Kamis, 15 Agustus 2019

MEMBURU KEBERUNTUNGAN


Pendahuluan
Disadari atau tidak setiap orang didunia ini ingin punya nasib yang beruntung. Karena menginginkan nasib yang beruntung maka setiap orang penuh dengan semangat mengambil segala pekerjaan yang memungkinkan nasibnya jadi beruntung.  Dengan memperhatikan disekeliling kita berada sekiranya beberapa orang yang ada disekitar kita  ada yang benar-benar beruntung. Segala usaha yang mereka lakukan menuai sukses dan nasibnya benar-benar beruntung.
Tetapi ada pula diantara kita yang sudah mati-matian mengambil pekerjaan bahkan segala cara sudah ditempuh  nasibnya bukannya beruntung  malah buntung terkatung-katung. Begitulah fakta dilapangan ada orang beruntung  dan ada orang yang apes.
Bagi orang yang apes jangan putus asa, keberuntungan itu tidak akan datang dengan sendirinya. Justru keberuntungan tersebut harus diburu dan diburu. Selama hayat dikandung badan keberuntungan tersebut tak henti-hentinya untuk diburu.. dengan penuh semangat jika tidak hari ini esok atau lusa keberuntungan bisa diraih.

Burung Berkicau
1
 
Jika dalam memburu keberuntungan  sudah kehabisan akal atau sudah tak berdaya lagi sekiranya jangan biarkan diri dengan rasa putus asa. Putus asa itu wajar tapi jangan biarkan rasa putus asa tersebut sampai berkepanjangan. Coba perhatikan Burung yang hari-harinya gemar berkicau dengan suara yang merdu. Kebiasaan burung tersebut bisa dijadikan pedoman untuk memburu keberuntungan....
2
 
Kata burung sendiri memiliki pelajaran  yang tersembunyi sesuai dengan kepanjangan kata burung iaitu “BURU KEBERUNTUNGAN”. Pelajaran selanjutnya ditunjukkan oleh kepanjangan kata BERKICAU iaitu “ BERZIKIR CARANYA AGAR UNTUNG”. Bila kepanjangan kata Burung dan berkicau disatukan akan diperoleh pelajaran  untuk memburu keberuntungan sebagai berikut :
“Mau Buru  keberuntungan?, berzikir lo caranya agar untung”
Jadi pelajaran yang dapat diambil dari makna burung berkicau diatas  kalau mau memburu keberuntungan seseorang harus rajin berzikir. Berzikir itu artinya ingat nama Tuhan berulang-ulang setiap hari. Berzikir atau ingat nama Tuhan berulang-ulang itulah caranya agar untung atau nasib beruntung. Nama Tuhan boleh pula dinyanyikan dengan merdu
Dari pelajaran memburu keberuntungan yang diambil dari makna burung berkicau diatas, Seseorang harus menyadari Tuhanlah sumber keberuntungan. Jika mau buru keberuntungan rubah kebiasaan hidup. Kebiasaan dulu bangun pagi langsung kerja kalau ingin buru keberuntungan berzikir dulu baru kerja seperti burung berkicau dulu baru mengambil pekerjaan/cari makan.
Karenanya Tuhanlah terlebih dahulu diingat sesudah itu baru bekerja. Rahmat Tuhan atau kasih Tuhan diincar baru kerja. Jika seseorang melupakan Tuhan dan hanya bekerja melulu bisa saja Tuhan berkehendak lain. Karena itu jika nasib malang coba berZikir seperti burung-burung berkicau dipagi hari atau disore harinya dan nyanyikan pula lagu-lagu rohani dengan merdu. Mudah-mudahan nasib jadi beruntung laksana burung   bisa terbang melambung membubung tinggi mendobrak mendung.

Kedis Nguci
Dalam bahasa Bali burung disebut  KEDIS dan berkicau disebut NGUCI. Kata kedis punya pelajaran  sesuai dengan kepanjangan kata Kedis iaitu “kedisiplinan Sembahyang/salat” dan kata Nguci kepanjangannya “Ngucapangg mantra suci” artinya mengucapkan lapal suci. Bila pelajaran yang terdapat pada kata kedis dan nguci dihubungkan dengan pelajaran kata burung diatas akan diperoleh petunjuk untuk memburu keberuntungan iaitu”
“Mau buru keberuntungan? Ingat kedisiplinan sembahyang dan berzikir caranya agar beruntung  atau mengucapkan lapal suci berulang-ulang”
Jadi pelajaran yang terdapat pada burung atau kedis untuk memburu keberuntungan intinya mengajak umat kembali kejalan agama. Entah apa agama yang dipeluk semua akan memberi keberuntungan bila dijalani dengan kedisiplinan.  Selanjutnya bila seseorang beragama mengikuti gaya burung  tersebut itu berarti seseorang sedang memburu keberuntungannya. Bila seseorang dengan tekun memburu keberuntungan maka Tuhan bila waktunya akan memberikan  kebruntungan pada umatnya... karenanya bila ingin beruntung burulah keberuntungan tersebut sesuai jalur agama.....

PAHALA TERBANG..
Satu pahala yang mendasar yang diperoleh dari beragama mengikuti gaya burung adalah seperti burung yang bisa terbang. Pahalanya ditunjukkan oleh kepanjangan kata terbang iaitu :
1.      1. Terasa ringan mengambang badannya. Hal ini dapat dijelaskan melalui berzikir yang banyak (300x, 500x -1000x) perlahan-lahan tubuh terasa agak ringan dan badan bagaikan mengambang. Bagi orang yang tubuhnya terasa berat digerakkan coba saja ucapkan nama Tuhan sebanyak-banyaknya maka rasa berat dan malas akan jadi berkurang.
2.    2. Terampil, mengembang. Hal ini dijelaskan lewat kedisiplinan sembahyang dan tekun berzikir akan  membuat keterampilan jadi mengembang dari dalam diri atau dalam mengambil pekerjaan jadi lebih terampil perlahan-lahan.
Dalam bahasa  Bali kata terbang disebut dengan nama mekeber. Kata mekeber kepanjangannya “mekerane berubah” artinya menyebabkan berubah. Dalam hal ini disiplin sembahyang atau salat disertai berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang itu yang menyebabkan ada perobahan dalam diri. Perobahan tersebut sesuai dengan kepanjangan kata terbang diatas...

Makna Sayap
Seperti burung bisa terbang karena ada sayap, sekiranya agar seseorang memperoleh pahala seperti yang ditunjukkan oleh kata terbang diatas, seseorang harus memiliki pengertian yang ditunjukkan oleh kepanjangan kata sayap iaitu “Saya pandai”  jadi dengan kedisiplinan sembahyang dan berzikir seseorang bisa berkata dalam hatinya “saya anak pandai”. Dengan memiliki kepandaian akan memungkinkan seseorang kesana kemari cari pekerjaan atau disuruh bekerja oleh orang lain bagaikan burung yang bisa terbang kian kemari mencari makanan.  Dalam hal ini dengan kepandeannya  seseorang bisa mengembangkan sayapnya.
Dalam bahasa Bali sayap disebut dengan nama Kampid. Kata kampid kepanjangannya “kanggoang mantrane pagehin, intine disiplin artinya “biarlah mantra ditekuni, intinya disiplin.  Jadi agar bisa berubah , jadi terampil sekiranya mantra atau lapal suci ditekuni atau intinya kedisiplinan itulah  yang utama. Walau tanpa pendidikan  formal  jika tekun disipin sembahyang dan tekun berzikir tiap hari  akan memungkinkan seseorang bisa beruntung punya keterampilan atau keahlian.  Hidup tidak mampu sekolah tinggi jika  tekun sembahyang dan berzikir tentu bisa jadi orang terampil dan beruntung.

HIDUP SELAMAT
Keberuntungan yang utama dalam hidup ini dengan beriman mengikuti  gaya burung adalah memperoleh hidup selamat. Dalam hal ini penderitaan dalam diri bisa berkurang perlahan lahan bila tekun ingat berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang. Keselamatan itu datangnya dari Tuhan sesuai ayat suci berikut:
“Bagi mereka yang pikirannya tertuju terus-menerus kepadaKu, Aku segera jadi penyelamat mereka dari penderitaan dari makhluk fana(Bhagawadgita X-20).
Pada ayat diatas Tuhan telah jelas berkata bahwa Tuhan  jadi penyelamat bagi umatnya dari penderitaan bila umatnya membawa pikirannya terus-menerus  menuju Tuhan. Tuhanlah yang mengurangi penderitaan umatnya. Berzikir atau mengulang-ngulang nama Tuhan itulah cara yang singkat membawa pikiran menuju Tuhan. Bagi orang yang penuh penderitaan harus kuat-kuat berzikir setiap pagi dan sore hari atau setiap saat.
Terutama lakukan  zikir atau berjapamantra paling sedikit satu jam, maka setelah itu  tubuhnya  terasa  jadilebih ringan  dan perasaannya jadilebih plong, segar.  Tubuh terasa ringan, perasaan lega dan plong sekiranya itu merupakan salah satu dari bentuk keberuntungan.  Seseorang bisa saja beruntung punya uang banyak, pekerjaan yang menjanjikan tetapi jika  tubuhnya terasa berat, perasaan sumpek  tentu  kehidupan yang demikian juga kurang beruntung..
Karena itu  walau hidup pas-pasan secara ekonomi jika  tubuh terasa ringan, enteng dan perasaan lega, plong tentu kehidupan yang demikian merupakan kehidupan yang beruntung pula. Jadi supaya hidup beruntung dengan  hidup yang sehat, ringan, perasaa  lega dan segar sekiranya keberuntungan ini harus diburu dengan kedisiplinan  sembahyang dan berzikir sebanyak mungkin.
Bagi orang yang badannya dirasa berat dan perasaannya selalu sumpek(inguh)  baiknya berusaha memburu  keberuntungan   hidup sehat, perasaa legadanplong dengan kedisiplinan sembahyang dan berzikir. Selamat berjuang.

6
 
Gaya Burung Dara
Beriman gaya burung Dara itu intinya diambil dari kepanjangan kata Dara iaitu  Kesadaran. Kata kesadaran digabungkan dengan kepanjangan kata Burung diperoleh pelajaran  “buru keberuntungan dilandasi kesadaran”. Dalam hal ini semuai seisi keluarga beramai-ramai seperti burung dara dilandasi kesadaran untuk memburu keberuntungan dengan bersama-sama mau berzikir atau ngucapkan mantra suci berulang-ulang..
Bagi keluarga yang kurang beruntung dimana hidupnya selalu ditimpa sial, sakit-sakitan atau susah ekonomi baiknya menerapkan keyakinan gaya burung dara yang beramai ramai. Bila tidak tahu cara beriman gaya burung coba carilah orang yang mengerti lalu jadikan keyakinan tersebut sebagai kebiasaan smoga saja Tuhan memberikan keberuntungan.
Burung dara disebut juga dengan nama  burung merpati. Kata merpati dipanjangkan menjadi “meraih pahala sejati”. pahala sejati  dicapai melalui beriman gaya burung dilandasi kesadaran diri adalah berupa pengetahuan tentang kebenaran. Dengan pengetahuan tersebut seseorang jadi pemberita kebenaran atau Penginjil dalam istilah Kristen.

SUARA BURUNG BERAGAM
Didunia ini diciptakan beraneka ragam burung dengan suara yang berlainan dari setiap burung tersebut. Bercermin dari  burung tersebut  dengan rupa dan suaranya yang beragam sekiranya  lantunan pujian manusia kepada Tuhan  juga beraneka ragam sesuai  bahasa manusia  yang beragam pula.  Jika dengan melihat keaneka ragaman  suara burung yang beragam tersebut sekiranya secara alami keaneka ragaman  dalam pemujaan tersebut sah-sah saja.
Asal  pemujaan kepada Tuhan dengan  lirik pujian yang beragam dilakukan dengan kedisiplinan   tentu akan merubah seseorang jadi peribadi yang terampil dan beruntung.  Dalam hal ini semua orang berpeluang jadi pribadi  bagai burung terbang  jika  sembahyang dan berzikir dengan disiplin.  Jika secara politis atau  sah secara kenegaraan tata cara sembahyangnya  tanpa  kedisiplinan ibadah maka hasilnya   nol juga.Karena itu  walau  lantunan pujian kepada Tuhan  tidak sahsecara undang-undangkenegaraan jika  disiplin pastilah bisa jadipribadi yang beruntung.
Dengan bercermin pada  alam sekiranya manusia  bisa mengetahui  keanekaragaman tatacaramemuja Tuhan yang sekiranya sah secara  alami.  Karena itu agar  tidak panatik dalam beragama  manusia haruslah  belajar dari alam.Jika tidak belajar dari alam maka  keimanan  manusia  jadi panatik, egois.. Jika  fanatik dan egois  maka  keimanannya kurang memberi keberuntungan.

MEDITASI, IMAN GAYA BURUNG BANGAU
ketika seseorang  pergi didaerah perairan atau tempat yang ada  rawa-rawanya, sekiranya sekali-kali seseorang melihat burung bagau  bengong tak bergerak sama sekali.  Saat burung bangau bengong maka  ikan-ikan tiada  curiga pada bangau tersebut dan mengiranya sibagau tersebut tonggak kayu mati.
karena tiada curiga  si ika-ikan tersebut  ia makin dekat dengan bangau tersebut. Setelah dekat  maka bangau tersebut siap siaga tuk mematok ikan tersebut dan salah satu dari ikan tersebut  bisa diraihnya..
Burung bangau yang bengong  bagai mati tersebut  merupakan gambaran orang beriman  dengan cara bermeditasi.  selama bermeditasi seseorang akan membuat pikirannya  diam sama sekali  bagaikan bangau  diam saat mengincar ikan.
dengan kemampuan mendiamkan pikiran sediam-diamnya  maka  Sinar suci Tuhan akan  hadir  pada orang yang kuat meditasinya bagaikan ikan mendatangi bagau yang berdiri pura-pura  mati di rawa-rawa. Dengan cara bermeditasi seperti itu seorang meditator  jadi terang  dihadiri  oleh Tuhan dalam wujud cahaya..
Bagi orang yang ingin memiliki  kecemerlangan pikiran seseorang  selain memuja dan berzikir  buatlah pikiran  diam dengan  melakukan meditasi.  dalam praktek meditasi  intinya upayakan pikirannya diam atau hening. Dengan cara seperti itu  maka  sinar  suci Tuhan hadir menerangi  pikiran dan hati.
Bangau kepanjangannya "bangkit akal budi unggul".  dalam hal ini jika seseorang kuat meditasi sampai kehadiran sinar  akan membuat seseorang bangkit dengan akal budi yang unggul. Nama lain dari bangau adalah cangak yang kepanjangannya "canggih akal budinya".  dalam hal ini kehadiran  sinar suci Tuhan disaat menghening itu dapat membuat akal budi jadi semakin canggih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar