Senin, 03 Desember 2018

BERCOCOK TANAM IMAN


I.PENDAHULUAN
Bila diperhatikan jauh kebelakang  dimasa masa  lalu mulai sejak munculnya  misionaris  agama  dipermulaan tarik tahun masehi, agama  yang  didalamnya terdapat petunjuk dalam beriman bisa  tersebar karena jasa  dari para saudagar.  Karena  kehidupan  sebagai  saudagar maka penyebaran agama  dipengaruhi oleh pola pemikiran  saudagar. Karena agama menyebar  lewat  saudagar maka  agama tersebut  agar diminati orang ada  unsur  pomosi  seperti mempromosikan  produk  makanan, susu  atau hp  di tv-tv.
Karena  ada  unsur promosi didalamnya ada iming-iming bonus kehidupan  surga  dan janji-janji lainnya yang menggiurkan.  Termasuk  promosi mukjisat  dan  keunggulan  dari sebuah agama.. Dalam interaksi dimasyarakat tak jarang  ada  monopoli  agama  layaknya monopoli perdagangan.
Dijaman  modern lain lagi  agama   menyebar karena jasa para  cendekiawan, para  sarjana. Banyak universitas  keagamaan  didirikan pemerintah  yang melahirkan sarjana agama.  Para sarjana agama   jebolan  universitas tersebut yang kini memiliki  andil duduk dipemerintahan dalam pembinaan  agama bagi masyarakat.  Karena itu  yang namanya agama  kini kebanyakan menurut katanya para   sarjana.
Bila  diperhatikan  agama  agama sebagai pedoman dalam beriman  lewat  penyebarnya  tampaknya   melahirkan  versi  saudagar ,  versi para  cendekiawan  dan versi-versi lainnya.   Bila seseorang beriman dengan latar belakang seseorang  pelukis  maka  sebuah agama  diwarnai dengan pola pemikiran pelukis,  sekiranya  apapun latar belakang kehidupan seseorang  demikianlah jadinya  agama tersebut.. Latar belakang  kehidupan  tersebut akan mewarnai pola pandang dan tatacara seseorang dalam bergama..
Kalau latar belakang sebagai  anak petani  tentu  beda  lagi.  Anak petani  adalah  anak manusia  yang dalam keseharian    pekerjaannya  bergelut  dengan  dunia  tanaman. Mereka  hidup  dari  hasil bercocok tanam.  Karena hidup  dari  bertani maka pola  keimanannya   dipengaruhi  oleh  dunia pertanian..
Karena  dipengaruhi oleh   dunia pertaniannya  maka  dalam hal keimanan atau keyakinan pada Tuhan  muncul  pola pemikiran   dalam menjalani iman diwarnai  dunia pertanian.  Dalam kehidupan pertanian ada orang  bercocok tanam tanaman padi, jagung dan lain sebagainya  lalu  dalam  keimanan  muncul pemikiran  bercocok tanam   iman.
Sesuai namanya bercocok tanam, sekiranya  petani  akan  menanam tanaman  yang cocok  tumbuh  didaerahnya.  Selain cocok  mereka para petani juga memilih tanaman yang tentunya  hasilnya berpeluang memiliki nilai jual  yang sekiranya  dapat menopang perekonomiannya.
Dalam menanamkan keimanan kepada Tuhan kalau bercermin  dari kehidupan para petani, sekiranya  manusia  menanamkan keimanan pada Tuhan  sekiranya  yang cocok dengan  pilihan hati.  Selain  cocok dihati  tentu keimanan yang  cocok itu dapat memberikan  pahala bagi diri sendiri dan  bagi orang lain...
Demi  iman atau keyakinan yang ditanamkan  dalam ladang  hati  dapat  menghasilkan pahala bagaikan  tanaman yang mengeluarkan/menghasilkan buah sekiranya  manusia  sekali kali  dalam beriman  dapat mencontoh para petani  yang bercocok tanam. Jangan  hanya  katanya sarjana didengarkan atau katanya para  saudagar  atau pengusaha..
Sebagai petani  yang  minim  bacaan kitab, karena tekun  menjalani agama  walau  sibuk bertani akhirnya  dunia  tanaman  bisa  dijadikan pedoman dalam  bercocok taam iman.  Dunia  tanaman  yang  disebut juga  tumbuh-tumbuhan   itu memberi petunjuk bahwa iman yang ditanam kelak tumbuh  atau membuat  seseorag jadi pribadi yang tumbuh dan berkembang.  Bagi orang yang ingin keimanannya  tumbuh  membesar seperti  sifat tumbuhan   cobalah  sekali-kali beriman seperti petani. Dengan memakai petunjuk  pada  tanaman maka seseorang  bisa mandiri  dalam menjalani keimanan  bagai petani  yang hidupnya  mandiri dalam bercocok tanam.
Para petani  diperintah atau  tidak diperintah oleh  pemerintah dalam bercocok tanam  ia akan  tetap bercocok tanam.  Baginya bercocok tanam itu sudah  merupakan tanggung jawab dan kebutuhan hidup. Kiranya begitu juga  jika  seseorang  bercocok tanam keimanan  dengan petunjuk  yang ada pada tanaman   diceramahi  atau tidak, diperintah atau tidak oleh pemerintah  akan tetap menjalani keimanan.  Bagi orang yang tahu  apa itu  keyakinan sekiranya beriman itu sudah kebutuhan hidup. Karena   sudah kebutuhan hidup maka  seseorang akan  tetap beriman  dalam kesehariannya dan bila masanya  keimanannya  membuahkan hasil bagai pohon berbuah.
II. FILSAFAT  TANAMAN.
Bergelut dalam iman  disertai  dengan bergelut  dengan  dunia tanaman akhirnya  karana  begitu dekatnya  dengan  dunia  tanaman,  tanaman itu membukakan dirinya.  Tanaman   menunjukkan  nilai-nilai  filsafat  yang singkat  yang memiliki nilai kebenaran  agama.  Nilai  filsafat  atau nilai kebenaran agama tersebut  sangat  bagus  sekali dijadikan petunjuk  dalam agama  bagi orang yang sungguh-sungguh menanamkan keimanannya  pada tuhan  diladang hatinya..
Petunjuknya  sangat singkat  karena hanya berupa singkatan  kata-kata.  Seperti   kata  tanaman,  bibit, benih, tunas, bunga, buah dan kata  lainnya  itu merupakan  singkatan  kata.  Karena merupakan  singkatan  kata, maka  petunjuk  agama  tersebut  akan  nampak setelah  kata kata  pada  tanaman tersebut semuanya  dipanjangkan.  Nilai filsafat agama yang  bisa dijadikan petunjuk dalam beragama  jadi terlihat dengan  jelas  setelah dipanjangkan. Pesan pesan singkat  agama yang berupa nilai  filsafat agama pada  kata-kata  singkat tersebut adalah   sebagai berikut:
1.       BIBIT
Kata bibit  kepanjangannya  “bangkit ibadah berusaha ingat Tuhan”.  Dalam  hal ini  bibit  keimanan pada  Tuhan intinya   adalah  bangkit ibadah menjalankan agamanya dan berusaha ingat Tuhan. Seperti tanaman  bibit  memegang peranan. Kalau ada bibit  bila ditanam maka  pastilah akan tumbuh tanamannya.  Begitu juga  dalam beriman  penting adanya bibit  iman iaitu seseorang  bangkit ibadah berusaha ingat Tuhan.
2.       BENIH
Benih kepanjangannya “benahi nasib, ibadah harus”.  Dalam beriman  agar imannya tumbuh   harus ada  benih keimanan iaitu  dengan  niat benahi nasib  dan untuk benahi nasib ibadah itu merupakan keharusan.  Dalam hal ini untuk membenahi  nasib  manusia  harus  bercocok tanam  dalam  iman  menggantungkan keyakinan pada rahmat Tuhan......
3.       TANAM, TANAMAN.
Tanam kepanjangannya  Taat ucapkan nama Tuhan  dan  tanaman  kepanjangannya  taat ucapkan  nama Tuhan dalam beriman.  Dalam  hal ini cara  menanamkan keimanan kepada Tuhan  didalam ladang hati  seseorang harus  taat ucapkan nama Tuhan.  Nama  Tuhan itu  intinya yang  diucapkan  kalau beriman kepada  Tuhan. Nama  Tuhan itu  bentuk  bibit iman  yang  wajib  ditanamkan  dalam hati  dalam meyakini  Tuhan.
Tentunya  dalam bercocok  tanam iman sekiranya  nama Tuhan  atau mantra  yang dipilih  adalah  yang  cocok  dengan pilihan hati.  Bagaikan  tanaman  yang ada beraneka ragam, sekiranya  nama Tuhan pun beragam  adanya dimuka  bumi..  manusia  berhak memilih  nama Tuhan  yang  paling  cocok  sesuia  dengan  ladang hatinya..
Bila  ingin  tanaman iman dihati tumbuh membesar sekiranya  tanaman  nama  Tuhan yang  cocok dihati itu diucapkan  tiap hari.  Semakin banyak nama Tuhan  diucapkan berulang-ulang  maka imannya semakin besar yang membuat fisik dan mental  semakin  tegar.
Karena itu  agar iman semakin tumbuh  meninggi danmembesar  seseorang setiap hari  harus  taat ucapkan  nama Tuhan. Ucapkan nama Tuhan sebisanya  100x  sampai  500x  disaat pagi  dan sore harinya, kalau lebih  makin bagus. Setiap hari  taat ucapkan nama Tuhan  pastilah iman seseorang tumbuh membesar  yang membuat  seseorang perlahan-lahan berjiwa besar..
4.       Tumbuh-tumbuhan.
Kata tumbuh   menunjukkan  iman seseorang semakin  tumbuh membesar dan meninggi  bila taat ucapkan  nama Tuhan  tiap hari. Kata  tumbuh kepanjangannya  “tulus membuahkan  hasil”.  Dalam  hal ini  bila seseorang tulus menanamkan iman kepada Tuhan  maka kelak akan membuahkan hasil atau pahala  bagaikan  tanaman berbunga  dan berbuah.
Tumbuhan  sendiri kepanjangannya  “tulus membuahkan  hasil agar nasib berubah”..  Dalam hal ini  tulus membuahkan  hasil tentunya agar  nasib berubah.. karena itu  kalau ingin  nasib berubah  gantungkan  harapan pada Tuhan  dengan cara  tanamkan iman kepada Tuhan.
5.       KECAMBAH
kecambah kepanjangannya “kecakapannya   bertambah”.  Dalam hal ini bila  taat ucapkan nama Tuhan  maka  keimanannya makin  tumbuh membesar  maka perlahan-lahan kecakapan  akan semakin bertambah.  Hal ini  sudah pasti bila  iman benar benar ditaati.
6.       AKAR.
Akar  sebagai penopang tanaman agar tumbuh  kuat.. Akar kepanjangannya “ada karma, ada hukum karma”.  Hal ini dapat diterangkan  dalam kehidupan ini ada  hukum karma iaitu  sudah  hukumnya manusia  harus berkarma  atau bekerja.  Selain menjalani iman  manusia  harur berkarma , berbuat atau bekerja.  Bekerja  itu berfungsi untuk menopang keimanan kepada Tuhan..
Dengan bekerja  manusia  bisa memperoleh makanan. Dengan  makan  ada tenaga  dihasilkan  dan  karena  bertenaga  manusia bisa  duduk lama-lama  beriman ingat nama Tuhan berulang-ulang..  kalau tak kerja  tentu tak bisa makan  sehingga tidak ada tenaga yang kuat untuk ucapkan nama Tuhan berulang-ulang dalam beriman.
7.       BERTUNAS
Bertunas kepanjangannya “beribadah  rutin, tulus  nampak ada  sinar. Hal ini dapat dijelaskan bila  seseorang dalam beriman  ibadahnya  rutin dan tulus  maka  akan nampak ada sinar suci Tuhan..  Sinar  suci Tuhan  itu  sangat penting sekali dalam  menjalani iman.  Sinar  suci Tuhan tersebut  berfungsi   untuk kelangsungan  proses  fotosintesa  didalam batin.  Fotosintesa tersebut  yang memungkinkan  adanya pembentukan  fotensi dalam diri.  Tanpa  sinar suci Tuhan  tidak akan ada pembentukan  potensi  batin..
8.       DAUN
Daun kepanjanganya “Damai utamakan norma”.  Dalam menjalani hidup dan menjalani iman  penting sekali suasana  yang  damai atau perasaan  damai. Agar  damai seseorang harus  utamakan norma atau aturan  yang ada dimasyarakat..  dimanapun   berada  ikuti norma yang ada  kalau ingin merasakan kedamaian  dalam hidup..
Daun memberi rasa  sejuk disiang hari, sekiranya bila  ingat  norma terutama  norma agama  akan membuat suasana  jadi terasa  sejuk  dan  damai. Bila mengabaikan norma  maka  hidup jadi kepanasan...
9.       BATANG
Batang  kepanjangannya “bangkit,  tanggung jawab”..  Taat ucapkan  nama Tuhan,  disinari suci Tuhan  membuat hidup jadi bangkit, bersemangat   dan menjadikan  fisik jadi lebih kuat sehingga bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan ini.
10.   CABANG, DAHAN, RANTING
Cabang kepanjangannya “cakap, berkembang”. Dalam hal ini  bila taat  beriman   akan membuat   hidup semakin  cakap  dan  jadi peribadi yang berkembang. Pemikiran, wawasan, kepribadian  juga  kan berkembang.
Dahan  kepanjangannya “kemudahan”. Dalam hal ini bila jadi orang cakap atau terampil  akan membuat hidup  mengalami kemudahan  dalam mengatasi permasalahan.
Ranting kepanjangannya  “rajin  itu penting”.  Dalam hal ini  rajin ibadah, rajin bekerja, rajin menolong itu penting sekali dalam kehidupan ini   demi kelangsungan hidup dibumi..

11.   BUNGA, KEMBANG
Bunga  kepanjangannya  “bungah”.  Bungahartinya  “riang gembira”.  Dalam hal ini membawa pikiran pada Tuhan  dengan menanamkan benih nama Tuhan dalam iman  apa bila  sampai menemukan sinarnya akan membuat perasaan jadi bungah atau riang gembira. Sinar suci Tuhan  tersebut  akan  melenyapkan perasaan sumpek, setress, kalut. Pancaran sinar suci tuhan memberi enerji atau tenaga  yang membuat  tubuh jadi segar bertenaga sehingga perasaan jadi bungah atau riang gembira.
Dalam menjalani hidup urusan duniawi itu terkadang membuat perasaan penat, sumpek dan menggelapkan.  Agar perasaan  plong, lega   sebaikanya ibadah dijalaniagar  dapatpancaran sinar  suci Tuhan.
Bunga  itu juga lambang  cinta kasih.  Kekuatan cinta kasih akan  bertambahdihati bila  diterangi pancaran sinar suci Tuhan.  Kekuatan  cinta kasih dihati yang merupakan  bunganya hati  yang perlu dipelihara  sebab  dari cinta kasih itu  akan membuahkan pahala  bagai bunga  yang kelak keluarkan  buah.
Kembang  kepanjanganya “ berkembang”..  dalam hal ini  bunga berkembang  itu melambangkan  cinta kasih dihati berkembang  bila masanya jika  seseorang taat ucapkan nama Tuhan dalam beriman..
 Cinta kasih yang mengembang dihati itu merupakan sesuatu yang sangat bernilai dalam hidup seseorang..  Cinta kasih itu bunga  sejati  yang membuat seseorang  memanen pahala .  makin  banyak  cinta kasih dihati atau ada rasa  cinta kasih pada banyak orang walaubeda agama, suku dan bangsa maka  makin  banyak  pahala  yang dipanen kelak bagai  tanaman yang banyak hasilkan buah.
Kata kembang memberi pesan  pada hidup manusia sekiranya  cinta kasih  itu perlu dikembangkan agar  jadi peribadi semakin berkembang  dan terus berkembang.  Cinta kasih  itu bagai bunga  yang membuat kehidupan  jadi nampak indah.  Tanpa  cinta kasih dihati yang mengembang membuat kehidupan tak ada keindahannya.
Perkelahian, persetruan, bumi jadi gersang itu pertanda  tiada cintakasih  yang  dikembangkan didalam hati..  Kalau  rajin beriman  tapi  sering terjadi persetruan   itu tandannya bagai tanaman tak berbunga  hanya  batangnya saja  yang kuat.
Karena itu agar  dunia  indah, harmonis  sekiranya cintakasih  perlu dikembangkan  agar hidup berbuah pahala  kasih  atau rahmat Tuhan.
12.   BUAH
Buah  dalam agama dapat diartikan pahala, rahmat Tuhan.  Pahala  atau rahmat Tuhan itu  bisadiperoleh  bila  cinta kasih   dihati  dikembangkan.. memiliki  rasa welas asih, tidak menyakiti, suka menolong  itu perwujudan dari  cinta kasih  dihati.  Sifat-sifat dan perilaku semacam itu yang membuahkan  rahmat Tuhan.
Kata buah sendiri kepanjangannya “budi unggul ada hasil”.  Dalam hal ini bila seseorang taat bercocok tanam dalam iman  maka buah yang kelakdipanennya   adalah memiliki  budi yang unggul atau luhur.  Dari budi luhur  tentu ada hasil pemikiran , ada karya cipta  , keterampilan, keahlian yang keluar dari budinya  yang  luhur..
Bagi orang yang ingin dapatkan  buah  keimanan seperti tersebut, seseorang harus bercocok tanam  iman  dengan memakai petunjuk tanaman.
MASAK kepanjagannya “masa keemasan”.  Tekun beriman  bila masanya  akalbudi seseorang masak menguning  atau mendapat pencerahan.  Karena mendapatpencerahan maka seseorang  bisa memasuki masa keemasan. Orang yang imannya berbuah kelak bisa merasakan  kebahagiaan  hidup  bagai merasakan  rasa buah yang telah matang...



II. MATAHARI SUMBER  CAHAYA.
Bila diamati di alam ini semua tanaman  arahnya menuju kearah atas  kesumber  cahaya  alam iaitu  menuju matahari.  Hal ini menunjukkan  tanaman  itu membutuhkan  sinar matahari..  Sinar matahari   sangat dibutuhkan mengingat  tanaman membutuhkan  energi  dan matahari  itulah sumber energi  utama  dialam semesta.  Melalui  energi yang terdapat pada pancaran cahaya  matahari  akan memungkin tanaman bisa memasak makanan melalui  proses fotosintesa.
Sekiranya dalam berimanpun  manusia  seharusnya menuju ke atas  kearah sumber  cahaya. Sumber  cahaya  dalam  iman ditujukkan oleh kepanjangan  kata matahari iaitu “mata hati roh insani”.  Sesuai kepanjangan  kata matahari tersebut  dihati manusia  terdapat Roh sebagai mata hati setiap insan  dimuka bumi.
Dalam beriman  manusia  harus mengarahkan imannya, pikirannya  menuju  Roh yang ada  dihatinya. Manusia harus percaya  pada  Roh yang ada  dihatinya.  Matahari itu bulat. Matahari  yang bulat  itu punya makna  manusia  harus  punya keyakinan yang bulat  bahwa  Roh dihati itulah  Tuhan  dan tujuan dalam iman..
Bila  memiliki keyakinan yang bulat  bahwa Roh dihati itu  Tuhan sebagai mataharinya  batin maka  seseorang akan mendapat pancaran  cahaya rohani bagaikan  kebesaran  cahaya matahari.  Bila keyakinannya tidak bulat  dan tidak  yakin bahwa  roh dihatinya adalah Tuhan itu sendiri maka seseorang hanya  dapat  pancaran cahaya Tuhan  bagaikan cahaya  bintang-bintang..
Matahari dibumi   hanya satu.. diantara  sekian  banyaknya  orang dibumi mungkin hanya  seorang saja  yang punya keyakinan bulat  bahwa  roh dihati itulah Tuhan.  Kiranya demi  adanya fotosintesa  dalam batin  tuk memasak/membakar  makanan  tuk dihasilkan  tenaga  manusia harus punya keyakian  yang bulat pada  Roh yang ada  dihatinya..  Pancaran cahayaNya  yang  cemerlang itu  mengalirkan  energi  cahaya yang membuat  tubuh jadi sehat bertenaga.
Matahari kepanjangannya  “mantra tiap hari”.  Dalam hal ini agar hidup selalu mendapat pancaran  matahari  rohani sekiranya  seseorang harus mengucapkan mantra dalam kesehariannya.  Dengan  cara seperti itu  pribadi seseorang akan menjadi cemerlang bersinar  bagai matahari.  Kehidupan mereeka  yang gelap  akan  muncul jadi peribadi cemerlang..
Matahari berbentuk  bulat seperti hurup O  dan   hurup  terdepan dari matahari   adalah  hurup M.  Bila  digabungkan  bentuk matahari yang bulat seperti hurup O dengan   hurup depan matahari iaitu M akan menghasilkan  mantra atau lapal OM.  Lapal OM  merupakan  lapal awal ..  OM itu  Omega  iaitu  yang awal dan terakhir. Aku adalah  Alpa  dan omega  tertulis dalam  kitab wahyu  .. Om  itu omnipresent..
III. BUMI  DAN  TANAH
Bumi  merupakan  tempat  bagi  semua  makhluk hidup untuk melakukan aktivitasya. Pada bumi  tersusun dari  unsur  tanah  dan perairan.  Tanah  sendiri merupakan  tempat semua  tanaman  tumbuh..
Bumi kepanjangannya  “budaya mewarnai iman”.  Sesuai kepanjangan kata  bumi tersebut  kehidupan dibumi merupakan tempat manusia  dan seluruh makhluk tuk melakukan  budidaya atau berupaya.  Orang-orang yang berbudi  memiliki  keunggulan  dalam melakukan  budidaya atau berusa  dibidang apapun didunia.  Bumi ini merupakan  milik kemenangan dariorang yang berbudi atau yang  cerdas  dan terampil.
Karene  bumi sebagai tempat berbudidaya  atau  berusaha  maka     budaya atau kebiasaan  yang telah terpatri dimasyarakat akan mempengaruhi  iman atau keyakinan seseorang.  Bagi orang yang berbudi , budaya  setempat yang ada  dimasyarakat  dijadikan tempat  berpijak  dalam imannya. Mereka   mereka  berbaur dengan  budaya atau adat istiadat setempat  untuk menopang keberadaan imannya.
Hidup  dibumi  dibutuhkan kecerdasan beradaptasi karena mengingat  suhu dan alam  antara satu daerah dengan  lainnya berbeda-beda. Begitu juga  hidup  dilingkungan  budaya  yang berbeda- beda  dengan  suhu  emosional dan keperibadian umum didaerah tertentu  perlu ada  kecerdasan  dalam beradaptasi agar  bisa  bercocok tanam iman   sesuai pilihan  hati.  Kalau hanya beriman  dengan menanam benih iman berupa nama Tuhan  didalam hati saja  tidak akan terjadi  benturan  budaya.  Bercocok tanam iman  didalam hati tidak akan mengganggu siapa-siapa..  jika  budaya  berupa upacara  dan tatacara perayaan  agama dari daerah lain  dibawa  bawa  pastilah  terjadi banyak benturan  budaya.. supaya  tidak terjadi benturan  baiknya manusia beriman  diladang hatinya, kecuali masyarakat  umum telah mengerti dan  mulai menerimanya.
Bumi  juga  memiliki kepanjangan iaitu “berusaha untuk melakukan ibadah”.  Dalam menjalani kehidupan ini  agar  ada perubahan  nasib  dan bisa meraih masa keemasan atau kebangkitan  seperti buah buah  yang telah masak menguning  sekiranya seseorang harus berusaha mentuk melakukan ibadah.. sedapat mungkin dalam keseharian  harus berusaha melaksanakan ibadah  dengan  cara  bercocok tanam iman.. Tanamkan  nama Tuhan diladang hati agar  kelak ada  dipenen.
Bumi  sebagian tersusun oleh unsur  tanah. Tanah yang ada dibumi merupakan  tempat bercocok tanam. Kata  tanah kepanjangannya  “tabah  menahan diri”. Sesuai kepajangan  tanah jika seseorang berusaha untuk melakukan ibadah tuk bercocok tanam iman,  seseorang  harus   berusaha memiliki sifat tanah iaitu “tabah menahan  diri”. Dihina,  dimaki,  direndahkan, dipermainkan,   dan berusaha  tabah menahan  emosi.   Hidup dihina ,  direndahkan, dipermainan  itu ibarat   tanah  sedang diolah  agar  jadi lebih gembur  dan lembut  mentalnya.  Ketabahan semacah itu mencerminkan  sifat  tanah   dan  dalam  dalam menjalani iman   haruslah  bersikap  pasif  seperti tanaman  yang  tidak bergerak  atau  diam tak melakukan perlawanan.
Jika  tidak tabah,  tidak  tahan  menahan  diri itu  bagaikan orang-orang  yang  tidak punya lahan garapan dimuka bumi.  Karena  tidak tahan   atau tidak memiliki  sifat tanah maka  tak mungkinlah seseorang memiliki budaya   bercocok tanam  dalam hal keimanan.
Jadi dalam beriman  dimanapun  berada  seseorang harus bisa beradaptasi  dengan budaya setempat  dan  harus berusaha  tabah menahan diri. Seperti hama perusak tanaman ada dimana-mana, sekiranya  pengganggu-pengganggu  iman  ada dimana-mana.  Menyadari hal itu   dalam beriman tidak perlu kemana-mana..  Dimana saja  asal bisa beradaptasi  pastilah tanaman iman akan tumbuh subur  dan berbuah.
IV. RABUK/PUPUK.
Seperti lahan pertanian  yang ditanami   tanaman berulang kali akan membuat kondisi tanah  jadi kurus.  Sekiranya  mental dalam beriman   karena  terus  dipakai menjalani iman    bisa  saja mental  jadi kurus atau Sifat-sifat kebaikan  jadi merosot, menyusut.  Supaya  mental kembali subur dengan  sifat-sifat yang baik  sekiranya mental perlu dipupuk  kesuburannya  dengan ditaburi rabuk mental.
Rabuk mental tersebut  ditunjukkanoleh kepanjangan kata  rabuk iaitu “rajin buka kitab suci”  dan  pupuk kepanjangannya  “pahalanya menumpuk”.  Dalam hal ini kalau mental sudah kurus, sifat kebaikan  berkurang  seseorang harus  rajin membuka kitab suci untuk membacanya.  Bacaan ayat-ayat suci, cerita ketuhanan dalam kitab suci  atau  petuah-petuah dalam kitab suci  akan memberi pahala kesucian  yang menumpuk dipikiran.  Pahala kesucian itu yang menyuburkan  mental yang membuat pertumbuhan iman  kepada Tuhan  semakin  subur  dan laju.  Melalui  rajin buka  kitab suci  akan memangkinkan buah dari keimanan  hasilnya   juga  semakin bagus dan bermutu. Melalui mental sehat  karena dipupuk  maka  fisik  juga  akan semakin  sehat  dan kuat.
Ada   tiga  unsur  yang  dibutuhkan  oleh tanaman  yang umum  dikandung oleh pupuk iaitu unsur  N, P dan K.  Dalam beriman  juga  dibutuhkan  tiga  unsur  iaitu  unsur  N  iaitu  nitrogen yang menunjukkan  Norma,  unsur P iaitu  fospat  yang menunjukkan    Filsafat  dan unsur  K  iaitu kalium yang menunjukkan  Karakter..
Melakui  rajin membaca kitab suci  yang  baik  didalamnya akan terkandung  unsur  norma,  filsafat  dan  karakter.  Unsur itulah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan iman seseorang  agar semakin  meningkat  dan subur.Kalau tidak rajin membaca kitab suci  maka  unsur  ketaatan  pada norma berkurang. Beragama  jadi tanpa  filsafat atau tanpa  mengerti maknanya  dan  karakter  yang baik sebagai  keteladanan  akan  berkurang  bila  tidak rajin membaca kitab suci.  .   Karena itu  dalam beriman  peting  rajin buka kitab suci  untuk dibaca-baca  dan  dimengerti.

V. PENGAIRAN.
Pengairan  kepanjangannya  “pengarang dan penyair  yang memiliki peran”.  Dalam  menjalani keimanan  seorang pengarang  dan penyair melalui  karangannya  atau buah pemikirannya  memiliki peran  penting  dalam mengalirkan  kesadaran manusia  dalam menjalani hidup dan keimanannya..
Karangannya   atau  pemikirannya  memungkinkan   adanya aliran kesadaran   rohani atau aliran  rahmat Tuhan mengalir  bila  karangannya  dituruti.  Agar  ada kesegaran dalam hidup agar akal budi manusia   mencair  dan kesadarannya mengalir  sekiranya seseorang perlu membaca karangan seorang penyair  dan  menuruti   buah pemikiran  para penyair  agar  rahmat Tuhan  tercurah..
Bila  rahmat tuhan  tercurah pada seseorang  maka   seseorang akan seperti kepanjangan kata air iatu  “akal cair”. Dari akal cair, kesadaran mengalir , tenaga mengalir dan  yang lain-lain  juga  ikut mencair.  Ada pencairan  bila  rahmat  Tuhan menyertai seseorang..
VI  HAMA  DAN  GULMA.
Selain  tanaman   sekiranya  ada  hama  dan gulma yang juga  diciptakan dimuka bumi.  Hama, gulma dan tanaman  juga  berjuang agar bisa  hidup dibumi.  Sekiranya  dimuka  bumi ini selain   benih nama Tuhan  yang dipakai bercocok tanam dalam iman   juga ada kehidupan  hama  sebagai perusak dan gulma  sebagai pengganggu iman yang juga berusaha  tumbuh  dimuka bumi.
Hama  dalam kehidupan  manusia  dibumi  adalah berupa sifat-sifat hama dan gulma  menunjukkan  tingkat  keimanan  yang  tidak ada  budaya  nama Tuhan ditanamkan  dalam hati.  Budaya  gulma itu juga  tumbuh  subur  sebagai pengganggu iman.   Jadi secara  garis besarnya  keimanan  manusia  dibumi  terbagi dua iaitu iman  bercorak tanaman  dan bercorak gulma.
Sifat-sifat  hama  dalam diri semua orang  ditunjukkan oleh kepanjangan kata hama  iaitu “hanya materi, hanya makan, hanya main,  hanya  mabuk,  hanya  madat, hanya manten.  Sesuai kepanjangan kata  hama tersebut pada  dasarnya  setiap orang dibumi  semua membutuhkan materi.   Tidak ada orang  dibumi  tidak butuh materi..Tetapi  kalau  hidup  tidak  melakukan ibadah  agama  dan dalam keseharian  hanya  memikirkan tuk mengumpulkan  materi   itu  tandanya   hanya  sifat hama  yang ada  dalam  diri.  Sifat  hama  itu akan  merusak  dan menumbangkan keimanan kepada  Tuhan.
Bila  hidup  hanya memikirkan   tuk mengejar materi  maka setelah  materi terkumpul  pastilah  hanya untuk makan, main, mabuk, madat  dan terahir  hanya untuk manten atau kawin.  Begitu saja  kehidupan  gaya  hama  dalam diri  manusia. Sifat-sifat hama itu akan menciptakankerusakan  dan kebobrokan  dalam sebuah negeri bila    masyarakat dan pejabatnya  lebih  banyak  dirasuki  sifat hama.
Gulma  sendiri  yang  sifatnya mengganggu tanaman  merupakan  bangsa rumput-rumputan yang tumbuh secara  liar dialam semesta.  Sifat  gulma atau  rumput  dalam kehidupan manusia  ditunjukkan oleh kepanjangan  kata   gulma  dan rumput..   Gulma kepanjangannya  “Gunanya  lahir memenuhi ambisi”  dan kata  rumput kepanjangannya  “rajin urusan materi, pandai upacara tradisioal.
Seperti tanaman  merupakan  golongan tumbuh-tumbuhan, sekiranya  gulma  juga termasuk bangsa  tumbuhan  karena  mereka  juga tumbuh  dimuka  bumi.  Dalam kehidupan  dibumi  setiap orang  ada  sifat  gulma  yang dalam hidup ini  kesempatan hidup atau terlahir  kebumi  ia  gunakan  tukmemenuhi ambisinya  saja. Orang  dibumi  banyak  seperti gulma dan mereka  tidak  suka   beragama atau berkeyakinan menuruti kitab suci  yang  dibawa oleh orang –orang  suci.
Manusia  yang beriman  seperti gulma   semuanya rajin bekerja  dalam upaya mengumpulkan materi  dan pandai  membuat upacara tradisional.   Keyakinan  mereka  dihari-hari  raya keagamaan  dipenuhi  dengan  upacara  -upacara.  Hidup  dilingkungan  masyarakat  yang kebanyakan  berkeyakinan dengan upacara  upacara,  sekiranya orang yang beriman  dengan menanamkan  nama Tuhan  dihati  harus  tabah  da bersifat  pasif.  Kalau  iman masih kecil  jika  salah  akan  direbut  bagaikan  tanaman  direbut  rumput.  Jika  tidak  kuat  imannya    orang yang beriman  bagai tanaman mati  direbut  rumput.   Hidup orang  yang beriman seperti  rumput  berpedoman pada  kitab suci atau  tidak   baginya  tetap  hidupnya  tumbuh subur  dalam  hal  duniawinya. Tetapi dari segi  pengetahuan  agama    kurang . Hidup seperti  rumput    bila  dicoba atau  diganggu sedikit  maka  rasanya  sepat iaitu  sepat-sepat  omonganya  memojokkan, sinis  tapi  diperhalus..
Budaya  iman seperti rumput  kebanyakan  mengganggu orang  yang beriman  dengan  cara  ingat nama Tuhan berulang-ulang.  Jadi orang beriman berdasarkan kitab suci dilokasi  kebanyakan  berumput masyarakatnya  sebisanya  jangan berbuat salah. Jika salah karena  mereka  ramai   maka  mereka  akan penuh keberanian  meroyok  ataumerebut. 
Hidup  dilokasi berumput  walau  seandainya  benar   alangkah baiknya  mengalah.  Seperti  rumput  dan tanaman walau golongan  tumbuhan  tentu  tetap berbeda..  Begitu juga    dalam hal pemahaman  agama   tidak mungkin  disamakan .Pola pemikiran  beda  dalam  hal iman.  Karena itu dalam urusan iman    lebih baik sendiri-sendiri  dan bisa –bisa membawa sikap..
Rumput  dalam  bahasa  Bali disebut padang.  Padang artinya  terang.  Orang  yang hidupnya   seperti gulma   pikirannya  semua  padang  dalam urusan  duniawi  sehingga  secara  kehidupan  duniawi  mereka  subur-subur  dan makmur  hidupnya.  Kata padang   kepanjangannya “pemandangan”, pandagan-pandangan..
Hidup  dalam budaya   gulma   kebanyakan  berupaya  tuk menciptakan pemandangan yang indah  bagai  hamparan  padang rumput  yang terbentang luas  yang sejuk menghijau.  Dengan pemandangan alam  yang indah  maka para  toris  manca negara  akan  ramai berdatangan  sehingga  materi berlimpah.  Begitulah  budaya  rerumputan.
Pemandangan  alam  yang indah  dengan  rumput menghijau  menyejukkan pandangan  semua itu  karya  alam  yang indah  ciptaan Tuhan  yang maha agung.  Manusia  yang beriman  harus  turut juga  melestarikannya   dan  jadilah  seperti  tanaman   yang tumbuh  diantara rerumputan   yang terbentang  hamparan padang rumput itu.
Jadilah  pohon  diantara  padang rerumputan  yang mana  diterik siang matahari  bisa  dijadikan tempat berteduh  dikala  hidup kepanasan  diterpa  panasnya   hukum karma  bila telah berbuah(kena karma).  Hanya  hidup seperti  tanaman pepohonanlah  yang  bisa  sebagai peneduh  sementara  ditempat budaya rerumputan   tidak bisa berperan sebagai  peneduh. Justru jika  hidup kepanasan  dan kesusahan  hanya  dipandang sebagai perusah  pemandangan.
Karena  itu  bila  hidup kepanasan atau kesusahan  seseorang harus  menanamkan  tanaman  iaitu  taat ucapkan  nama Tuhan tuk sejukkan  hati.  Jadikan  nama  Tuhan  sebagai pelindungan.  Nama Tuhan  yang diucapkan  berulang-ulang   akan mengundang kehadiran  Tuhan  bagai kedatangan  angin  yang dapat memberi kesejukan.  Dengan  nama Tuhan   yang diucapkan berulang-ulang membuat  hidup  tumbuh jadi jadi lebih kuat   bagai tanaman pepohonan.
Pohon kepanjangannya “polos memohon”.  Dalam  hal ini  dalam menjalani iman seseorang  harus bersikap  polos    berdoa dengan  mengucapkan  nama Tuhan tuk memohon  kehadiraNya  yang dapat  menyegarkan  dan menyejukkan  hati. Dengan  menjalai iman  seperti  tanaman pepohonan  maka  seseorang berpeluang  hidup jadi sehat dan panjang umur seperti pepohonan  yang berumur  panjang.  Kalau beriman seperti  rumput  jadi pendek umur  tapi  cepat punya keturunan    dalam jumlah  banyak  seperti biji-biji  rerumputan..
WATAK  SERANGGA
Dalam bercocok tanam   pastilah  serangga  sebagai  hama pengganggu  selalu ada  yang merusak  tanaman.  Sifat serangga  ditunjukkan olek kepanjangan kata serangga  iaitu “ Serang, gagalkan”.  Sifat-sifat serangga dalam  menjalani iman  pasti selalu ada  sebagai perusak iman. Mereka yang berwatak serangga bila ada orang yang berusaha  bercocok tanam iman  dengan taat  ucapkan  nama  Tuhan  pastilah  ada  yang berkata  “ ayo serang  dan gagalkan  imannya”.  Bila   ada  serangga mengganggu  sekali kali mereka   harus  disemprot  dengan kata-kata   yang membuat mereka  sadar diri.  
Kalau  sudah  kuat beriman iaitu taat ucapkan  nama Tuhan  dalam  hati sampai  ribuan kali tiap hari, maka  ada  serangan    dari  watak  serangga  tidak terlalu  berarti..  Biarkan saja mereka menyerang lama –lama  mereka akan loyo  sendiri. Tidak begitu penting orang beriman  melayani  serangga.  Mereka  golongan  serangga  hanya  mengganggu  toh sebatas  ingin  cari makanan  cari hidup. Berikan  saja  semampunya apa yang diinginkan agar ia tidak terus-terus mengganggu dan menggoda.  Orang beriman  harus  ikhlas  dan   sabar  seperti  sifat  pepohonan..
PETANI..
Orang-orang  yang kehidupannya  dalam  kehidupan ini  yang bercocok tanam  tanaman –tanaman secara umum  disebut petani. Petani  dalam  dunia  agama   ditunjukkan  oleh kepanjangan kata petani iaitu  “pertapa  murni”..
Kehidupan menjalani iman  yang disebut pertapa  murni  dalam kesehariannya  dalam beriman adalah  hanya  taat  ucapkan  nama Tuhan.  Tujuan   menjalani iman  dengan ketaatan  mengucapkan  nama Tuhan  adalah kelak   dihasilkan buah    budi unggul   bagai tanaman yang  menghasilkan buah.  Dengan   dihasilkan  buah  budi yang unggul  kelak  ia bisa meraih masa keemasan     bagai buah yang masak menguning.  Itulah  tujuan  dan  hasil kelak diraih   dalam menjalani iman.
Menjalani iman  sebagai seorang petani  iaitu jadi pertapa murni  maka  dari segi penampilan , berpakaian   sederhana  saja seperti  penampilan  pakaian petani  kesawah . pakaian  sederhana, murah meriah  dan jadi pertapa  murni   jeleknya , atau kekurangan  diri  biasa  terlihat  dimata orang  bagai petani  yang  terkadang pakaiannya berlumpur.
Rendah, hina  kehidupan jadi pertapa murni  bila  hidup  dimasyarakat.  Kehidupan   sederhana  menjalani iman yang  nampak nista  seperti petani  dewasa  ini  jarang  disukai orang.  Orang orang akan memandang remeh  dan menyepelekan  kehidupan  seorang pertapamurni.  Hidup akan  dipadang sebelah mata  oleh mereka-mereka  yang  tubuhnya  berlabel ..
Jadi pertapa  murni  yang dilambangkan  oleh kehidupan jadi petani, tak pakai  gelar apa-apa.    Ketaatan mengucapkan  nama Tuhan  dalam keseharian itu yang utama agar membuahkan  hasil  budi unggul.
Kehidupan  jadi pertapa murni yang hanya  taat ucapkan  nama Tuhan  semata   harus  ikhlas  direndahkan atau dipandang sebelah mata  toh  bila masanya  panen bisa meraih masa keemasan bagaikan  panen  buah  menguning.

 SAWAH, KEBUN, LADANG.
Petani  dan  sawah  tak  bisa  dipisahkan.  Sawah kepanjangannya “sadar  walau hidup  jadi kaum bawah”.  Dalam  hal ini  menjalani kehidupan sebagai seorang pertapa murni  harus  memiliki kesadaran tuk taati norma agama, sadar hukum  walau hidup  jadi  golongan   kelas  bawah”.. Dengan memiliki  kesadaran  tuk menuruti norma  agama  jadi orang kelas  bawah  yang memungkinkan  ada ketaatan  dalam berbudidaya  tanaman iman  dengan cara  taatucapkan nama Tuhan.
Pematang sebagai pembatas  agar air  tergenang   ditunjukkan oleh kepanjangan kata pematang iaitu  “pemikiran matang”. Menjalani kehidupan jadi pertapa murni  harus memiliki pemikiran  dan pengetahuan  agama  yang matang atau  lengkap  sehingga  ada kemandirian  dan kesanggupan menjalani iman   secara mandiri. Batasan –batasan atau larangan  dalam agama sudah  ditahu  dengan jelas..
 Karena  sanggup mandiri  maka  walau sendirianpun  tanpa  diperintah oleh  orang yang  berperan  dikeagamaan  dipemerintahan  tetap  menjalani  iman. Sekiranya   demikianlah ketaatan iman seseorang  yang matang pengetahuan  agamanya.
KEBUN kepanjagannya “kebudayaan normatif”.. Dalam hal ini  taat ucapkan  nama  Tuhan   dalam beriman  itu merupakan  wujud kebudayaan  normatif.  Dalam kehidupan  menjalai budaya atau tradisi beriman  hidup  dibatasi  oleh  norma-norma..
LADANG kepanjangannya “gelandangan”.  Ketaatan dalam mengucapkan  nama  Tuhan  dalam  kehidupan seseorang  terkadang terlihat gelandangan..  banyak  waktu santainya  dalam urusan kerja  seperti  hidup jadi petani .  Jadi petani  hidup  tidak terikat  oleh  sang waktu  apalagi ngerjaain sawah sendiri.  Lain  halnya  jadi buruh   maka  hidup  tidak bisa  santai  karena   waktunya terikat..
Begitulah kiranya  jadi pertama murni  yang bebas menjalani iman  sesuii  pemahaman  dan kemampuan akal budi sendiri  bagai memiliki sawah sendiri  dalam kehidupan ini santai tidak terlalu  sibuk bekerja.  Hanya pada hari-hari tertentu saja sibuk bekerja   dan selebihnya  santai  banyak dipakai untuk  ketaatan mengucapkan nama Tuhan.  Karena  terlihat santai  hidup terkadang kelihatatan seperti anak gelandangan..
Tetapi walau gelaandangan    dikemudian hari  bila  sudah  berbuah  iman yang  ditanam didalam batinnya   kelak bisa meraih masa  keemasan...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar