KEMBANG API ROHANI
DI AWAL TAHUN 2019
TUK MEMASUKI BABAK BARU INDONESIA LEBIH BAIK
TIKUSAN adalah benda yang bila
dinyalakan bisa menghasilkan
ledakan yang memekakkan telinga yang
dimalam harinya memperlihatkan adanya
bunga-bunga kembang api yang
indah berwarna warni. Nama lain dari
tikusan ada
yang menyebut petasan dan ada
pula yang menyebut mercon.
Diantara nama
benda tersebut yang menghasilkan
ledakan dan kembang
api tersebut, setelah direnungi
sekiranya nama “tikusan” yang
menginspirasi . Nama tikusan
itu terinspirasi oleh kehidupan “ tikus” dimalam hari
yang bila didongengkan si tikus itu(tikus putih) ingin
menunjukkan terang kepada
binatang katak yang hanya tahu sebatas
kata-kata yang suka bikin
kata-kata hoak .
“Dar...Dar...Dar” suara
tikusan dan semarak bunga
kembang api dimalam hari
itu tentu sikatak serentak kaget terdiam tak banyak kata dan
terpesona melihat bunga kembang
api. Ketika itulah sikatak jadinya pernah melihat terang yang sebenarnya diluar kebenaran sebatas kata-kata. SI Tikus
meledakkan tikusan itu tiada lain
mengajak katak-katak yang gelap
memasuki babak baru menyambut
tahun baru kekehidupan baru yang lebih baik
bagi Indonesia.
Kembang api yang dihasilkan oleh ledakan
mercon atau petasan memasuki
tahun baru itu hanyalah
simbol bunga kembang api rohani karena adanya peledakan
batin manusia ketika menembus
dunia rohani. Bunga kembang api
rohani tersebut yang
semarak menerangi pikiran
seseorang yang pikirannya
telah menemukan Alam Rohani diladang hatinya.
Tikus sebagai binatang yang suka melobangi tanah
hanya simbol dari pribadi anak manusia yang berusaha menggali keberadaan
roh didalam hatinya
dalam keheningan meditasi. Disaat
menemukan Roh disanalah ada ledakan api rohani
dengan bunga api rohani yang berwarna
warni.
Tikus punya
kepanjangan “tulus ikhlas, kusyuk
sikir”, sikir kepanjangannya “sikat pikiran. Sebagai
pribadi dengan watak tikus putih diam-diam didalam lubang hati berusaha tulus ikhlas, kusyuk bersikir
sebagai sikat pikiran. Saat terjadi
gesekan antara lapal suci
didalam pikiran, semakin lama, semakin dalam menembus api rohani dihati. Dari
gesekan itulah bermula munculnya bunga
kembang api rohani tersebut
Suara “ DAR”
sebagai suara petasan
menunjukkan “sadar” dan kata
meledak kepanjangannya “meleyapkan
daki”. Dalam hal ini
ledakan api rohani mengeluarkan bunga api rohani itu langsung melenyapkan daki
dalam batin yang membuat seseorang jadi pribadi yang
sadar diri..
Kembang api
menunjukkan adanya “perkembangan” peribadi seseorang setelah menemukan percikan
bunga api rohani menerangi pikirannya. Wawasannya,
pengetahuannya semua berkembang
setelah diterangi oleh bunga
api rohani tersebut..
Tahun baru
menunjukkan “adanya pengetahuan
baru “ yang muncul dari ledakan
api rohani yang sekiranya dipakai pedoman hidup
tuk menyambut kehidupan baru
yang lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya.
Terompet
dengan suaranya yang
menggema dimana-mana maknanya
ditunjukkan oleh kepanjangan kata
trompet iaitu “trobosan modern pemberita terang”. Pribadi yang
pikirannya diterangi oleh
bunya api rohani ia memiliki
trobosan modern,cara-cara masa
kini sebagai seorang pemberita yang terang mentalnya.
Tapi karena dari golongan
binatang kecil tentu sitikus putih
memberitakannya jadi anak jalanan.
Ia melakukannya dijalanan karena ia
bukan gologan makluk
gedean. Karena itu ia si
tikus sukanya jalanan sambil
meniup trompet tahun baru.
PREET....PRET.... PRETELI.....
ptreteli kabeh..
Petasan kepanjangannya “pentas ada Nur”. Dalam hal ini pribadi
tikus putih pentas
sebagai pemberita terang karena
ada Nur atau cahaya
Rohani meneranginya, tidak
sekedar berperan. MERCON sendiri
kepanjangannya “memberi
contoh”. Sebagai pemberita terang
ia akan memberi contoh-contoh yang sederhana yang memudahkan seseorang dalam menerapkan pengetahuan baru yang dapat merubah seseorang menuju
kehidupan baru yang lebih baik.
GALILAH ROH DIHATI...
Setiap pribadi manusia dihatinya ada roh yang bersinar abadi dan bahkan seluruh makhluk hidup memiliki roh atau disebut atma dalam bahasa sanskerta dan disebut spirit dalam bahasa Inggrisnya. Diantara makhluk hidup yang ada dibumi ini hanya manusia yang memiliki kemampuan untuk menemukan Roh dihatinya.
Roh dihati itu merupakan pelita mental bagi semua orang yang membuat mental manusia jadi terang benderang. Demi mental jadi terang sekiranya galilah dan bukalah hati dengan cara menekuni latihan rohani dilandasi petunjukkitab suci.
kegiatan menggali keberadaan roh dihati dilandasi kitab suci(bhagawadgita Bab IV) gambarannya dialam adalah tikus putih. Sebagai pribadi yang menekuni kerohanian putih caranya ditunjukkan oleh kepanjangan kata tikus diatas iaitu "tulus ikhlas, kusyuk sikir". Sikir atau ditulis zikir dalam kerohanian yang benar adalah didalam hati seperti tikus putihmasuklobang tanah..
Berzikir didalam hati akan memungkinkan terjadi gesekan langsung dengan Roh yang ada dihati. Dari gesekan pikirandalam hati dengan Roh dikala bersikir disaat itulah terjadi ledakan api rohani yang menghasilkan bunga api rohani yang menerangi pikiran(lihat ideologi korek api).
Tetapi jika bersikirnya dimulut melulu itu menunjukkan masih jauh dari roh dihati. Berzikir dengan bersuara keras-keras sendiri gambarannya bagai katak dipermukaan yang berusaha memperdengarkan imannya kepada orang lain agar ditahu jadi pribadi beriman.
Iman sepertikatak itu menandakan iman masih gelap mentalnya karena belum menyelam kedalam hati. Karena gelap mentalnya makan kebenaran yang dikenali hanya sebatas format kata-kata.
bila saja manusia menggali Roh dihatinya maka cahaya roh akan memperlihatkan betapa luasnya ilmu pengetahuan tersebut.Ilmu pegetahuan dalam pancaran cahaya Roh itu melampaui kebenaran yang tertulis. Bagaikan memandang alam dikala siang hari membuat jarak pandang semakin luas. sekiranya demikian juga bila mental diterangi api rohani membuat wawasan dan pengetahuan jadi terbentang luas..
Karena itu sesuai makna kata kembang api supaya jadi pribadi berkembang temukanlah bunga api rohani dengan cara mengikuti cara sitikus putih iaitu "tulus ikhlas, kusyuk sikir didalam hati..
Didalam kehidupan ini dari dulu banyak sudah orang menggali keberadaan Roh dihati atau menekuni kerohanian tetapi ia tidak memakai pedoman kitab suci. Mereka memakai kitab- kitab lain atau mendapat petunjukmimpi. Menggali dunia rohani tanpa kitab suci itu bagaikan tikus kelabu yang juga suka menggali lobang. Menggali atau menekuni dunia rohani dengan niat tertentu atau ada keinginan pribadi untuk dapatkan sesuatu itu bagaikan tikus kelabu menggali lobang...
Jika ingin terang tekunilah kerohanian seperti tikus putih. Lakukan didalam hati dengan tulus ikhlas, kusyuk berzikir. Dari sikap tulus ikhlas tersebut keluar percikan bunga kembang api rohani yang berwarna-warni dikala hening dengan mata terpejam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar