hari taat ucapkan nama Tuhan pastilah iman seseorang tumbuh membesar yang membuat
seseorang perlahan-lahan berjiwa besar..
4.
Tumbuh-tumbuhan.
Kata tumbuh menunjukkan iman seseorang semakin tumbuh membesar dan meninggi bila taat ucapkan nama Tuhan
tiap hari. Kata tumbuh
kepanjangannya “tulus membuahkan hasil”.
Dalam hal ini bila seseorang tulus menanamkan iman kepada
Tuhan maka kelak akan membuahkan hasil
atau pahala bagaikan tanaman berbunga dan berbuah.
Tumbuhan sendiri
kepanjangannya “tulus membuahkan hasil agar nasib berubah”.. Dalam hal ini
tulus membuahkan hasil tentunya
agar nasib berubah.. karena itu kalau ingin
nasib berubah gantungkan harapan pada Tuhan dengan cara
tanamkan iman kepada Tuhan.
5.
KECAMBAH
kecambah kepanjangannya “kecakapannya
bertambah”. Dalam hal ini
bila taat ucapkan nama Tuhan maka
keimanannya makin tumbuh
membesar maka perlahan-lahan kecakapan akan semakin bertambah. Hal ini
sudah pasti bila iman benar benar
ditaati.
6.
AKAR.
Akar sebagai penopang tanaman agar
tumbuh kuat.. Akar kepanjangannya “ada
karma, ada hukum karma”. Hal ini dapat
diterangkan dalam kehidupan ini ada hukum karma iaitu sudah
hukumnya manusia harus
berkarma atau bekerja. Selain menjalani iman manusia
harur berkarma , berbuat atau bekerja.
Bekerja itu berfungsi untuk
menopang keimanan kepada Tuhan..
Dengan bekerja manusia bisa memperoleh makanan. Dengan makan
ada tenaga dihasilkan dan
karena bertenaga manusia bisa
duduk lama-lama beriman ingat
nama Tuhan berulang-ulang.. kalau tak
kerja tentu tak bisa makan sehingga tidak ada tenaga yang kuat untuk
ucapkan nama Tuhan berulang-ulang dalam beriman.
7.
BERTUNAS
Bertunas kepanjangannya “beribadah
rutin, tulus nampak ada sinar. Hal ini dapat dijelaskan bila seseorang dalam beriman ibadahnya
rutin dan tulus maka akan nampak ada sinar suci Tuhan.. Sinar
suci Tuhan itu sangat penting sekali dalam menjalani iman. Sinar
suci Tuhan tersebut
berfungsi untuk
kelangsungan proses fotosintesa
didalam batin. Fotosintesa
tersebut yang memungkinkan adanya pembentukan fotensi dalam diri. Tanpa sinar suci Tuhan tidak akan ada pembentukan potensi
batin..
8.
DAUN
Daun kepanjanganya “Damai utamakan norma”. Dalam menjalani hidup dan menjalani iman penting sekali suasana yang
damai atau perasaan damai.
Agar damai seseorang harus utamakan norma atau aturan yang ada dimasyarakat.. dimanapun
berada ikuti norma yang ada kalau ingin merasakan kedamaian dalam hidup..
Daun memberi rasa sejuk disiang
hari, sekiranya bila ingat norma terutama norma agama
akan membuat suasana jadi
terasa sejuk dan
damai. Bila mengabaikan norma
maka hidup jadi kepanasan...
9.
BATANG
Batang kepanjangannya
“bangkit, tanggung jawab”.. Taat ucapkan
nama Tuhan, disinari suci
Tuhan membuat hidup jadi bangkit,
bersemangat dan menjadikan fisik jadi lebih kuat sehingga bertanggung
jawab dalam menjalani kehidupan ini.
10.
CABANG, DAHAN, RANTING
Cabang kepanjangannya “cakap, berkembang”. Dalam hal ini bila taat
beriman akan membuat hidup semakin cakap
dan jadi peribadi yang berkembang.
Pemikiran, wawasan, kepribadian
juga kan berkembang.
Dahan kepanjangannya “kemudahan”.
Dalam hal ini bila jadi orang cakap atau terampil akan membuat hidup mengalami kemudahan dalam mengatasi permasalahan.
Ranting kepanjangannya “rajin itu penting”.
Dalam hal ini rajin ibadah, rajin
bekerja, rajin menolong itu penting sekali dalam kehidupan ini demi kelangsungan hidup dibumi..
11.
BUNGA, KEMBANG
Bunga kepanjangannya “bungah”.
Bungahartinya “riang
gembira”. Dalam hal ini membawa pikiran
pada Tuhan dengan menanamkan benih nama
Tuhan dalam iman apa bila sampai menemukan sinarnya akan membuat
perasaan jadi bungah atau riang gembira. Sinar suci Tuhan tersebut
akan melenyapkan perasaan sumpek,
setress, kalut. Pancaran sinar suci tuhan memberi enerji atau tenaga yang membuat
tubuh jadi segar bertenaga sehingga perasaan jadi bungah atau riang
gembira.
Dalam menjalani hidup urusan duniawi itu terkadang membuat perasaan
penat, sumpek dan menggelapkan. Agar
perasaan plong, lega sebaikanya ibadah dijalaniagar dapatpancaran sinar suci Tuhan.
Bunga itu juga lambang cinta kasih.
Kekuatan cinta kasih akan
bertambahdihati bila diterangi
pancaran sinar suci Tuhan. Kekuatan cinta kasih dihati yang merupakan bunganya hati
yang perlu dipelihara sebab dari cinta kasih itu akan membuahkan pahala bagai bunga
yang kelak keluarkan buah.
Kembang kepanjanganya “
berkembang”.. dalam hal ini bunga berkembang itu melambangkan cinta kasih dihati berkembang bila masanya jika seseorang taat ucapkan nama Tuhan dalam
beriman..
Cinta kasih yang mengembang dihati
itu merupakan sesuatu yang sangat bernilai dalam hidup seseorang.. Cinta kasih itu bunga sejati
yang membuat seseorang memanen
pahala . makin banyak
cinta kasih dihati atau ada rasa
cinta kasih pada banyak orang walaubeda agama, suku dan bangsa maka makin
banyak pahala yang dipanen kelak bagai tanaman yang banyak hasilkan buah.
Kata kembang memberi pesan pada
hidup manusia sekiranya cinta kasih itu perlu dikembangkan agar jadi peribadi semakin berkembang dan terus berkembang. Cinta kasih
itu bagai bunga yang membuat
kehidupan jadi nampak indah. Tanpa
cinta kasih dihati yang mengembang membuat kehidupan tak ada
keindahannya.
Perkelahian, persetruan, bumi jadi gersang itu pertanda tiada cintakasih yang
dikembangkan didalam hati.. Kalau rajin beriman
tapi sering terjadi
persetruan itu tandannya bagai tanaman
tak berbunga hanya batangnya saja yang kuat.
Karena itu agar dunia indah, harmonis sekiranya cintakasih perlu dikembangkan agar hidup berbuah pahala kasih
atau rahmat Tuhan.
12.
BUAH
Buah dalam agama dapat diartikan
pahala, rahmat Tuhan. Pahala atau rahmat Tuhan itu bisadiperoleh
bila cinta kasih dihati
dikembangkan.. memiliki rasa welas
asih, tidak menyakiti, suka menolong itu
perwujudan dari cinta kasih dihati.
Sifat-sifat dan perilaku semacam itu yang membuahkan rahmat Tuhan.
Kata buah sendiri kepanjangannya “budi unggul ada hasil”. Dalam hal ini bila seseorang taat bercocok tanam
dalam iman maka buah yang
kelakdipanennya adalah memiliki budi yang unggul atau luhur. Dari budi luhur tentu ada hasil pemikiran , ada karya
cipta , keterampilan, keahlian yang
keluar dari budinya yang luhur..
Bagi orang yang ingin dapatkan buah keimanan seperti tersebut, seseorang harus
bercocok tanam iman dengan memakai petunjuk tanaman.
MASAK kepanjagannya “masa keemasan”.
Tekun beriman bila masanya akalbudi seseorang masak menguning atau mendapat pencerahan. Karena mendapatpencerahan maka seseorang bisa memasuki masa keemasan. Orang yang
imannya berbuah kelak bisa merasakan
kebahagiaan hidup bagai merasakan rasa buah yang telah matang...
II. MATAHARI
SUMBER CAHAYA.
Bila diamati di
alam ini semua tanaman arahnya menuju
kearah atas kesumber cahaya
alam iaitu menuju matahari. Hal ini menunjukkan tanaman
itu membutuhkan sinar
matahari.. Sinar matahari sangat dibutuhkan mengingat tanaman membutuhkan energi
dan matahari itulah sumber
energi utama dialam semesta. Melalui
energi yang terdapat pada pancaran cahaya matahari
akan memungkin tanaman bisa memasak makanan melalui proses fotosintesa.
Sekiranya dalam
berimanpun manusia seharusnya menuju ke atas kearah sumber
cahaya. Sumber cahaya dalam
iman ditujukkan oleh kepanjangan
kata matahari iaitu “mata hati roh insani”. Sesuai kepanjangan kata matahari tersebut dihati manusia terdapat Roh sebagai mata hati setiap
insan dimuka bumi.
Dalam
beriman manusia harus mengarahkan imannya, pikirannya menuju
Roh yang ada dihatinya. Manusia
harus percaya pada Roh yang ada
dihatinya. Matahari itu bulat.
Matahari yang bulat itu punya makna manusia
harus punya keyakinan yang
bulat bahwa Roh dihati itulah Tuhan
dan tujuan dalam iman..
Bila memiliki keyakinan yang bulat bahwa Roh dihati itu Tuhan sebagai mataharinya batin maka
seseorang akan mendapat pancaran
cahaya rohani bagaikan
kebesaran cahaya matahari. Bila keyakinannya tidak bulat dan tidak
yakin bahwa roh dihatinya adalah
Tuhan itu sendiri maka seseorang hanya
dapat pancaran cahaya Tuhan bagaikan cahaya bintang-bintang..
Matahari
dibumi hanya satu.. diantara sekian
banyaknya orang dibumi mungkin
hanya seorang saja yang punya keyakinan bulat bahwa
roh dihati itulah Tuhan. Kiranya
demi adanya fotosintesa dalam batin
tuk memasak/membakar makanan tuk dihasilkan tenaga
manusia harus punya keyakian yang
bulat pada Roh yang ada dihatinya..
Pancaran cahayaNya yang cemerlang itu
mengalirkan energi cahaya yang membuat tubuh jadi sehat bertenaga.
Matahari
kepanjangannya “mantra tiap hari”. Dalam hal ini agar hidup selalu mendapat
pancaran matahari rohani sekiranya seseorang harus mengucapkan mantra dalam
kesehariannya. Dengan cara seperti itu pribadi seseorang akan menjadi cemerlang
bersinar bagai matahari. Kehidupan mereeka yang gelap
akan muncul jadi peribadi
cemerlang..
Matahari
berbentuk bulat seperti hurup O dan
hurup terdepan dari matahari adalah
hurup M. Bila digabungkan
bentuk matahari yang bulat seperti hurup O dengan hurup depan matahari iaitu M akan
menghasilkan mantra atau lapal OM. Lapal OM
merupakan lapal awal .. OM itu
Omega iaitu yang awal dan terakhir. Aku adalah Alpa
dan omega tertulis dalam kitab wahyu
.. Om itu omnipresent..
III. BUMI DAN
TANAH
Bumi merupakan
tempat bagi semua
makhluk hidup untuk melakukan aktivitasya. Pada bumi tersusun dari
unsur tanah dan perairan.
Tanah sendiri merupakan tempat semua
tanaman tumbuh..
Bumi
kepanjangannya “budaya mewarnai
iman”. Sesuai kepanjangan kata bumi tersebut
kehidupan dibumi merupakan tempat manusia dan seluruh makhluk tuk melakukan budidaya atau berupaya. Orang-orang yang berbudi memiliki
keunggulan dalam melakukan budidaya atau berusa dibidang apapun didunia. Bumi ini merupakan milik kemenangan dariorang yang berbudi atau
yang cerdas dan terampil.
Karene bumi sebagai tempat berbudidaya atau
berusaha maka budaya atau kebiasaan yang telah terpatri dimasyarakat akan
mempengaruhi iman atau keyakinan
seseorang. Bagi orang yang berbudi ,
budaya setempat yang ada dimasyarakat
dijadikan tempat berpijak dalam imannya. Mereka mereka
berbaur dengan budaya atau adat
istiadat setempat untuk menopang
keberadaan imannya.
Hidup dibumi
dibutuhkan kecerdasan beradaptasi karena mengingat suhu dan alam
antara satu daerah dengan lainnya
berbeda-beda. Begitu juga hidup dilingkungan
budaya yang berbeda- beda dengan
suhu emosional dan keperibadian
umum didaerah tertentu perlu ada kecerdasan
dalam beradaptasi agar bisa bercocok tanam iman sesuai pilihan hati.
Kalau hanya beriman dengan
menanam benih iman berupa nama Tuhan
didalam hati saja tidak akan
terjadi benturan budaya.
Bercocok tanam iman didalam hati
tidak akan mengganggu siapa-siapa..
jika budaya berupa upacara dan tatacara perayaan agama dari daerah lain dibawa
bawa pastilah terjadi banyak benturan budaya.. supaya tidak terjadi benturan baiknya manusia beriman diladang hatinya, kecuali masyarakat umum telah mengerti dan mulai menerimanya.
Bumi juga
memiliki kepanjangan iaitu “berusaha untuk melakukan ibadah”. Dalam menjalani kehidupan ini agar
ada perubahan nasib dan bisa meraih masa keemasan atau
kebangkitan seperti buah buah yang telah masak menguning sekiranya seseorang harus berusaha mentuk
melakukan ibadah.. sedapat mungkin dalam keseharian harus berusaha melaksanakan ibadah dengan
cara bercocok tanam iman..
Tanamkan nama Tuhan diladang hati agar kelak ada
dipenen.
Bumi sebagian tersusun oleh unsur tanah. Tanah yang ada dibumi merupakan tempat bercocok tanam. Kata tanah kepanjangannya “tabah
menahan diri”. Sesuai kepajangan
tanah jika seseorang berusaha untuk melakukan ibadah tuk bercocok tanam
iman, seseorang harus
berusaha memiliki sifat tanah iaitu “tabah menahan diri”. Dihina, dimaki, direndahkan, dipermainkan, dan berusaha
tabah menahan emosi. Hidup dihina , direndahkan, dipermainan itu ibarat
tanah sedang diolah agar
jadi lebih gembur dan lembut mentalnya. Ketabahan semacah itu mencerminkan sifat
tanah dan dalam dalam menjalani iman haruslah
bersikap pasif seperti tanaman yang
tidak bergerak atau diam tak melakukan perlawanan.
Jika tidak tabah,
tidak tahan menahan
diri itu bagaikan
orang-orang yang tidak punya lahan garapan dimuka bumi. Karena
tidak tahan atau tidak
memiliki sifat tanah maka tak mungkinlah seseorang memiliki budaya bercocok tanam dalam hal keimanan.
Jadi dalam
beriman dimanapun berada
seseorang harus bisa beradaptasi
dengan budaya setempat dan harus berusaha tabah menahan diri. Seperti hama perusak
tanaman ada dimana-mana, sekiranya
pengganggu-pengganggu iman ada dimana-mana. Menyadari hal itu dalam beriman tidak perlu kemana-mana.. Dimana saja
asal bisa beradaptasi pastilah
tanaman iman akan tumbuh subur dan
berbuah.
IV.
RABUK/PUPUK.
Seperti lahan
pertanian yang ditanami tanaman berulang kali akan membuat kondisi
tanah jadi kurus. Sekiranya
mental dalam beriman karena terus
dipakai menjalani iman
bisa saja mental jadi kurus atau Sifat-sifat kebaikan jadi merosot, menyusut. Supaya
mental kembali subur dengan
sifat-sifat yang baik sekiranya
mental perlu dipupuk kesuburannya dengan ditaburi rabuk mental.
Rabuk mental
tersebut ditunjukkanoleh kepanjangan
kata rabuk iaitu “rajin buka kitab
suci” dan pupuk kepanjangannya “pahalanya menumpuk”. Dalam hal ini kalau mental sudah kurus, sifat
kebaikan berkurang seseorang harus rajin membuka kitab suci untuk membacanya. Bacaan ayat-ayat suci, cerita ketuhanan dalam
kitab suci atau petuah-petuah dalam kitab suci akan memberi pahala kesucian yang menumpuk dipikiran. Pahala kesucian itu yang menyuburkan mental yang membuat pertumbuhan iman kepada Tuhan
semakin subur dan laju.
Melalui rajin buka kitab suci
akan memangkinkan buah dari keimanan
hasilnya juga semakin bagus dan bermutu. Melalui mental sehat karena dipupuk maka
fisik juga akan semakin
sehat dan kuat.
Ada tiga
unsur yang dibutuhkan
oleh tanaman yang umum dikandung oleh pupuk iaitu unsur N, P dan K.
Dalam beriman juga dibutuhkan
tiga unsur iaitu
unsur N iaitu
nitrogen yang menunjukkan
Norma, unsur P iaitu fospat
yang menunjukkan Filsafat
dan unsur K iaitu kalium yang menunjukkan Karakter..
Melakui rajin membaca kitab suci yang
baik didalamnya akan terkandung unsur
norma, filsafat dan
karakter. Unsur itulah yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan iman seseorang
agar semakin meningkat dan subur.Kalau tidak rajin membaca kitab
suci maka unsur
ketaatan pada norma berkurang.
Beragama jadi tanpa filsafat atau tanpa mengerti maknanya dan
karakter yang baik sebagai keteladanan
akan berkurang bila
tidak rajin membaca kitab suci.
. Karena itu dalam beriman
peting rajin buka kitab suci untuk dibaca-baca dan
dimengerti.
V. PENGAIRAN.
Pengairan kepanjangannya “pengarang dan penyair yang memiliki peran”. Dalam
menjalani keimanan seorang
pengarang dan penyair melalui karangannya
atau buah pemikirannya memiliki
peran penting dalam mengalirkan kesadaran manusia dalam menjalani hidup dan keimanannya..
Karangannya atau
pemikirannya memungkinkan adanya aliran kesadaran rohani
atau aliran rahmat Tuhan mengalir bila
karangannya dituruti. Agar
ada kesegaran dalam hidup agar akal budi manusia mencair
dan kesadarannya mengalir
sekiranya seseorang perlu membaca karangan seorang penyair dan
menuruti buah pemikiran para penyair
agar rahmat Tuhan tercurah..
Bila rahmat tuhan
tercurah pada seseorang maka seseorang akan seperti kepanjangan kata air
iatu “akal cair”. Dari akal cair,
kesadaran mengalir , tenaga mengalir dan
yang lain-lain juga ikut mencair.
Ada pencairan bila rahmat
Tuhan menyertai seseorang..
VI HAMA
DAN GULMA.
Selain tanaman
sekiranya ada hama
dan gulma yang juga diciptakan
dimuka bumi. Hama, gulma dan
tanaman juga berjuang agar bisa hidup dibumi.
Sekiranya dimuka bumi ini selain benih nama Tuhan yang dipakai bercocok tanam dalam iman juga ada kehidupan hama
sebagai perusak dan gulma sebagai
pengganggu iman yang juga berusaha
tumbuh dimuka bumi.
Hama dalam kehidupan manusia
dibumi adalah berupa sifat-sifat
hama dan gulma menunjukkan tingkat
keimanan yang tidak ada
budaya nama Tuhan ditanamkan dalam hati.
Budaya gulma itu juga tumbuh
subur sebagai pengganggu
iman. Jadi secara garis besarnya keimanan
manusia dibumi terbagi dua iaitu iman bercorak tanaman dan bercorak gulma.
Sifat-sifat hama
dalam diri semua orang
ditunjukkan oleh kepanjangan kata hama
iaitu “hanya materi, hanya makan, hanya main, hanya
mabuk, hanya madat, hanya manten. Sesuai kepanjangan kata hama tersebut pada dasarnya
setiap orang dibumi semua
membutuhkan materi. Tidak ada
orang dibumi tidak butuh materi..Tetapi kalau
hidup tidak melakukan ibadah agama
dan dalam keseharian hanya memikirkan tuk mengumpulkan materi
itu tandanya hanya
sifat hama yang ada dalam
diri. Sifat hama
itu akan merusak dan menumbangkan keimanan kepada Tuhan.
Bila hidup
hanya memikirkan tuk mengejar
materi maka setelah materi terkumpul pastilah
hanya untuk makan, main, mabuk, madat
dan terahir hanya untuk manten
atau kawin. Begitu saja kehidupan
gaya hama dalam diri
manusia. Sifat-sifat hama itu akan menciptakankerusakan dan kebobrokan dalam sebuah negeri bila masyarakat dan pejabatnya lebih
banyak dirasuki sifat hama.
Gulma sendiri
yang sifatnya mengganggu tanaman merupakan
bangsa rumput-rumputan yang tumbuh secara liar dialam semesta. Sifat
gulma atau rumput dalam kehidupan manusia ditunjukkan oleh kepanjangan kata
gulma dan rumput.. Gulma kepanjangannya “Gunanya
lahir memenuhi ambisi” dan kata rumput kepanjangannya “rajin urusan materi, pandai upacara
tradisioal.
Seperti
tanaman merupakan golongan tumbuh-tumbuhan, sekiranya gulma
juga termasuk bangsa
tumbuhan karena mereka
juga tumbuh dimuka bumi.
Dalam kehidupan dibumi setiap orang
ada sifat gulma
yang dalam hidup ini kesempatan
hidup atau terlahir kebumi ia
gunakan tukmemenuhi
ambisinya saja. Orang dibumi
banyak seperti gulma dan
mereka tidak suka
beragama atau berkeyakinan menuruti kitab suci yang
dibawa oleh orang –orang suci.
Manusia yang beriman
seperti gulma semuanya rajin
bekerja dalam upaya mengumpulkan materi dan pandai
membuat upacara tradisional.
Keyakinan mereka dihari-hari
raya keagamaan dipenuhi dengan
upacara -upacara. Hidup
dilingkungan masyarakat yang kebanyakan berkeyakinan dengan upacara upacara,
sekiranya orang yang beriman
dengan menanamkan nama Tuhan dihati
harus tabah da bersifat
pasif. Kalau iman masih kecil jika
salah akan direbut
bagaikan tanaman direbut
rumput. Jika tidak
kuat imannya orang yang beriman bagai tanaman mati direbut
rumput. Hidup orang yang beriman seperti rumput
berpedoman pada kitab suci atau tidak
baginya tetap hidupnya
tumbuh subur dalam hal
duniawinya. Tetapi dari segi pengetahuan
agama kurang . Hidup
seperti rumput bila
dicoba atau diganggu sedikit maka
rasanya sepat iaitu sepat-sepat
omonganya memojokkan, sinis tapi
diperhalus..
Budaya iman seperti rumput kebanyakan
mengganggu orang yang
beriman dengan cara
ingat nama Tuhan berulang-ulang.
Jadi orang beriman berdasarkan kitab suci dilokasi kebanyakan
berumput masyarakatnya
sebisanya jangan berbuat salah.
Jika salah karena mereka ramai
maka mereka akan penuh keberanian meroyok
ataumerebut.
Hidup dilokasi berumput walau
seandainya benar alangkah baiknya mengalah.
Seperti rumput dan tanaman walau golongan tumbuhan
tentu tetap berbeda.. Begitu juga
dalam hal pemahaman agama
tidak mungkin disamakan .Pola
pemikiran beda dalam
hal iman. Karena itu dalam urusan
iman lebih baik sendiri-sendiri dan bisa –bisa membawa sikap..
Rumput dalam
bahasa Bali disebut padang. Padang artinya terang.
Orang yang hidupnya seperti gulma pikirannya
semua padang dalam urusan
duniawi sehingga secara
kehidupan duniawi mereka
subur-subur dan makmur hidupnya.
Kata padang kepanjangannya
“pemandangan”, pandagan-pandangan..
Hidup dalam budaya
gulma kebanyakan berupaya
tuk menciptakan pemandangan yang indah
bagai hamparan padang rumput
yang terbentang luas yang sejuk
menghijau. Dengan pemandangan alam yang indah
maka para toris manca negara
akan ramai berdatangan sehingga
materi berlimpah. Begitulah budaya
rerumputan.
Pemandangan alam
yang indah dengan rumput menghijau menyejukkan pandangan semua itu
karya alam yang indah
ciptaan Tuhan yang maha
agung. Manusia yang beriman
harus turut juga melestarikannya dan
jadilah seperti tanaman
yang tumbuh diantara
rerumputan yang terbentang hamparan padang rumput itu.
Jadilah pohon
diantara padang rerumputan yang mana
diterik siang matahari bisa dijadikan tempat berteduh dikala
hidup kepanasan diterpa panasnya
hukum karma bila telah
berbuah(kena karma). Hanya hidup seperti
tanaman pepohonanlah yang bisa
sebagai peneduh sementara ditempat budaya rerumputan tidak bisa berperan sebagai peneduh. Justru jika hidup kepanasan dan kesusahan
hanya dipandang sebagai
perusah pemandangan.
Karena itu
bila hidup kepanasan atau
kesusahan seseorang harus menanamkan
tanaman iaitu taat ucapkan
nama Tuhan tuk sejukkan
hati. Jadikan nama
Tuhan sebagai pelindungan. Nama Tuhan
yang diucapkan
berulang-ulang akan mengundang
kehadiran Tuhan bagai kedatangan angin
yang dapat memberi kesejukan.
Dengan nama Tuhan yang diucapkan berulang-ulang membuat hidup
tumbuh jadi jadi lebih kuat bagai tanaman pepohonan.
Pohon
kepanjangannya “polos memohon”.
Dalam hal ini dalam menjalani iman seseorang harus bersikap polos
berdoa dengan mengucapkan nama Tuhan tuk memohon kehadiraNya
yang dapat menyegarkan dan menyejukkan hati. Dengan
menjalai iman seperti tanaman pepohonan maka
seseorang berpeluang hidup jadi
sehat dan panjang umur seperti pepohonan
yang berumur panjang. Kalau beriman seperti rumput
jadi pendek umur tapi cepat punya keturunan dalam jumlah banyak
seperti biji-biji rerumputan..
WATAK SERANGGA
Dalam bercocok
tanam pastilah serangga
sebagai hama pengganggu selalu ada
yang merusak tanaman. Sifat serangga ditunjukkan olek kepanjangan kata
serangga iaitu “ Serang, gagalkan”. Sifat-sifat serangga dalam menjalani iman pasti selalu ada sebagai perusak iman. Mereka yang berwatak
serangga bila ada orang yang berusaha
bercocok tanam iman dengan
taat ucapkan nama
Tuhan pastilah ada
yang berkata “ ayo serang dan gagalkan
imannya”. Bila ada
serangga mengganggu sekali kali
mereka harus disemprot
dengan kata-kata yang membuat
mereka sadar diri.
Kalau sudah
kuat beriman iaitu taat ucapkan
nama Tuhan dalam hati sampai
ribuan kali tiap hari, maka
ada serangan dari
watak serangga tidak terlalu
berarti.. Biarkan saja mereka
menyerang lama –lama mereka akan loyo sendiri. Tidak begitu penting orang
beriman melayani serangga.
Mereka golongan serangga
hanya mengganggu toh sebatas
ingin cari makanan cari hidup. Berikan saja
semampunya apa yang diinginkan agar ia tidak terus-terus mengganggu dan
menggoda. Orang beriman harus
ikhlas dan sabar
seperti sifat pepohonan..
PETANI..
Orang-orang yang kehidupannya dalam
kehidupan ini yang bercocok tanam tanaman –tanaman secara umum disebut petani. Petani dalam
dunia agama ditunjukkan
oleh kepanjangan kata petani iaitu
“pertapa murni”..
Kehidupan
menjalani iman yang disebut pertapa murni
dalam kesehariannya dalam beriman
adalah hanya taat
ucapkan nama Tuhan. Tujuan
menjalani iman dengan
ketaatan mengucapkan nama Tuhan
adalah kelak dihasilkan
buah budi unggul bagai tanaman yang menghasilkan buah. Dengan
dihasilkan buah budi yang unggul kelak
ia bisa meraih masa keemasan
bagai buah yang masak menguning. Itulah tujuan
dan hasil kelak diraih dalam menjalani iman.
Menjalani
iman sebagai seorang petani iaitu jadi pertapa murni maka
dari segi penampilan , berpakaian
sederhana saja seperti penampilan
pakaian petani kesawah .
pakaian sederhana, murah meriah dan jadi pertapa murni
jeleknya , atau kekurangan
diri biasa terlihat
dimata orang bagai petani yang
terkadang pakaiannya berlumpur.
Rendah,
hina kehidupan jadi pertapa murni bila
hidup dimasyarakat. Kehidupan
sederhana menjalani iman
yang nampak nista seperti petani dewasa
ini jarang disukai orang. Orang orang akan memandang remeh dan menyepelekan kehidupan
seorang pertapamurni. Hidup
akan dipadang sebelah mata oleh mereka-mereka yang
tubuhnya berlabel ..
Jadi
pertapa murni yang dilambangkan oleh kehidupan jadi petani, tak pakai gelar apa-apa. Ketaatan mengucapkan nama Tuhan
dalam keseharian itu yang utama agar membuahkan hasil
budi unggul.
Kehidupan jadi pertapa murni yang hanya taat ucapkan
nama Tuhan semata harus
ikhlas direndahkan atau dipandang
sebelah mata toh bila masanya
panen bisa meraih masa keemasan bagaikan
panen buah menguning.
SAWAH, KEBUN, LADANG.
Petani dan
sawah tak bisa
dipisahkan. Sawah kepanjangannya
“sadar walau hidup jadi kaum bawah”. Dalam
hal ini menjalani kehidupan
sebagai seorang pertapa murni harus memiliki kesadaran tuk taati norma agama,
sadar hukum walau hidup jadi
golongan kelas bawah”.. Dengan memiliki kesadaran
tuk menuruti norma agama jadi orang kelas bawah
yang memungkinkan ada ketaatan dalam berbudidaya tanaman iman
dengan cara taatucapkan nama
Tuhan.
Pematang
sebagai pembatas agar air tergenang
ditunjukkan oleh kepanjangan kata pematang iaitu “pemikiran matang”. Menjalani kehidupan jadi
pertapa murni harus memiliki pemikiran dan pengetahuan agama
yang matang atau lengkap sehingga
ada kemandirian dan kesanggupan
menjalani iman secara mandiri. Batasan
–batasan atau larangan dalam agama
sudah ditahu dengan jelas..
Karena
sanggup mandiri maka walau sendirianpun tanpa
diperintah oleh orang yang berperan
dikeagamaan dipemerintahan tetap
menjalani iman. Sekiranya demikianlah ketaatan iman seseorang yang matang pengetahuan agamanya.
KEBUN
kepanjagannya “kebudayaan normatif”.. Dalam hal ini taat ucapkan
nama Tuhan dalam beriman itu merupakan
wujud kebudayaan normatif. Dalam kehidupan menjalai budaya atau tradisi beriman hidup
dibatasi oleh norma-norma..
LADANG
kepanjangannya “gelandangan”. Ketaatan
dalam mengucapkan nama Tuhan
dalam kehidupan seseorang terkadang terlihat gelandangan.. banyak
waktu santainya dalam urusan
kerja seperti hidup jadi petani . Jadi petani
hidup tidak terikat oleh
sang waktu apalagi ngerjaain
sawah sendiri. Lain halnya
jadi buruh maka hidup
tidak bisa santai karena
waktunya terikat..
Begitulah
kiranya jadi pertama murni yang bebas menjalani iman sesuii
pemahaman dan kemampuan akal budi
sendiri bagai memiliki sawah
sendiri dalam kehidupan ini santai tidak
terlalu sibuk bekerja. Hanya pada hari-hari tertentu saja sibuk
bekerja dan selebihnya santai
banyak dipakai untuk ketaatan mengucapkan
nama Tuhan. Karena terlihat santai hidup terkadang kelihatatan seperti anak
gelandangan..
Tetapi walau
gelaandangan dikemudian hari bila sudah berbuah
iman yang ditanam didalam
batinnya kelak bisa meraih masa keemasan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar