PENDAHULUAN
Semua orang
memiliki akal budi yang memungkinkan mereka
bisa menimbang-nimbang, memilah
milah antara benar dan salah,menganalisih dan
mengakali. Adanya akal budi manusia tersebut juga memungkinkan manusia
memiliki kecerdasan, keahlian, keterampilan sehingga manusia
bisa melahirkan karya cipta dan
bisa menemukan sesuatu dialam semesta.
Isi dari
akal budi seseorang yang berupa kecerdasan merupakan penentu potensi
diri setiap orang. Tergantung
dari isi akal budi seseorang yang memungkinkan sebagai penentu potensi seseorang dan tingkat
kecerdasannya. Semakin banyak isinya akal budi maka
semakin besar potensi dan tingkat
kecerdasan seseorang. Jika isi akal
budi terbatas maka
potensi diri dan kecerdasan seseorang
tentu terbatas pula..
Karena isi
dari akal budi sebagai penentu potensi
diri dan kecerdasan seseorang maka bagi orang yang potensi diri dan kecerdasannya rendah,
mereka dapat menambahkan isi akal budinya. Setelah
diisi kembali maka potensi diri
dan kecerdasannya bisa bertambah.
Bagi orang
yang ingin mengisi akal budinya sekiranya ada cara yang bisa
diterapkan untuk mengisi
akalnya. Cara mengisi akal budi
tersebut terinspirasi oleh beras yang
merupakan bagian isi dari buah padi yang
dipakai sebagai bija pada
upacara keagamaan/persembahyangan
dibali..
Ada nilai filsafat
agama pada bija tersebut
yang biasa ditempelkan didahi, ditelan dengan mulut dan
ditaruh dihulu hati pada saat sehabis persembahyangan. Bila
nilai filsafat pada
bija tersebut diterapkan dalam
beragama maka akal budi seseorang akan semakin berisi atau bisa ditambahkan
isinya.
Setelah berisi akal budinya akan memungkinkan potensi diri
seseorang dan kecerdasanya bisa
bertambah. Bermodal ada potensi diri dan kecerdasan tentu akan
membuat hidup jadi lebih
terampil, memiliki keahlian, dan menghasilkan karya cipta
yang memungkinkan bisa menjadi pribadi
yang berguna dan
jadi orang sukses.
Hidup
yang lebih berguna dan jadi
orang sukses bisa
terwujud bila menjadi orang memiliki akalbudi yang
berisi. Karena itu supaya akal
berisi seseorang harus mengisinya.
Seperti tempat beras agar berisi
harus diiisi dengan beras yang cukup.. Setelah berisi beras
yang banyak barulah beras itu bisa diambil untuk dimasak. Begitu pula
bila isinya akal budi telah banyak
barulah bisa digunakan
agar menjadi peribadi yang sukses
dan berguna.
Karena itu
agar jadi pribadi berpotensi dan
cerdas sebaiknya mau mengisi akal budinya. Apalagi diusia muda agar
kelak dewasa jadi pribadi
berpotensi dan cerdas sebaiknya diusia muda
harus rajin-rajin mengisi akal budi. Bukan semasih muda
saja bahkan jika
sudah tua juga harus
mengisi terus akal budinya
sebab karena kecerdasan
sering dipakai akan memungkinkan kecersadannya dan potensinya bisa berkurang. Supaya
tidak sampai habis harus diisi kembali. Hal ini bagaikan tempat
penyimpanan beras tentu saja berasnya bisa berkurang bila terus
dimasak. Supaya tidak sampai habis harus
diisi kembali.
Terutama bagi orang tua yang berharap memiliki generasi penerus yang berpotensi dan cerdas
mereka harus memiliki
pengetahuan tetang filsafat bija. Dengan
berbekal pengetahuan tersebut mereka
dapat menerapkan pada generasinya
sehingga mereka menjadi generasi
yang berpotensi dan cerdas. Orang tua yang
berpengetahuan sangat berperan
dalam upaya mencerdaskan
anak-anaknya sebagai generasi penerus mereka. Karena itu penting sekali para orang tua memiliki
pengetahuan tentang cara mengisi akal budi..
NILAI FILSAFAT
BERAS
Karena bija
terbuat dari beras, maka nilai filsafat bija berhubungan erat dengan nilai filsafat beras. Nilai filsafat beras merupakan
sebuah pesan-pesan singkat dari
alam yang terdapat pada beras
yang dipakai sebagai bija
pada upacara keagamaan. Sebagai pesan
singkat dimana nama beras sendiri
merupakan kata singkatan.
Nilai filsafat singkat tersebut akan diketahui dengan
jelas setelah kata
beras tersebut dipanjangkan. Kepanjangan dari
kata beras tersebut adalah:
1.
Beras
kepanjangannya “berhasil dan berperasaan”.
2.
Isi kepanjangannya “berisi’ berpotensi”..
3.
Baas kepanjangan
“bebaas”..
4.
BUAH kepanjangannya “budi ahli”.
5.
Oot kepanjangannya
“idioot, sewoot, repot, ngotot..
6.
DEDAK kepajangannya dekil,daki/Demen daki)
Sesuai
kepanjangan nama dari
buah, beras dan isi tersebut dapat
dijelaskan bahwa adanya akal budi pada dirimanusia yang memungkinkan manusia
memiliki keahlian atau kepintaran. Dalam
hal ini akal budi yang berisi yang
memungkinkan seseorang jadi berpotensi memiliki keahlian, kepintaran dan
kecerdasan. Karena memiliki
keahlian atau kecerdasan akan memungkinkan seseorang bisa jadi orang berhasil. Selain berasil karena
akalnya berisi akan memungkinkan jadi orang berperasaan.
Sesuai kepanjangan kata baas
sebagai nama beras dalam bahasa
bali iaitu bebas, dimana akal yang berisi yang memberi keahlian dapat
membebaskan seseorang dari
kebodohan, kemiskinan dan tentu
membebaskan seseorang dari kegelapan..
Tetapi jika akal budi kosong
hanya sebatas wadahnya iaitu punya pikiran saja tanpa isi berupa akal budi maka manusia
jadi kurang berakal, kurang cerdas sehingga manusia
menjadi pribadi idiot. Karena
idiot biasanyamanusia jadi suka
sewoot dengan urusan orang lain. Sudah
idiot suka sewoot menyebabkan akal budi jadi
dekil dan daki dipenuhi memori keburukan orang.
Karena
dekil atau daki pikirannya akan membuat akal jadi semakin idiot. Karena
idiot makaa hidup dibelenggu kemiskinan,
kebodohan dan kegelapan batin selamanya. Susah meraih sukses yang sejati bila
pikiran terlalu idiot. Karena idiot maka manusiapun hanya bekerja mengandalkan otot. Hidupun terasa lebih repot
jika bekerja semata hanya mengandalkan otot..
Satu hal lagi
kalau akal budi lemah
membuat manusia mempertahankan kebenaran denngan cara
ngotot dan akhirnya berpeluang mengadu otot. Jadi orang idiot sangat
repot diurusi atau dibina
sebab duluan ngotot
dengan kebenaran yang dimilikinya.
Supaya menjadi pribadi yang berasil, manusia harus berusaha mengisi akal budinya. Supaya memiliki cara mengisi akal budi seseorang jangan
ngotot dengan kebenaran sendiri.
Berusahalah membuka diri dan menerima
saran orang lain yang berpegetahuan...
FILSAFAT BIJA.
Dari segi
arti bija berarti benih. Dalam filsafat agama bija itu menunjukkan bijamantra. Dalam budaya weda
diantara bija mantra yang berupa aksara-aksara, sekiranya aksara Om merupakan bijamantra yang paling
utama. Jika kata bija dipanjangkan menjadi “bijaksana”.
Seperti sifat
umum dari bija yang artinya benih iaitutumbuh,
sekiranyanya sifat dari
bija mantra juga memiliki
kemampuan tumbuh.. Dalam hal ini
bila bijamantra om ditanamamkan dalam keyakinan iaitu dengan diingat dan diucapkan akan berfungsi untuk menumbuhkan sifat-sifat
bijaksana iaitu jadi pribadi yang berperasaan.
Sesuai makna
beras sebagai bagian isi, sekiranya bila
bijamantra Om atau mantra yang tersusun
dari hurup-hurup yang merupakan susunan bija
mantra bila diingat dan diucapkan
akan berfungsi untuk mengisi akal
budi. Jadi selain menumbuhkan sifat
bijaksana, bila bijamantra om ditanamkan
dalam berkeyakinan ia berfungsi untuk
mengisi akal budi agar pikiran jadi bertambah cerdas dan berakal.
Setelah bertambah cerdas akan membuat
seseorang bisa jadi berhasil.
Makna dari berhasil
ditunjukkan oleh pesan singkat dari kata beras diatas.
Kata bija yang artinya benih bila
dihubungkan dengan sifat benih
iaitu tumbuh, sekiranya bija mantra Om
tersebut bila ditanamkan dan diperaktekkan dalam
berkeyakinan berfungsi untuk
menumbuhkan kecerdasan. Dalam
hal ini siapapun mereka yang menanamkan bija mantra Om dalam
berkeyakinan maka kecerdasannya
akan tumbuh perlahan-lahan dibarengi
dengan kebijaksanaannya.
Jadi kesimpulannya mantra om merupakan benih kebijaksanaan yang
bila ditanamkan dalam keyakinan akan
menumbuhkan kebijaksanaan dan menumbuhkan kecerdasan. Sesuai arti bija yang
terbuat dari beras dapat pula dikatakan
bahwa mantra om merupakan benih yang dapat membawa keberhasilan. Bija
juga disebut wija
yang dipanjangkan menjadi wijaya yang artinya kemenangan. Dalam hal ini bijamantra om merupakan benih yang
dapat mengantarkan seseorang untuk meraih kemenangan(wijaya).
CARA MENGISI AKAL BUDI
Setelah
mengetahui filsafat beras dan bija
seperti diatas bagi orang yang
ingin mengisi atau menambah akalbudinya
supaya bertambah cerdas langkah selanjutnya adalah peraktek mengisi akal
budi. Dalam peraktek keagamaan untuk
mengisi akal budi pada pikiran agar
bertambah cerdas caranya ditunjukkan oleh
makna penempatan bija pada saat sehabis
persembahyangan. Makna penempatan bija tersebut
adalah:
1.
Bija
ditaruh disela alis bermakna mantra Om diingat-ingat dengan pikiran.
2.
Bija ditelan dengan mulut bermakna mantra om tersebut diucapkan
dengan mulut
3.
Bija mantra Om ditaruh diarah hulu hati
bermakna mantra om diucapkan dalam hati.
4.
Sisanya ditaburkan dikepala bermakna
bija mantra om diucapkan
supaya memenuhi pikiran atau
sebanyak mungkin.
Sesuai makna
penempatan bija tersebut untuk mengisi akal budi agar
bertambah cerdas seseorang dapat
melakukannya dengan cara duduk bersila melakukan pemujaan . setelah
memuja ingatlah mantra om dengan pikiran,
ucapkan dengan mulut atau ucapkan dalam hati. Dengan
teori dan peraktek seperti tersebut
maka kecerdasan akan semakin bertambah.
Seperti
beras agar bisa
dinikmati untuk dimasak dijadikan nasi
perlu beras dalam jumlah yang banyak.
Begitu juga agar kecerdasannya bisa
dinikmati bisa menghasilkan
pengetahuan, keterampilan , cerdas dan cemerlang perlu pengucapan dan mengingat
mantra dalam jumlah yang
banyak sekali.
Karena itu
demi kecerdasan sempurna
berusahalah duduk bersila lalu ucapkan mantra Om
sebanyak 100x sampai
500x bahkan sampai ribuan.
Lakukan tiap pagi, sore dan malam
hari. Bila sudah terkumpul dalam jumlah yang banyak disanalahakan dirasakan kecerdasan
dan keterampilannya tumbuh dari
diri sendiri.
Kalau baru
sedikit seperti memasak
hanya lima biji beras tentu tidak akan membuat rasa kenyang diperut. Begitu
pula kalau baru mengucapkan mantra sampai sepuluh kali tidak akan
ada perubahan yang berarti.
Karena itu usahakan mengucapkan
mantra tiap hari paling sedikit 1000x
dan bila tekun selama
sebulan berarti sudah mengumpulkan jumlah mantra
dalam jumlah 30.000x.
Dengan jumlah mantra sebanyak itu barulah akan dirasakan adanya perubahan didalam diri.
Mengisi akal
budi dengan cara mengucapkan
mantra baiknya dijadikan kegiatan rutinitas. Bagi
orang yang masih muda atau bagi orang yang tiada pekerjaan merupakan kesempatan yang bagus untuk mengisi akalbudinya.
Dengan mengetahui cara mengisi akal budi sesungguhnya
tidak ada hari menganggur
karena waktu lowong dipakai mengisi akal
budi.
SAGUNA BRAHMAN.
Mantra om
merupakan mantra yang dipakai untuk
mengingat Tuhan yang nirguna atau tanpa
perwujudan.. Bagi orang yang belum bisa
berkeyakinan pada Tuhan yang murni tak berwujud sekiranya
dapat mengingat tuhan dalam aspek saguna brahman. Saguna
brahman adalah aspek Tuhan yang
berwujud dewa dewi. Untuk mengingat dewa
dewi seseorang dapat menggunakan mantra-mantra
seperti berikut:
1.
OM Nama
Siwaya,
2.
OM Sri Laksmi yanamaha
3.
Om namo Narayanaya,
4.
Hari Om
5.
OM namo bhagawate wasudewa yanamaha,
6.
Gayatri mantra dll
Mantra
tersebut bisa dipilih salah satunya untuk diucapkan sebanyak mungkin. Sebaiknya mantranya jangan digonta-gati. Mana mantra
yang sudah jadi pilihan
harus terus dipertahankan. Mengucapkan
satu mantra sangat membantu untuk
membentuk pikiran jadi cepat
terfokus seperti tangkai bunga teratai yang tak bercabang.
Pikiran yang
terfokus tak bercabang merupakan bentuk pikiran yang sehat.
Dari pikiran yang sehat membuat
perasaan sehat. Sementara pikiran
yang penuh percabangan merupakan
bentuk pikiran yang tidak sehat. Adanya
kepala yang sering sakit atau sedikit-sedikit sakit bila dipakai
mikir itu pertanda pikiran sudah kurang sehat. Pikiran yang demikian sudah bercabang-cabang.
Mengucapkan satu jenis mantra berulang-ulang berguna untuk memangkas pikiran yang bercabang agar kembali
terfokus lurus tak bercabang.
Saat pikiran kembali lurus maka perasaan sering sakit bisa
berkurang. Karena itu penting memfokuskan pikiran dengan cara
mengucapkan satu jenis mantra berulang
ulang agar pikiran jadi sehat.
Sehat pikiran maka perasaan dan
fisik jadi sehat...
Perihal mantra
untuk diulang-ulang atau dalam bahasa
agama disebut berjapamantra
sekiranya banyak ada mantra
lainnya. Pada buku JapaYoga
hasil karya Swami Siwananda
disana banyak terdapat mantra-mantra
yang bisa dipakai berjapamantra.
Pada buku tersebut banyak diulas tentang japamantra.
Salah satu
ulasan tentang japamantra yang bersifat ilmiah dari swami siwananda adala japamantra itu bagai ilmu pasti. Dalam
artian bila tiap hari mantra tersebut
diulang-ulang maka jumlah mantra akan
bertambah banyak. Setelah dalam jumlah yang banyak barulah dirasakan manfaatnya . karena itu
cobalah ucapkan mantra sebanyak mungkin. Setelah banyak pasti akan ada saja hasilnya. Kesehatanpun
akan dirasakan jika sudah mengucapkan
mantra dalam jumlah yang banyak..
BAAS, BEBAAS, PEMBEBAS.
Sesuai
kepanjangan kata baas iaitu bebaas,
sekiranya mantra Om atau mantra Om yang
disertai nama dewa-dewi berperan sebagai pembebas umat manusia dari penderitaan atau meringankan beban manusia. Mantra itu sebagai pembebas kegelapan, pembebas dari kebodohan bahkan pembebas dari kemiskinan..
Bila seseorang
merasa sumpek, tidak tenang, kacau,
bingung coba disaat
sore hari duduklah bersila lakukan pemujaan dan
coba ucapkan mantra pilihan tersebut sebisanya
sampai 500x. Kalau bisa sesuai
jumlah patung candi perambanan yang 1000 buah, coba
pada saat mulai malam hari ucapkan mantra kalau bisa
1000x bahkan lebih. Seseorang
akan merasakan manfaatnya demi
kesehatan...
Jika seseorang
sedang sakit sudah kesana kemari berobat
tak sembuh-sembuh coba padukan dengan pengucapan mantra berulang-ulang sampai banyak kali. Upayakan atau paksakan sedikit agar mampu ucapkan mantra sampai ribuan kali saat malam hari. Bila bersungguh-sungguh pastilah bila waktunya
hidup terbebas dari penderitaan
atau diringankan beban deritanya...
Alangkah
baiknya mengucapkan mantra dikala
baru dirasa agak loyo dari pada
sudah terlanjur sakit parah. Kalau sakit terlalu parah itu bagaikan batre hp sudah terlalu lowbed. Kalau sudah terlalu
lowbet tentu lama banget ngisinya. Sekiranya
begitulah jika fisik terlalu
loyo dan kesakitan susah pulihnya. Butuh waktu yang lama.
PURAKSARANA.
Membaca buku japayoga
swami siwananda didalamnya
ada istilah yang disebut puraksarana . Puraksarana
tersebut merupakan kegiatan disiplin japamantra pada hari hari
tertentu dalam kurun waktu
selama seminggu atau sebulanan
disertai dengan laku pertapaan. Laku pertapaan yang dimaksud adalah pada saat melakukan kegiatan tersebut
seseorang hanya memakan makanan yang tanpa daging, tanpa
telur, tanpa garam dan tanpa bumbu. Nasi putih, tempe, tahu, buah, umbi, susu
dan gula bisa dimakan.
Dalam
kurun waktu itu pula seseorang harus melakukan japamantra paling sedikit 1000x
dalam sehari. Mantra dalam jumlah tersebut dicicil dari pagi, siang dan sore hari.
Supaya pertapaannya berhasil pada
saat melakukan puraksarana kalau
bisa kurangi kegiatan yang berurusan dengan duniawi. Nanti setelah
selesai baru lakukan kegiatan sebagai
mana mestinya.Pada saat kegiatan
pertapaan sebaiknya kegiatan kerja
dikurangi agar tenaga dan
pikiranya bisa terfokus untuk mengucapkan mantra. Setelah
selesai puraksarananya silahkan lakukan
kegiatan sebagai mana mestinya.
.
Namanya kegiatan pertapaan
pada saat melakukan kegiatan
puraksarana kalau bisa dan diupayakan
harus banyak mengurung diri atau banyak menyepi. Kalau bisa
lakukan japa dikamar suci atau diruang tertutup yang tidak boleh dimasuki orang lain. Hal ini
bagaikan menyekap pisang ditempat tertutup agar cepat matang. sebelum matang tak boleh dibuka buka. begitulah hukum melakukan pertapaan agar isi akal budinya matang/berguna. Setelah selesai bisa kembali berbaur dengan masyarakat
sebagai mana mestinya.
Sesuai dengan pengalaman
hasil dari kegiatan puraksarana tersebut
sungguh luar biasa. Ada nilai plus
yang dirasakan dari kegiatan tersebut terutama bagi diri sendiri dan bahkan
bagi orang lain. Dalam praktek
ini satu hal yang dibutuhkan adalah keyakinan pada Tuhan.
Hanya itu saja dan bila
waktunya Tuhan akan mencurahkan
RahmatNya.
Rahmat yang utama sesuai
filsafat beras tersebut sekiranya pengisian akal budi jadi lebih fokus dengan disertai
kegiatan pertapaan. Selain pengisian
akal budi tentu ada rahmat Tuhan yang menyertai yang tentunya membuat ada kebangkitan hidup baru setelah akal budi terisi.
Karena itu bagi yang ingin berhasil dalam hidupnya
sekiranya diusia mudalah paling tepat
melakukan pertapaan puraksarana. Masa muda masih banyak waktu lowong nanti setelah dewasa disambut kehidupan
berkeluarga tentu peluang mengisi akal
budi dengan melakukan pertapaan sudah terbatas.
Banyak tanggung jawab dalam hidup berkeluarga yang membuat peluang untuk
melakukan pertapaan jadi tidakfokus..
HIDUP KEHABISAN AKAL
Hidup kehabisan akal
bagaikan seseorang yang kehabisan beras yang membuat seseorang tidak bisa memasak. Begitu pula
seseorang yang sudah kehabisan akal
membuat mereka jadi manusia tak berdaya, bodoh dan
bahkan lemah tiada tenaga serta
gairah hidup..
Menyadari diri
kehabisan akal maka kalau ingin ada perobahan dalam hidupnya
seseorang harus mau mengisi akalnya
sendiri. Tuhan yang disebut maha pengasih
sudah memberi bonus akal sejak
manusia terlahir. Jika setelah
kurun waktu tertentu akalnya
habis itu menjadi urusan manusia
sendiri. Jika tidak mau mengisi kembali itu berarti
hidupnya sudah berakhir. Jika berusaha mengisi kembali akalnya berarti seseorang
memperpanjang masa kontrak hidupnya.
Kebanyakan
manusia dalam kondisi sehat
mereka tidak mau masa kontrak hidupnya berakhir. Kecuali hidup dalam derita mereka berkeinginan
ingin cepat-cepat mengakhiri
masa hidupnya. Karena derita
atau dililit masalah banyak
orang nekat menghabisi kontrak
hidupnya dengan cara bunuh diri.
Tetapi ada juga walau menderita
seseorang ingin memperpanjang
kontrak hidup didunia.
Dengan mengisi akal
budi kembali dengan rutin
mengulang-ngulang nama Tuhan merupakan
salah satu jalan yang berguna untuk memperpanjang masa kontrak
hidup didunia. Bagi orang yang
masih sayang dengan sanak saudara silahkan perpanjang masa kontraknya dengan
cara rajin mengisi akal budi agar
tidak kehabisan akal.
MENGISI AKAL DENGAN MENJADI ABDI
Supaya akal budi bertambah isinya sekiranya seseorang bisa
menjadi seorang abdi dalam hidup
bermasyarakat. Cara menjadi seorang abdi
tuk mengisi akal budi ditunjukkan oleh
kepanjangan kata abdi iaitu:
1.
Abdi kepanjangannya “ aku berbuat dilandasi
iman”
2.
Abdi kepanjangannya” Aku berbuat dengan ikhlas”
3.
Abdi kepanjangannya “Akal Budi Ditambah Isinya”
4.
Abdi kepanjangannya “akhirya banyak dapatkan ide,inpsirasi, ilmu.
5.
Abdi kepanjangannya
“aku bisa berdikari”
6.
Abdi kepanjangannya “abadi”
7.
Abdi kepanjangannya “abad- abad dinikmati”.
Sesuai kepanjangan kata abdi diatas sekiranya untuk menjadi
seorang abdi yang pertama seseorang harus berikrar didalam hati dan
berkata Aku berbuat dilandasi iman atau
keyakinan pada Tuhan. Sebagai bukti yakin pada Tuhan dalam mengabdi seseorang
harus berbuat dengan dilandasi keikhlasan.
Berbuat dilandasi keikhlasan seperti menolong, membantu,
melayani , memuja Tuhan semua itu membuat isi akal budi bertambah. Setelah isi akal budi bertambah tentu seseorang bisa banyak dapat ide, dapat inspirasi dan
dapat kan ilmu pengetahuan serta kecerdasannya bertambah.
setelah isinya akal budi bertambah dengan kecerdasan meningkat, banyak ide, ada ilmu pengetahuan tentu manusia bisa berdikari. Hasil karya yang dilandasi akal budi yang cerdas dan berpengetahuan tentu hasilnya bersifat abadi dalam artian bisa diwariskan sampai berabad-abad/ratusan tahun..
karena itu jadilah orang berbudi dengan menjadi seorang abdi dimata Tuhan.
MEMASAK.SECARA SPIRITUAL
Kata memasak kepanjangannya "memasuki masa keemasan". Bila sudah jadi orang berakal seperti banyaknya beras tersimpan ditempat beras(PULU=putra luhur) itu pertanda seseorang bisa memasuki masa keemasan. Cara memasuki masa keemasan adalah dengan cara mematangkan akal budinya lewat berjapa dan meditasi tuk menyalakan api rohani yang berada di tungku ruang dalam hati.
kayu bakar yang dimasukkan itu simbol keinginan yang tulus dalam berjapamantra dan meditasi ingat Tuhan dalam hati sebagai Atman(Brahman Atman aikyam) sebagai bahan bakarnya yang membuat nyala api atma membesar. Nyala api Atma yang membesar tersebut yang berfungsi mematangkan akal budi agar masak seperti beras berubah menjadi nasi(nasi=Nasib).akal budi yang masak yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi orang banyak itulah yang membuat seseorang memasuki masa keemasan/ kebangkitan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar