Jumat, 17 April 2020

VIRUS CORONA NETRALISIR DENGAN API ROHANI




                                        PENDAHULUAN

Tahun 2020 nyawa manusia diseluruh dunia diincar oleh wabah virus corona. Banyak sudah korban berjatuhan akibat serangan virus vorona atau covid 19. Sejauh ini  belum ditemukan obat medis yang benar-benar ampuh untuk mengobati pasien yang terkena virus korona.
Bila obat secara medis yang  benar-benar ampuh belum berhasil ditemukan alangkah baiknya seseorang mencoba menyalakan api rohani untuk menetralisir reaksi virus corona tersebut. Supaya bisa menyalakan api rohani sekiranya sesmua orang harus tahu bahwa dihatinya ada Roh atau atma.  Atma  atau roh tersebut merupakan api kehidupan bagi manusia. Api yang membuat manusia hidup bagaikan perapian pada busi motor yang membuat motor hidup saat distater.
Api rohani yang ada dihati semua orang semua bercahaya terang.  Pancaran cahayanya berguna untuk menetralisir  reaksi kuman- kuman termasuk virus corona. Karena sebagai api kehidupan tentu bisa membakar kuman kuman yang masuk dalam tubuh.
Akan tetapi walau roh atau Atma yang ada dihati bersinar terang karena ada noda hitam  pada pikiran dan akal budi membuat pancaran cahaya Roh tertutup. Noda hitam pada wilayah batin itu berasal dari sisa pembakaran sari sari makanan dalam tubuh. Noda hitam pada batin bagaikan arang hitam pada busi motor sebagai hasil dari proses pembakaran bensin.
 Noda hitam atau kenangan gelap pada pikiran dan akal budi lama-lama melenyapkan nyala api rohani bagaikan arang tebal pada busi yang membuat perapian busi lenyap. Lenyapnya perapian batin menyebabkan proses pembakaran sari-sari makanan tidak terjadi sehingga walau makan tetap loyo tiada tenaga

ROH BAGAIKAN BATU API KOREK

Noda hitam pada bagian batin iaitu pada pikiran dan akal budi membuat cahaya Roh jadi terhalang. Roh yang terhalang oleh noda hitam  gambarannya bagai batu api korek api yang berwarna hitam. Ditutupi oleh noda hitam membuat roh atau Atma  menjadi seolah-olah beku membatu seperti batu api dari korek api. Kekuatan gelap atau sifat tamas yang membuat roh seolah-olah membeku
Karena sudah membeku dan membatu membuat roh seolah-olah tidak peduli dengan manusia dikala kegelapan, kebingungan dan disaat tenaganya loyo atau bagai mati. karena itu walau roh ada dihati kalau sudah ditutupi kekuatan gelap, maka roh atau Atma tidak peduli dengan keadaan manusia.
 Bila roh sudah membeku membatu maka  cahaya Roh dihati tidak memancar.  Agar Roh kembali bercahaya atau memancarkan cahaya sekiranya perlu ada upaya  untuk mengorek ngorek roh tersebut. Setelah roh dikorek korek  maka berpeluang muncul percikan api rohani bisa muncul. Kemunculan percikan bunga api tersebut yang berperan menetralisir reaksi virus bila memasuki tubuh dan tentunya percikan bunga api tersebut dapat hidupkan tenaga.

CARA MEMUNCULKAN BUNGA API ROHANI

Untuk memunculkan kembali  percikan bunga api rohani yang ada dibalik timbunan noda hitam tersebut, sekiranya roh itu harus dikorek korek. Seperti batu api dikorek-korek dengan memutar roda korek api, sekiranya roh dihati dikorek-korek dengan cara berzikir atau berjapa(hindu) sambil memutar tasbih. Roda putar korek simbol tasbih.
Roh ada di dalam hati supaya langsung terkorek-korek maka berzikir atau berjapa  harus didalam hati. Supaya bisa berjapa atau berzikir dalam hati maka saat ucapkan nama Tuhan atau mantra harus tutup mulut. Dengan tutup mulut akan memaksa  nama Tuhan terucap didalam hati dan langsung bersinggungan dengan Roh.
Sperti diketahui adanya kekuatan gelap pada noda hitam tersebut, sekiranya kekuatan gelap akan berusaha menutupi kecemerlangan roh. Karena itusaat berzikir baru sebanyak satu putaran tasbih(japamala,hindu) belum mampu memunculkan percikan api rohani,  bahkan tiga putaran tasbih juga belum. Karena itu perlu diperbanyak sampai lima putaran tasbih bahkan lebih. Dengan gigih bersikir seperti itu akan memungkinkan memunculkan percikan bunga api rohani.
Dimasa muda seseorang dapat bonus bisa santai tidak berzikir tenaganya normal karena perapiannya masih normal. Masa muda  bagian batin manusia bagai busi baru. Seiring waktu busi karena terus terpakai  jadi kotor penuh arang dan bila sudah terlalu pul maka padamlah perapiannya membuat motor mogok.
Begitulah manusia bila sudah memasuki usia tua iaitu usia 50 tahun keatas batinnya sudah penuh noda hitam. Supaya sehat bertenaga seseorang diusia tuanya haruslah rajin membersihkan noda hitamnya dengan cara berjapa atau berzikir. Jika tidak tenaganya akan mati, kebingungan, kegelapan dan bila sakit susah sembuhnya.
Karena itu  diusia sudah tua harus berzikir tiap pagi dan sore hari serta dimalam hari dan seseorang harus membuka diri untuk belajar kerohanian seperti membuka busi motor untuk pembersihan. Seminggu sekali di sore harinya pergi kepegunungan, kehutan, tepi pantai atau ditempat suci ditempat sepi. Ditempat tersebut berzikir  membuat cepat sekali munculnya percikan bunga api rohani.
Disaat dunia dalam kondisi darurat virus  corona atau covid19, sebaiknya haruslah gigih berzikir atau berjapa agar percikan api rohani memancar terus. Walaupun usia muda disaat kondisi darurat  harulah berzikir. Masa muda mau berzikir justru bisa berpeluang dapat bonus  rahmat Tuhan..
Dalam berzikir yang perlu diperhatikan adalah sikap duduk sebisanya tubuh harus tegak lurus. Bila punggung terasa  bengkok dan leher menunduk segeralah luruskan dan kalau bisa tubuhnya ditahan agar tidak bergerak sama sekali. Tubuh yang diam bagai patung membantu pikiran diam yang membuat pikiran bersandar pada Roh untuk menyerap energi Roh.

MANFAAT KEMUNCULAN BUNGA API ROHANI.

Kemunculan percikan bunga api rohani selain cahayanya berguna untuk menetralisir reaksi virus corona dan kuman lainnya sekiranya  banyak sekali manfaatnya bagi manusia. manfaat lain dari percikan api rohani tersebut adalah:
1.         Pikiran dibuat terang,cemerlang dan briliant,
2.       Wawasan  menjadi terbentang luas dan berpikir jadi logis  dan berpeluang jadi penemu.
3.       Memungkinkan talenta atau bakat semakin berkembang..
4.       Percikannya dapat hidupkan tenaga seperti percikan api busi dapat hidupkan tenaga, tenaga hidup membuat stamina jadi kuat.
5.       Untuk pembakaran sari sari makanan agar dihasilkan tenaga seperti perapian pada busi motor untuk pembakaran bensin sehingga peluang penyakit gula  rendah.
6.       Membuat badan jadi ringan bagaikan motor hidup  ringan bergerak,
7.       Membuat perasaan plong, lega  dan segar
8.       Melenyapkan kebingungan, melenyapkan rasa  kawatir
9.       Melenyapkan kegelapan,
10.   Membuat percaya diri dan hilangkan  rasa minder,
11.   Sebagai pelindung  diri ,
12.   Membakar penyakit, membakar kuman-kuman dan ada kemungkinan virus corona juga terbakar.
13.   Percikan api rohani juga berguna sebagai lampu sorot agar langit terang. Dimusim panen padi agar tidak diguyur hujan baiknya  disetiap desa paling sedikit 10 orang berusaha berjuang memunculkan percikan bunga api rohaninya dengan berzikir(7X tasbih) saat subuh, sore dan malam hari..

SUPAYA BERMENTAL TERANG

Adanya wabah virus corona mengintai nyawa manusia itu karena manusia kebanyakan dikendalikan kekuatan gelap atau guna tamas dalam isitilah weda. Kekuatan gelap itu membuat manusia kebanyakan bersikap cuek, masa  bodoh, apatis, berbuat semena-mena atau yang penting enak.  Norma agama sudah tak dihiraukan.
Mental dikendalikan sifat gelap sudah tidak mempan dinasehati. Kitab suci, nasehat orang suci sudah tiada artinya lagi.  Karena itu untuk mengatasi mental yang sudah bebal ditebarlah virus corona  dan musibah lainnya. Adanya musibah dan berbagai bencana alam itu menuntut agar manusia bermental terang.  Selain itu semua musibah sebagai proses seleksi alam.  Siapa yang kuat dan berkwalitas tentu jadi pilihan alam dan mereka yang lemah mau tak mau  kena seleksi.

NGETAP TUBUH

Supaya gerakan tubuh jadi lebih ringan dan gesit sekiranya tubuh manusia juga perlu ditap seperti motor ditap dengan mengeluarkan oli mesin yang sudah kotor dan menggantinya dengan yang baru. Sekiranya demikianlah tubuh juga perlu ditap dengan cara mengikuti kepanjangan kata ngetap iaitu “ngelakoni tapabrata” yang artinya menjalani laku tapa brata iaitu berpuasa dan berpantang tidak makan dan tidak minum.
Sebisanya sebulan sekali perlu lakukan puasa untuk bersihkan perut dan urat-urat sebagai saluran  energi. Puasa itu berguna untuk menghilangkan keasaman tubuh  sehingga terhindar dari asam urat dan rematik. Puasa juga berguna  untuk membakar  lemak dan karbohirat yang berlebihan agar tidak terkena penyakit gula.
Tubuh yang tidak pernah ditap akan memungkinkan tubuh bagaikan motor yang terkancing mesinnya sehingga tidak bisa bergerak. Karena itu agar gerakan jadi lancar ngetap tubuh perlu dilakoni dengan berpuasa sebulan sekali. Puasa yang baik bagi orang kebanyakan adalah puasa sunnah.
Dalam berpuasa  yang terpenting adalah ingat memasukan oli rahmat kasih Tuhan berupa energi suci dengan cara ikuti kepanjangan kata oli iaitu “ojo lali ibadah” yang artinya jangan lupa ibadah”. Dengan dibarengi ibadah disore harinya seseorang akan memperoleh energi suci yang membuat gerakan tubuh jadi lebih gesit.
Oli juga setiap hurupnya dipanjangkan menjadi “ojo lali iuran”. Sesuai ajaran agama sekiranya melakukan iuran atau menyumbang itu penting supaya usahanya  jadi lancar. Iuran tersebut berperan sebagai pelicin usaha. Seperti oli diperoleh dengan cara membeli sekiranya begitu juga  agar hidup semakin lancar usahanya perlu iuran.
Iuran dapat diberikan pada orang  yang menghasilkan pengetahuan, pada anak yatim, pada orang sudah tak produktif atau pada orang yang memang membutuhkan sekali. Iuran atau sumbangan  itu harus diberikan dengan hati ikhlas agar berpahala.
Banyak orang merasakan dan berkata bila mendapatkan barang gratis hasilnya  entah kemana dan  cepat habis tak begitu bermanfaat. Hal itu menunjukkan sesuatu yang gratis tidak berkah, tidak dapat pahala. Coba saja perhatikan kehidupan seseorang yang maunya dapat gratis  melulu apakah usahanya maju.  Karena itu ingat iuran semampunya dan seikhlasnya.

WANAPRASTA

Wanaprasta merupakan jenjang kehidupan   memasuki  hutan dalam  ajaran hindu. kehidupan wanaprasta dilakukan sesetelah seseorang sudah cukup mengurusi kehidupan berumah tangga. Saat anak-anak sudah mulai dewasa dan sudah bisa mandiri maka disaat itulah seseorang baiknya melakukan wanaprasta.
Wanaprasta terdiri dari kata wana yang artinya hutan dan kata prasta kepanjangannya “prayasciitta”. Prayascitta artinya pembersihan pikiran bawah sadar yang menyimpan berbagai kenangan dan noda hitam.
Dalam hal ini seseorang setelah  berumah tangga tentu banyak aktivitas duniawi yang menguras tenaga dan pikiran untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Banyaknya aktivitas tersebut tentu membuat dipikiran bawah sadar pul memori dan noda hitam bagaikan busi yang gelap.
Menyadari  adanya noda hitam tersebut sekiranya itulah pentingnya memasuki hutan untuk membersihkan noda hitam tersebut dengan berzikir sebanyak mungkin. Melakukan japa atau berzikir dihutan-hutan membuat pikirannya cepat sekali bersih dan percikan cahaya Roh cepat muncul sehingga tenaganya  segera pulih. Kehutan melakukan japa  berguna untuk merefres pikirandan fisik supaya segar.
 Memasuki hutan bukan berarti selamanya tinggal dihutan. Orang yang awam dengan pengetahuan agama mengira memasuki jenjang wanaprasta selamanya menghutan. Tidaklah demikian adanya. Wanaprasta itu disesuaikan dengan kemampuan. Bila hanya untuk pembersihan batin  dengan berjapa atau berzikir seseorang bisa dihutan selama  satu sampai dua jam .  Bila sudah selesai seseorang bisa kembali pulang.
 Kecuali seseorang melakukan pertapaan  supaya  jadi orang sakti mungkin lama sekali  dihutan. kalau Cuma untuk pembersihan noda hitam bagaikan menghapus memori hp sekiranya bila sudah selesai berjapa  atau bersikir  selama satu jam atau lebih tentu bisa pulang kembali.
Kegiatan wanaprasta sebuah aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk merepres pikiran mengingat dalam bergelut urusi masalah rumah tangga tentu pikirannya cepat gelap atau bagai hp sibuk cepat pul memori.  Memasuki hutan elakukan wanaprasta sekiranya agar noda hitam atau memorinya lebih cepat bersihnya  dan api rohaninya normal bagai api busi motor normal kembali setelah dibersihkan.
Dijaman modern banyak orang tidak memiliki pengetahuan tentang apa itu wanaprasta. Masyarakat modern  hanya tahu wanaprasta  sebagai jenjang kehidupan setelah berumah tangga. Masyarakatpun tidak tahu  sekiranya kegiatan apa yang mesti dilakukan ketika masuk hutan.
Karena tidak tahu kegiatan wanaprasta   sekiranya membuat masyarakat walau sudah berumahtangga anaknya sudah mapan tetap saja asik dirumah. Kalaupun masuk hutan bukan untuk pembersihan batinnya melainkan cari kayu atau cari hasil hutan lainnya. Masuk hutan bukan untuk merepres pikirannya atau pembersihan pikiran.
Karena masyarakat modern tidak tahu memnggunakan hutan sebagai tempat yang paling cepat membersihkan pikiran dan menghidupkan api rohaninya membuat masyarakat diusia tuanya kegelapan. Tenaganya loyo berkepanjangan, penyakit gula merenggutnya sebagai akibat  zat gulanya tidak terbakar sebagai akibat perapiannya telah padam.
Karena itu disaat usia sudah tua sebisa mungkin seminggu sekali masuk hutan lakukan japa atau zikir barang satu jam atau lebih. Masuk hutan untuk pembersihan memori  tidak mesti malam hari, siangpun tidak masalah. Karena itu dihari tua  agar hidup lebih sehat  rajin rajin masuk  hutan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar