Kamis, 13 Desember 2018

CARA EFISIEN CERDASKAN PIKIRAN


PENDAHULUAN
Kecerdasan merupakan  kemampuan yang ada  dalam pikiran manusia  yang memungkinkan   manusia  bisa  mengerti, bisa mengetahui sesuatu yang memungkinkan mereka  jadi pribadi terampil  dan memiliki keahlian. Adanya  teknologi  modern, banyaknya  berbagai  karya  cipta  manusia  dibumi semua  itu  dihasilkan  oleh kecerdasan  yang  dimiliki  oleh pikiran  manusia.
Adanya  kecerdasan dalam pikiran  membuat  seseorang jadi lebih  mudah mengerti  dan lebih  efisien  dalam mengambil pekerjaan.  Karena itu  agar  lebih  efisien  dalam  belajar  dan terampil mengambil segala pekerjaan  sekiranya  kecerdasan  pikiran  perlu ditingkatkan.  Bagi   orang  yang ingin  menambah kecerdasannya mereka  harus  memiliki pengetahuan  untuk mencerdaskan pikiran. Pengetahuan tersebut  harus   diterapkan dan setelah  diterapkan  maka  kecerdasan seseorang jadi bertambah.  Siapapun mereka  yang kurang  cerdas  bila  mau  menerapkan   pastilah   berubah menjadi pribadi  yang   lebih cerdas..
Untuk mencerdaskan  pikiran  tentu ada  ilmunya atau tatacara tersendiri.   Dijaman moder  ilmu pengetahuan  yang dapat mencerdaskan pikiran  mungkin  sudah  banyak  beredar.  Jika  diantara  ilmu yang sudah ada   kurang begitu efisien untuk mencerdaskan pikiran  seseorang dapat mencoba ilmu  baru.  Pada tulisan  ini  ada  ilmu baru yang merupakan  cara  yang  efisien untuk mencerdaskan pikiran.  Disebut  efisien  karena  dari segi  biaya  menerapkan ilmu ini tidak terlalu  mahal. Karena tidak  terlalu mahal  tentu semua  orang  dari golongan    apapun, baik mereka kaya atau miskin bisa  menerapkan.  Baikmenerapkan sendiri-sendiri  dirumah  atau  ikut perkumpulan.  jika  memang tidak  suka  berkumpul  sekiranya  sendiri dirumah masing-masing  juga  tak  jadi masalah asalkan  mau  menerapkannya  pasti ada  perubahan jadi pribadi  yang  lebih cerdas.
Dengan  menerapkan  ilmu  baru ini   mudah-mudahan kecerdasannya bertambah.  Dengan  kecerdasan  semakin  bertambah memungkinkan  seseorang  jadi lebih  cepat  mengerti, lebih  terampil   yang  dapat mengantarkan seseorang  jadi  orang sukses atau berhasil. Tentunya  jika  sudah menjadi  lebih  cerdas  dengan   ilmu ini  bayarlah   dengan  jadi pribadi  yang berguna  bagi nusa  dan bangsa  sesuai  status  sosial  dan  sesuai kemampuan  masing-masing.

TEORI BATU  ASAH/ SANGIAN.

Untuk mencerdaskan pikiran  yang sederhana,  seseorang  dapat  belajar  dari teori mengasah pisau pada    batu asah   yang disebut  sangian  dalam  bahasa  Bali.  Teori mencerdaskan pikiran  dapat  diambil dari  orang yang mengasah pisau  pada  sangian atau batu asah iaitu hanya  dengan  menggosok-gosokkan pisau  pada  sangian  dengan sabar  dan sesudah itu pisau  itupun  jadi tajam....
Dibalik   cara  mengasah pisau tersebut  yang bisa  dipakai mecerdaskan pikiran,     sekiranya pada   sangian atau  batu asah   terkandung  nilai filsafat  yang memungkinkan  dapat  digunakan untuk mencerdaskan pikiran.  
 Teori  mengasah pisau dan  nilai  filsafat dari pisau dan  sangian  dipadukan lalu diterapkan  pastilah kecerdasn bisa  meningkat. jadi  teori  mencerdaskan pikiran merupakan  gabungan  cara  mengasah pisau  dengan  nilai  filsafat yang terkandung  didalamnya. Nilai filsafat  dari  sangian  itu ada pada  kepanjangan kata  sangian dan  batu  asah sebagai  berikut :
1.       Sangian  kepanjangannya “Sang Hyang Widhi”.
2.       Batu  asah kepanjangannya  “Batin  tulus, pasrah”
3.       Pisau kepanjangannya   “penting  ingat sikir agar unggul”.
4.       Tiuk  kepanjangannya  “tekun, inget, uleng kepungin”..
5.       Tajam kepanjangannya  “tahu  jadi mengerti”
6.       Mangan  kepanjangannya “mekerane  aluh ngerti, anteng” artinya  menyebabkan mudah mengerti, rajin.
Dari kepanjangan  kata kata tersebut  diperoleh dua  teori mencerdaskan pikiran iaitu  teori  dalam bahasa  bali  dan  dalam bahasa  indonesia.  Teori  dalam bahasa  bali  diperoleh  dari penggabungan  kata  Tiuk  yang merupakan  nama  pisau dalam bahasa  bali  ditambah kata  sangian sebagai nama  batu asah dalam bahasa  bali iaitu sebagai berikut:

****TIUK +SANGIAN = MANGAN 

Penjabaran  dari  rumusan teori  singkat  diatas dihasilkan dengan menggabungkan kepanjangan semua kata tersebut  menjadi  “tekun inget mejape mantre, uleng, kepungin sang hyang  widhine  mekerane  aluh ngerti  lan  dadi  anak anteng”  yang artinya “ tekun ingat  berjapamantra  atau berzikir, fokus  kejar  sang Hyang  widi  yang menyebabkan  mudah mengerti  dan  jadi anak  yang  rajin. Ini  teori  yang pertama   yang dapat  cerdaskan pikiran,teori yang  kedua sebagai berikut:

***PISAU +BATU ASAH=TAJAM..

Penjelasannya  singkat  teori  kedua  sesuai penggabungan  kepanjangan kata pisau, batu asah dan  tajam adalah  “penting ingat Tuhan,  bersikir agar unggul   dilandasi   batin  tulus, pasrahkan  diri  yang membuat   tahu, jadi anak mengerti.  Demikianlah kedua  teori tersebut  yang  mana  benda  benda seperti pisau atau  tiuk dan  sangian atau batu  asah tersebut  mengisyaratkan  agar manusia  ingat  Tuhan  sebagai  sumber  kecerdasan..
PENJELASANNNYA.
 Dari   cara mengasah pisau   dan  nilai  filsafatnya,  sesungguhnya Mengasah  pisau pada  batu asah itu simbol pikiran  dipakai ingat  Tuhan dengan cara bersikir  dalam  hati  agar pikiran jadi cerdas  seperti pisau  tajam.  Pisau  simbol  pikiran dan batu asah simbol   Roh atau  Atma  yang merupakan bagian  dari  Tuhan itu. fotongan batu asah atau Sangian yang dimiliki  oleh  setiap orang dimasing-masing rumahnya  itu  simbol sepotong RoH atau Atma yang ada  diruang hati setiap orang.
 Kepada  Roh atau Atma  itulah pikiran   diarahkan dengan  cara  bersikir atau berjapamantra  didalam hati.  Roh ada dihati  setiap orang dan supaya pikiran bisa menempel pada  roh  didalam  hati maka  berzikir atau berjapamantra  harus  didalam  hati.  Dengan berjapa  didalam  hati  maka pikiran langsung menempel  pada  Roh.
Saat pikiran  dipakai berzikir ingat roh atau ingat  Sang Hyang Atme  maka  akan ditarik dan didorong oleh  panca indra.  Indra-indra itu akan menggoda  dengan  berkata  satunya  mendorong ayo  ingat terus  dan  yang lainnya  ayo  berhenti saja.  Kadang kala ada  bayangan  hantu/gelap yang melarang  dan menakut-nakuti  yang seolah-olah melarang. Demi pikiran cerdas  bayangan  dan larangan itu jangan  dihiraukan dan teruskan ingat Tuhan, berzikir kalau bisa tembus  sampai sejam bahkan lebih lama juga  bagus.  Tarikan dan  dorongan  dari panca indra  yangsifatnya mendua  tersebut  gambarannya  seperti orang  menggosokkan pisau pada  batu asah dengan  gerakan  maju  dan  mundur.
Adanya  tarikan  dan dorongan  dari panca indra  yang berlawanan  pada pikiran saat  ingat  Roh , Tuhan dalam  hati membuat terjadi gesekan pada  pikiran  dengan Atma.  Gesekan pikiran dengan Atma atau   Roh dihati itu  yang membuat pikiran  jadi cerdas  bagai pisau yang tajam.  Bagi orang  yang berusaha lama-lama  ingat Roh dihati seperti mengasah pisau  lama-lama  maka pikiran   pasti akan bertambah kecerdasannya.
Dalam ingat  sang Hyang Atma   atau Sang Hyang ROH sebagai Tuhan dalam  hati, syaratnya  batinnya  harus  tulus  dan pasrahkan saja pada  Tuhan.  Kata  widhi sebagai nama Tuhan dalam bahasa sansekerta artinya  Tahu.  Dalam hal ini bila ingat sang hyang   maha Tahu akan membuat seseorag  berubah jadi tahu  dan mengerti. 
Tajam disebut  mangan dalam bahasa  bali  yang kepanjangannya “mekerane  aluh ngerti lan anteng” yang artinya  menyebabkan mudah mengerti dan rajin.  Benar  rajin ingat  tuhan  membuat  pikiran jadi cerdas  yang membuat  mudah mengerti dan jadi anak  rajin.
Jadi intinya  agar  jadi orang yang cerdas pikirannya adalah  hanya  rajin ingat Tuhan  tiap pagi dan sore  bagaikan orang yang ingat  mengasah pisaunya pada  batu asah.. Untuk merubah pikiran  jadi cerdas seperti gambaran orang  yang mengasah pisau  sepertinya   siapapun  mereka  bisa  mencerdaskan pikirannya.  Apakah orang kampung, orang  miskin , orang terlantar asal  mau ingat Tuhan  pastilah bisa  cerdas. Apalagi orang kaya  dan berpendidikan  tinggi asal mau ingat Tuhan pastilah jadi pribadi  yang  cerdas.

GENERASI  TUMPUL 

Dalam kehidupan ini  sesungguhnya  banyak  generasi  anak bangsa  yang  cerdas  berkwalitas   tetapi  kecerdasanya  bagai  pisau  yang  awalnya  tajam  dipakai terus  tetapi  tidak pernah  diasah.  Akibatnya kecerdasannya berkurang  bagai pisau  yang  sudah tidak pernah  terasah. Pikirannya  bagaikan  pisau yang  tumpul yang  melahirkan  generasi-generasi   bermental  tumpul.
Memotong kayu  dengan  pisau  yang  tumpul hanya akan  memboroskan  tenaga.  Begitu juga  belajar atau mengerjakan  sesuatu  dilandasi pikiran  tumpul  hanya  pemborosan  saja. Pemborosan   tenaga  dan  pemborosan  biaya  ituakan  dialami  jika  mental   telah  tumpul.  Banyaknya aparat negara  bermental  tumpul  sungguh  hanya  pemborosan  saja  yang banyak menghabiskan  dana  negara.
Kata  tumpul  yang pertama  dipanjangkan menjadi “tujuan  utama  materi, pura-pura luhur”.  Mental generasi  bangsa  yang  tumpul   tujuan utama  dalam hidupnya  hanya  demi materi yang  berlimpah dan  dibalut  sikap pura-pura  luhur.  Generasi yang  tumpul jadi pejabat  tujuannya  hanya  demi  materi saja  sementara  tugasnya  kebanyakan sebatas  pura-pura atau  formalitas,tiada  kesungguhan.
Yang kedua  generasi  tumpul  ditunjukkan oleh kepanjangan kata tumpul berikut  iaitu “tuli, malas, pura-pura , liar”.  Generasi  mental  tumpul semacam ini dituturi  tuli,  malas bekerja, malas  ibadah  dan  sikapnya hanya berpura-pura  baik,pura-pura  beragama   tapi aslinya  liar.  Generasi  yang  benar-benar  tumpul seperti  ini susah  sekali diberi pengertian karena telinganya  tuli  tak mau  dengarkan  tutur-tutur  ketuhanan ataututur agama.
Dalam  bahasa  bali  Tumpul  disebut puntul. Mental  puntul  yang pertama  ditunjukkan olehkepanjangan kata  puntul iaitu “pura-pura  nawang,  tuturne  lempas”  yang artinya  pura-pura tahu,  tuturnya menyimpang”..  Dalam  hal ini  mental  generasi   yang  puntul  itu  kebanyakan pura-pura  tahu  tetapi  tuturnya menyimpang  dari kebenaran agama.  Tuturnya  tidak ada  yang mengarahkan  agar  manusia kembali ingat  Tuhan  dan tidak tahu cara  yang  benar    dalam   beriman pada  Tuhan  yang dapat membuat pikiran  jadi bertambah  cerdas  dan  terang..
Selanjutnya  mental  tumpul  yang kedua  sesuai kepanjangan kata  tumpul  iaitu “pules, nengil,  tundenang lengit”  yang artinya ‘tidur, diam, diperintah malas”.  Sekiranya  begitulah  yang namanya  generasi  bermental  puntul  maunya  tidur-tiduran  saja, diam bermasa  bodoh  dan  bila  diperintah  malas  sekali. Apa  jadinya  kalau  kebanyakan  mental  tumpul ?.  Tentu  hanya hanya kemunduran  dan kesuraman  dalam  hidup tiada  kebangkitan.  Karena itu agar ada  kebangkitan  dalam  hidup  pikiran  harus dibuat  tajam,  cerdas  hanya  dengan cara  Ingat Tuhan  yang ada dalam hati  yang merupakan  batu asah abadi..
Tuhan  demi mencerdaskan  umatnya  sudah membagikan  Zatnya  yang kekal dihati manusia  masing-masing sebagi Roh/Atma . Akan tetapi manusia  tidak  tahu memungsikan Zat Tuhan  itu sendiri. Manusia  tidak mau ingat  Roh  yang ada  dihatinya  dengan cara  ingat  namaNya  didalam hati, berzikir atau berjapa.akhirnya  karena tak ingatjadilah generasi  yang tumpul mentalnya.

MENTAL  KARATAN.

Pikiran  yang digeletakkan  saja   dan  dibiarkan terus  berhubungan  dengan  duniawi   tanpa pernah ingat Tuhan akan membuat  pikiran  seperti pisau yang berkarat.   Dalam  hal ini  mental dan kesadaran  jadi  berkarat dengan  ciri sesuai kepanjangan kata  berkarat iaitu  “berwatak kaku, keberatan “ dan kata karat  dipanjangkan juga menjadi “kelak, melarat, kelak sekarat..
Begitulah  billa pikiran  dibiarkan begitu saja  hanya memikirkan  hal-hal duniawi  sampai tidak pernah dipakai  ingat  Tuha/ berzikir  akan menyebabkan  manusia  berwatak  kaku dan  keberatan  diajak  dijalan agama. Keberatan  dalam kegiatan  sossial  dan  keberatan  diajak  gotong royong untukkemajuan  bersama..
Mental  yang telah  karatan  yang  kaku  dan selalu dalam keberatan  kelak  hidupnya  akan melarat  dan kelak  cepat sekarat  bagai pisau berkarat  yang sudahtidak  bisa  dipakai.  Bila  dipakai  malah akan menyebabkan  infeksi.  Begtitu juga  watak  yang berkarat  jika  dipakai  jadi sesuatu  hanya akan menginfeksi sifat-sifat  yang tidak  baik pada  orang lain.  Menginfeksikan  sifat  dendam, benci, permusuhan  dan  sifat-sifat negatiflainnya  yang merugikan.
Karena itu ingat Tuhan dalam  hati   dengan cara verzikir seperti orang yang mengasahpisau lama-lama  akan membuat  karat-karat pikiran  berupa  memori akan  dihilangkan    yang membuat pikiran jadi bersih.   Tuhan  dalam diri sebagai  roh itu juga  bagaikan  air  yang dipakai saat mengasah  pisau.  Dalam  hal ini bila ingat Tuhan  maka  pikiran akan dapat karunia  yang  dapat membuatpikiran jadi  cair  seperti air..
Karena itu agar tidak menjadi pribadi  yang berkarat,  yang tidak berguna  penting kembali ingat  Tuhan. Bila  tubuh juga  sudah sekarat  dan terasa  berat  digerakkan sekiranya  gosokkan pikiran pada Atma atau Roh dihati dengan  cara   kuat-kuat berzikir atau  berjapamantra sesuai nama Tuhan  yang diyakini.. Percayalah pada Tuhan yang ada  dihati  maka  beban fisik yang terasa  berat akan teringankan.

PUNTUL-PUNTULAN  BESI

Puntul-puntulan besi
gebeg-gebeg  sangih
sinah lakar  mangan.
keto masih 
ukian belog  seleg  menjape
sinah pikirane lakar cerdas"..
Artinya :
 setumpul-tumpulnya  besi
digosok-gosok  diasah pastilah  bakal  tajam.  
begitu  juga  dilandasi bodoh  kalau tekun berjapa  ingat sang Hyang Atma pastilah pikirannya bisa  jadi  cerdas..

syair  puntul-puntulan besi  itu  muncul  saat penulis  terdampar selama tiga  bulanan  di lokasi pura alas  purwa.  sehari  sebelum  bom  bali pertama  penulis terdampar  dialas tersebut  ide -ide  diatas  muncul..  Ide  sayair  diatas mengingatkan kalau  jadi orang bodoh  kurang  cerdas sesungguhnya bagai   piasu besi  yang tumpul.  merasa  tumpul  bodoh  bandelin  saja  ingat  Tuhan  selama mungkin pastilah jadi pribadi yang cerdas..  asah saja pikiran  pada  batu asah abadi dalam hati pastilah Tuhn akan merubahnya menjadi cerdas.  setelah cerdas  maka  akan membuat  hidup jadi lebih mudah megerti dan cepat  tahu  dalam belajar.

JAMAN BESI, BERSIH, BERSIKIR

Jaman besi  merupakan  jaman dimana  pikiran manusia  mudah sekali berkarat  bagaikan  besi.   Dalam  hal  ini  sifat manusia  dizaman  besi  kebanyakan  pikirannya keras, kuat,  tetapi sifat manusia  kebanyakan cepat kaku  dan  merasa keberatan  diajak kejalan  kebenaran  atau dijalan agama.
menyadari  zaman besi   yang mudah  membuat mental berkarat  agar  bersih sesuai kepanjangan kata besi iaitu " Bersih, Bersikir".  sesuai kepanjangan kata besi tersebut agar pikiran  bersih  dari  karat-karat mental berupa tempelan memori  manusia  harus  rajin  bersikir.  Tiap hari bersikir  paling sedikit  1000x  dalam hati akan membuat pikiran  jadi bersih.
kata  Sikir  dipanjangkan  menjadi "sikat pikiran".  dalam  hal ini   berzikir  iaitu ingat nama Tuhan berulang-ulang itu yang berperan sebagai sikatnya pikiran..  Dengan  berzikir  maka memori yang ngotori  pikiran akan  disikat  jika  rajin  berzikir.
SIKAT kepanjangannya "sikir akal terang". dalam  hal ini  dengan  rajin bersikir ingat Tuhan akanmembuat akal menjadi terang.  Jadi sesuai  kepanjangan kata  sikat tersebut supaya  dijaman  besi pikiran  jadi  terang, bersih harus  rajin  berzikir  ingat nama Tuhan  sebanyak mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar