MEMBIDIK
BINTANG
TUJUAN DALAM BERAGAMA
SEUNTAI KATA
Tujuan merupakan penyebab utama bagi setiap orang dalam mencari sesuatu. Tujuan itu pula yang membuat seseorang penuh semangat dalam mencari dan menjalaninya..
Begitu juga dalam beragama tujuan yang membuat seseorang bangkit dalam beragama. Tetapi karena kegelapan banyak orang tidak tahu tujuan beragama dengan jelas sehingga semangat imannya loyo. Lama beriman hidup tetap kelam
Melalui catatan ini seseorang bisa mengenal tujuan dengan jelas dalam beragama. Tujuan yang jelas dapat memacu semangat dalam iman dan tentu berharap kelak dari menjalani iman bisa jadi sosok seorang bintang..
BANDAR JUANDA DAN TUGU NASIONAL
Aa
Suatu hari dibulan juni 2017 sehabis panen entah mengapa perasaan hati seperti terpanggil pergi kebandar juanda surabaya. Bersamaan dengan itu saudara minta diantar kemakasar. Akhirnya dari Angkona luwu timur berangkat kemakasar dan tiba Tanggal 10 juni 2017.
Dari kampung hanya saudara dan anaknya yang dipesankan tiket melalui traveloka. Sengaja tidak memesan tiket agar keberangkatan kesurabaya tak diketahui. Masalah panggilan hati itu susah kasi tahu siapapun karena akan disangka bukan-bukan. Karena itu setelah saudara naik pesawat baru beli tiket secara dadakan.
Para calo tiketpun tak perlu diajari mereka tahu mana orang yang mau beli tiket dan tidak. Mereka ramai berebutan hendak belikan tiket. Karena pada rebutan penulis berkata pada mereka kalau dapat tiket paling murah saya berangkat. Begitu saja dengan enteng bicaranya.
Singkat cerita ada seorang calo yang bawakan tiket seharga 700 ribu. Setelah dapat tiket disini sedikit agak seru. Mungkin secara formal kuota berangkat sudah habis tapi karena faktor lain masih ada peluang untuk berangkat.
Penjaga yang bertugas jaga dipitu masuk tahu aturan formalnya demikian ia marah-marah dan berusaha menghalangi calo tersebut. Akhirnya karena rayuan demi rayuan para calo walau petugas rada kesal akhirnya mengijinkannya masuk .
Tanggal 10 juni 2017 penulispun akhirnya tiba dibandara juanda. Sesampai dibandara juanda langsung jalan kaki kearah pura dekat sana kemudian naik ojek dan bermalamlah dipura itu.
BINTANG DIUJUNG MENARA.
Besoknya berjalan kaki begitu saja turuti perasaan hati kemana saja mau-maunya hati . Sambil turuti perasaan hati lalu ada niat buka gogel tuk lihat-lihat masjid besar di surabaya dan pilihannya jatuh kemasjid Nasional Surabaya.
Perjalanannya dari pura dekat juanda sampai tugu nasional lumayan melelahkan dicapai dengan jalan kaki. Bantuan map embah gogel sangat membantu mempermudah agar sampai kemasjid tersebut.
Akhirya tiba juga di malam hari di masjid itu bertepatan dengan diadakan sebuah pentas budaya dalam rangka menyambut hari raya idul fitri. Karena perjalaan melelahkan penulispun ikut bergeletakan tidur dipelataran masjid tersebut.
Esok harinya baru terbangun lalu memandangi ujung tugu nasional berbentuk seperti peluru senapan. Diatasnya ada bulan sabit horisontal dan ditengah-tengahnya ada lukisan bintang.
Kalau diperhatikan disetiap masjid diatas kubahnya semua ada bintangnya. Tetapi ditugu nasional kesannya lain. Adanya sebuah bentuk menyerupai peluru menuju arah bintang itu yang membuat lain dari yang lainnya.
JUANDA, TUJUAN DALAM AGAMA.
Adanya bentuk peluru dipuncak menara tugu nasional dimasjid surabaya yang mengarah kegambar bintang dari nama bandar juanda melahirkan inspirasi.
Inspirasi yang keluar dari kata juanda ditunjukkan oleh kepanjangan kata juanda iaitu “tujuan dalam beragama”. Tujuan dalam beragama sesuai lambang bintang ditugu nasional adalah Bintang itu sendiri.
Bentuk peluru itu memberi petunjuk bahwa yang dibidik dalam iman adalah bintang itu sendiri. Bulan sabit adalah sebuah keker dalam iman agar arah bidikan lurus hanya tertuju pada bintang sebagai tujuan dalam beragama atau menjalani agama.
Bila bintang itu dibidik akan memungkinkan seseorang berpeluang jadi sosok seorang bintang. Bila menjadi seorang bintang maka seorang berpeluang jadi seorang pemenang sejati dan tentu nasib jadi gemilang.
Tahu tujuan dengan jelas dalam beragama atau menjalani agama dengan jelas akan memberikan kepastian. Dalam hal ini pasti jadi bintang yang membuat nasib jadi gemilang. Karena itu dalam beragama penting tahu tujuan dengan jelas agar jadi semangat dalam beragama. Jika beragama tidak tahu tujuan yang jelas maka beragama jadi kurang bersemangat.
BINTANG KEHIDUPAN
Dalam beriman langsung membidik bintang dilangit biru dengan peluru senapan angin itu merupakan keimanan yang sia-sia. Seseorang harus tahu bintang kehidupan.
Bintang yang bertaburan dilangit yang biru itu hanyalah simbol Roh atau Atma yang jumlahnya banyak yang ada dihati setiap manusia. Roh dihati itulah bintang kehidupan yang jadi tujuan dalam beragama.
Bentuk peluru diatas tugu nasional simbol pemikiran yang lurus yang hanya dibidikkan pada Roh. Bulan sabit itu simbol kecerdasan yang membantu tuk mengarahkan pikiran agar arahnya lurus menuju roh semata.
Agar pikiran dalam beriman bisa menembus sasaran iaitu Roh atau Atma dihati itulah pentingnya pikiran dibuat hening, diam dan tidak bergerak sama sekali.
Meditasi merupakan latihan yang membuat pikiran bisa hening dan kekuatan nama Tuhan yang diulang-ulang yang mendorong pikiran menuju Roh. Keihlasan hati sebagai pelatuknya yang membuat pikiran lepas landas menukik menembus bintang dihati.
Seperti bintang dilangit bersinar terang, sekiranya semua roh dihati terang bercahaya. Cahayanya itu yang membuat nasib terang. Pikiran cerdas dan cemerlang juga datangnya dari pacaran cahaya Roh dihati..
Tetapi seperti langit biasa penuh awan dan mendung akan membuat bintang tak kelihatan. Sekiranya demikia pula cahaya roh dihati setiap orang ada kemungkinan tertutup hawa nafsu dan memori.
Karena tertutup hawa nafsu dan memori membuat cahaya kebintangan seseorang jadi tertutup. Karena itu penting batasi hawa nafsu dan hapus memori agar bisa jadi seorang bintang..
MENARA KEHIDUPAN.
Dalam iman pikiran yang ditegakkan dalam iman pada Roh semata itulah sebuah menara kehidupan. Kata menara memiliki inspirasi sesuai kepanjangan kata menara iaitu “memenangkan rahmat”..
Dalam hal ini bila pikiran seseorag berhasil menembus roh dihati itu tandanya seseorang memenangkan rahmat Tuhan. Melalui orang yang menembus alam rohani rahmat Tuhan akan melimpah.
Tetapi Perkara membawa pikiran agar lurus menuju Roh dihati bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang membelokkan pikiran agar tidak mengarah pada Roh.
Disinilah dibutuhkan bulan sabit akal yang luhur yang tahu mengarahkan pikiran agar sampai pada Roh dihati. Karena saking susahnya menembus Roh maka bila berhasil membidik Roh maka mereka layak memenangkan Rahmat Tuhan. Rahmat Tuhan itu yang membuat seseorang berpeluang sebagai seorang bintang yang gemilang..
MASA JAYA ITU DATANG.
Kata masjid dipanjangkan menjadi “masa jaya itu datang”. Dalam hal ini bila seseorang berhasil memenangkan rahmat Tuhan sehingga mereka jadi seorang bintang maka masa kejayaan itu pun datang.
Sekiranya demikianlah inspirasi setiap adanya gambar bintang diatas masjid. Masa kejayaan itu datang bila seseorang sudah berhasil jadi sosok seorang bintang. Rahmat Tuhan yang menyertainya..
Karena itu bidiklah bintang rohani sebagai tujua utama dalam beragama agar nasib gemilang jadi seorang bintang. Buatlah pikiran seperti peluru senapan. Bila berhasil maka seseorang bisa berpeluang jadi sosok bintang dan masa kejayaan itupun segera datang.
PANAH PASUPATI, PANAH BULAN SABIT
Dalam kisah pewayangan Diantara panca pandawa sekiranya hanya arjunalah yang mampu membidik mata burung diatas dahan. Seorang arjuna yang mampu membidik mata burung itu simbol anak manusia yang mampu membidik Roh dihatinya.
Karena mampu membidik Roh dihati Arjuna juga akhirya berhak memiliki panas pasupati iaitu panah dengan ujungnya ada bulan sabitnya..
Panah menunjukkan sebuah pandagan hidup atau pedoman hidup. Pasupati kepanjangannya “pandangan suci pasti ilmiah”..
Dalam kehidupan ini agar seseorang meraih posisi atau kemenangan maka seseorang mau tak mau akan berperang dengan pandangan-pandagannya. Dengan pandangan yang berupa keyakinan itulah yang membuat seseorang bertahan dan berusaha mempertahankannya.
Sebuah pandangan dalam sebuah negeri akan mempengaruhi kondisi mental, moral dan kesadaran manusia. Adanya pandangan kaku, beku dengan sistem-sistemnya yang tidak ilmiah itu akan membuat kondisi mental, moral dan kesadaran manusia jadi bobrok..
Demi ada perubahan moral dan kesadaran jadi lebih baik maka pandangan seperti panas pasupati sebagai pemungkasnya. Pandangan seperti panah pasupati sifatnya langsung mematikan pandangan orang lain yang tidak ilmiah.
Demi ada perubahan walau dengan berat hati maka pandangan orang-orang yang lebih tua, semua para guru harus juga dilawan seperti kisah arjuna perang melepas panah pasupatinya...
Tidak ada kata kuwalat melawan orang yang lebih tua kalau sudah kehendak dewata demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik demi sebuahkejayaan bangsa.
API KEBANGKITAN.
Roh dihati adalah api kehidupan. Api rohani itu bagaikan percikan api pada busi yang membuat motor bisa hidup. Demikian pula adanya api rohani dalam tubuh membuat terjadi pembakaran dalam tubuh yang membuat dihasilkanya tenaga.
Busi motor dalam tubuh adalah budi suci. Pada akalbudi yang suci ada api rohani yang aktif. Apinya itu yang membakar sari-sari makanan agar jadi energi.
Semasih usia muda semua orang akalbudinya bersih yang membuat usia muda tenaga jadi fit atau segar. Sering dengan waktu karena proses pembakaran dalam tubuh akal budi jadi kotor.
Makin dewasa budi manusia bagai busi kotor.karena kotor perapian dibusi jadi kecil bahkan padam. Karena tiada perapian maka motorpun susah hidup. Sekiranya api rohani juga akan padam bila pikiran sudah kotor penuh memori..
Karena itu agar akal budi kembali bersih hati harus terbuka, buka buku suci lalu ambil amplas. Amplas kepanjangannya “ambil mantra penting lalu sikir”. Mantra atau lapal suci/nama Tuhan diulang-ulang tuk bersihkan memori.
Setelah akal dan pikiran bersih maka api rohani akan muncul kembali di akalbudi. Api rohanipun siap melakuakan pembakaran dalam tubuh. Pembakaran terjadi maka tenaga jadi bangkit dan tubuh jadi ringan digerakkan..
SIDOARJO
Sidoarjo kepanjangannya sido raharjo artinya mampu sejahtera atau makmur. Hal ini dapat diterangkan bila tujuan dalam beragam sudah tercapai akan membuat seseorang mampu mencapai taraf hidup sejahtera atau hidup makmur..
Setiap orang berharap hidup makmur atau mencapai taraf hidup sejahtera. Hidup makmur atau taraf hidup yang sejahtera dapat saja dicapai dengan semangat hidup yang membara dalam bekerja.
Tetapi dengan melupakan iman dan tida membidikkan pada roh dihati maka hidup sering hanyut disungai porong. Porong artinya tanda hitam yang dibawa lahir. Hal ini bermakna untuk mencapi hidup makmur terkadang lewat cara gelap.
Karena itu menjalani hidup diawali dengan jalani iman dengan membidik bintang mental jadi terang dalam pancaran cahaya rohani , rahmat Tuhan menyertai akan mampu hidup sejahtera atau makmur.
Bungurasih artinya hidup bererbunga-bunga dalam kasih Tuhan bagai tanaman bunga yang bunganya bernakeka warna. Begitulah gambaran hidup sejahtera jikamanusia beriman tahu tujuan yang pasti.
LAGU BINTANG KECIL.
Lagu bintang kecil mengingatkan pada semua orang dikala usia masih kecil harus sudah belajar membidik bintang kehidupannya. Dalam hal ini sejak usia kecil sudah belajar mengarahkan pikirannya menuju Roh yang ada dihatinya.
Dari kecil dibiasakan pikirannya membidik Roh dengan cara ikuti kepanjangan setiap hurup dari kata Bintang iaitu “bangkit ingat nama Tuhan agar nasib gemilang”. Bersamaan dengan itu pikiran dilatih diam atau terpusat disela halis . Dengan cara seperti itu pikiran akan melaju menuju Roh dihati.
Pancaran Cahaya Roh dihati itu yang membuat mental jadi terang dan upaya membidik roh itulah yang membuat mental manusia jadi terang. Generasi anak bangsa yang rajin membidik Roh dihatinya kelak akan menjadi pribadi-pribadi yang berjiwa terang.
Selain mengingatkan orang-orang diusia kecil tuk membidik bintang kehidupan, sekiranya lagu bintang kecil itu mengingatkan pada gologan orang-orang kecil agar membidik bintang.
Buruh, kuli, tani itulah golongan kaum kecil. Jadi golongan kecil dalam kehidupan ini umumnya kalah saing dalam kehidupan ini. Peluang kerja dan peluang hidup lebih banyak dikuasai oleh orang gedean.
Agar golongan kecil kelak bisa memenangkan peluang dalam hidup harus jadi seorang bintang. Agar jadi seorang bintang mereka harus berjuang membidik bintang kehidupannya yang ada dihatinya.
Mereka harus bangkit ingat nama Tuhan agar nasibnya gemilang. Inilah pesan ajaran singkat dari kepanjangan kata bintang. Jika jadi orang kecil tidak ikuti kepanjangan kata bintang ya mau tak mau susah nasibnya gemilang.
ZIKIR,ZIKAT PIKIRAN
Pikiran bercengkrama dengan pancaindra membuat pikiran jadi sibuk memikirkan obyek-obyek indrawi.Mikirkan kerjaan, mikir kesenangan, mikir mobil, mikir jodoh dan lain-lain..
Akibat dari mikir obyek indrawi tersebut membuat pikiran penuh memori. Memori itu menggelapkan dan kekuatan gelap ikut nempel dimemori. Memori dan kekutan gelap itu lalu bermain menutupi pancaran cahaya Roh dihati.
Demi terang memori itu harus dizikat dengan cara berzikir sebanyak mungkin. Karena berzikir tuk menyikat memori maka kata Zikir dipanjangkan menjadi “zikat pikiran”.
Demi pikiran selalu terang bagai langit biru tanpa awan maka setiap hari wajib berzikir.. Jika tidak berzikir maka mentalnya jadi porong. Ada kekuatan gelap mengendalikan pikiran.. Nasibpun bisa jadi kelam...
Porong kepanjangannya “pongah merongrong”. Mental gelap pongah merongrong uang negara maka negara tidak akan pernah mencapai sidoarjo iaitu “sido raharjo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar