Pendahuluan
Disadari atau tidak
setiap orang didunia ini ingin punya nasib yang beruntung. Karena menginginkan
nasib yang beruntung maka setiap orang penuh dengan semangat mengambil segala
pekerjaan yang memungkinkan nasibnya jadi beruntung. Dengan memperhatikan disekeliling kita berada
sekiranya beberapa orang yang ada disekitar kita ada yang benar-benar beruntung. Segala usaha
yang mereka lakukan menuai sukses dan nasibnya benar-benar beruntung.
Tetapi ada pula diantara kita
yang sudah mati-matian mengambil pekerjaan bahkan segala cara sudah
ditempuh nasibnya bukannya
beruntung malah buntung
terkatung-katung. Begitulah fakta dilapangan ada orang beruntung dan ada orang yang apes.
Bagi orang yang
apes jangan putus asa, keberuntungan itu tidak akan datang dengan sendirinya.
Justru keberuntungan tersebut harus diburu dan diburu. Selama hayat dikandung
badan keberuntungan tersebut tak henti-hentinya untuk diburu.. dengan penuh
semangat jika tidak hari ini esok atau lusa keberuntungan bisa diraih.
Burung Berkicau
|
|
“Mau Buru
keberuntungan?, berzikir lo caranya agar untung”
Jadi pelajaran
yang dapat diambil dari makna burung berkicau diatas kalau mau memburu keberuntungan seseorang
harus rajin berzikir. Berzikir itu artinya ingat nama Tuhan berulang-ulang setiap
hari. Berzikir atau ingat nama Tuhan berulang-ulang itulah caranya agar untung
atau nasib beruntung. Nama Tuhan boleh pula dinyanyikan dengan merdu
Dari pelajaran
memburu keberuntungan yang diambil dari makna burung berkicau diatas, Seseorang
harus menyadari Tuhanlah sumber keberuntungan. Jika mau buru keberuntungan
rubah kebiasaan hidup. Kebiasaan dulu bangun pagi langsung kerja kalau ingin
buru keberuntungan berzikir dulu baru kerja seperti burung berkicau dulu baru mengambil
pekerjaan/cari makan.
Karenanya
Tuhanlah terlebih dahulu diingat sesudah itu baru bekerja. Rahmat Tuhan atau
kasih Tuhan diincar baru kerja. Jika seseorang melupakan Tuhan dan hanya
bekerja melulu bisa saja Tuhan berkehendak lain. Karena itu jika nasib malang
coba berZikir seperti burung-burung berkicau dipagi hari atau disore harinya
dan nyanyikan pula lagu-lagu rohani dengan merdu. Mudah-mudahan nasib jadi
beruntung laksana burung bisa terbang
melambung membubung tinggi mendobrak mendung.
Kedis Nguci
Dalam bahasa
Bali burung disebut KEDIS dan berkicau
disebut NGUCI. Kata kedis punya pelajaran
sesuai dengan kepanjangan kata Kedis iaitu “kedisiplinan
Sembahyang/salat” dan kata Nguci kepanjangannya “Ngucapangg mantra suci”
artinya mengucapkan lapal suci. Bila pelajaran yang terdapat pada kata kedis
dan nguci dihubungkan dengan pelajaran kata burung diatas akan diperoleh
petunjuk untuk memburu keberuntungan iaitu”
“Mau buru keberuntungan? Ingat kedisiplinan
sembahyang dan berzikir caranya agar beruntung
atau mengucapkan lapal suci berulang-ulang”
Jadi pelajaran
yang terdapat pada burung atau kedis untuk memburu keberuntungan intinya
mengajak umat kembali kejalan agama. Entah apa agama yang dipeluk semua akan
memberi keberuntungan bila dijalani dengan kedisiplinan. Selanjutnya bila seseorang beragama mengikuti
gaya burung tersebut itu berarti
seseorang sedang memburu keberuntungannya. Bila seseorang dengan tekun memburu
keberuntungan maka Tuhan bila waktunya akan memberikan kebruntungan pada umatnya... karenanya bila
ingin beruntung burulah keberuntungan tersebut sesuai jalur agama.....
PAHALA TERBANG..
Satu pahala
yang mendasar yang diperoleh dari beragama mengikuti gaya burung adalah seperti
burung yang bisa terbang. Pahalanya ditunjukkan oleh kepanjangan kata terbang
iaitu :
1. 1. Terasa
ringan mengambang badannya. Hal ini dapat dijelaskan melalui berzikir yang
banyak (300x, 500x -1000x) perlahan-lahan tubuh terasa agak ringan dan badan
bagaikan mengambang. Bagi orang yang tubuhnya terasa berat digerakkan coba saja
ucapkan nama Tuhan sebanyak-banyaknya maka rasa berat dan malas akan jadi
berkurang.
2. 2. Terampil,
mengembang. Hal ini dijelaskan lewat kedisiplinan sembahyang dan tekun berzikir
akan membuat keterampilan jadi
mengembang dari dalam diri atau dalam mengambil pekerjaan jadi lebih terampil
perlahan-lahan.
Dalam
bahasa Bali kata terbang disebut dengan
nama mekeber. Kata mekeber kepanjangannya “mekerane berubah” artinya
menyebabkan berubah. Dalam hal ini disiplin sembahyang atau salat disertai
berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang itu yang menyebabkan ada
perobahan dalam diri. Perobahan tersebut sesuai dengan kepanjangan kata terbang
diatas...
Makna Sayap
Seperti burung
bisa terbang karena ada sayap, sekiranya agar seseorang memperoleh pahala
seperti yang ditunjukkan oleh kata terbang diatas, seseorang harus memiliki
pengertian yang ditunjukkan oleh kepanjangan kata sayap iaitu “Saya pandai” jadi dengan kedisiplinan sembahyang dan berzikir seseorang bisa berkata dalam hatinya “saya anak pandai”. Dengan memiliki
kepandaian akan memungkinkan seseorang kesana kemari cari pekerjaan atau disuruh
bekerja oleh orang lain bagaikan burung yang bisa terbang kian kemari mencari
makanan. Dalam hal ini dengan
kepandeannya seseorang bisa
mengembangkan sayapnya.
Dalam bahasa
Bali sayap disebut dengan nama Kampid. Kata kampid kepanjangannya “kanggoang
mantrane pagehin, intine disiplin artinya “biarlah mantra ditekuni, intinya
disiplin. Jadi agar bisa berubah , jadi
terampil sekiranya mantra atau lapal suci ditekuni atau intinya kedisiplinan
itulah yang utama. Walau tanpa
pendidikan formal jika tekun disipin sembahyang dan tekun
berzikir tiap hari akan memungkinkan
seseorang bisa beruntung punya keterampilan atau keahlian. Hidup tidak mampu sekolah tinggi jika tekun sembahyang dan berzikir tentu bisa jadi
orang terampil dan beruntung.
HIDUP SELAMAT
Keberuntungan
yang utama dalam hidup ini dengan beriman mengikuti gaya burung adalah memperoleh hidup selamat.
Dalam hal ini penderitaan dalam diri bisa berkurang perlahan lahan bila tekun
ingat berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang. Keselamatan itu
datangnya dari Tuhan sesuai ayat suci berikut:
“Bagi mereka yang pikirannya
tertuju terus-menerus kepadaKu, Aku segera jadi penyelamat mereka dari
penderitaan dari makhluk fana(Bhagawadgita X-20).
Pada ayat
diatas Tuhan telah jelas berkata bahwa Tuhan
jadi penyelamat bagi umatnya dari penderitaan bila umatnya membawa
pikirannya terus-menerus menuju Tuhan.
Tuhanlah yang mengurangi penderitaan umatnya. Berzikir atau mengulang-ngulang
nama Tuhan itulah cara yang singkat membawa pikiran menuju Tuhan. Bagi orang
yang penuh penderitaan harus kuat-kuat berzikir setiap pagi dan sore hari atau
setiap saat.
Terutama lakukan zikir atau berjapamantra paling sedikit satu
jam, maka setelah itu tubuhnya terasa
jadilebih ringan dan perasaannya
jadilebih plong, segar. Tubuh terasa
ringan, perasaan lega dan plong sekiranya itu merupakan salah satu dari bentuk
keberuntungan. Seseorang bisa saja
beruntung punya uang banyak, pekerjaan yang menjanjikan tetapi jika tubuhnya terasa berat, perasaan sumpek tentu kehidupan yang demikian juga kurang
beruntung..
Karena itu walau hidup pas-pasan secara ekonomi
jika tubuh terasa ringan, enteng dan
perasaan lega, plong tentu kehidupan yang demikian merupakan kehidupan yang
beruntung pula. Jadi supaya hidup beruntung dengan hidup yang sehat, ringan, perasaa lega dan segar sekiranya keberuntungan ini
harus diburu dengan kedisiplinan
sembahyang dan berzikir sebanyak mungkin.
Bagi orang yang
badannya dirasa berat dan perasaannya selalu sumpek(inguh) baiknya berusaha memburu keberuntungan hidup sehat, perasaa legadanplong dengan
kedisiplinan sembahyang dan berzikir. Selamat berjuang.
|
Beriman gaya
burung Dara itu intinya diambil dari kepanjangan kata Dara iaitu Kesadaran. Kata kesadaran digabungkan dengan
kepanjangan kata Burung diperoleh pelajaran
“buru keberuntungan dilandasi kesadaran”. Dalam hal ini semuai seisi keluarga
beramai-ramai seperti burung dara dilandasi kesadaran untuk memburu
keberuntungan dengan bersama-sama mau berzikir atau ngucapkan mantra suci
berulang-ulang..
Bagi keluarga
yang kurang beruntung dimana hidupnya selalu ditimpa sial, sakit-sakitan atau
susah ekonomi baiknya menerapkan keyakinan gaya burung dara yang beramai ramai.
Bila tidak tahu cara beriman gaya burung coba carilah orang yang mengerti lalu
jadikan keyakinan tersebut sebagai kebiasaan smoga saja Tuhan memberikan
keberuntungan.
Burung dara
disebut juga dengan nama burung merpati.
Kata merpati dipanjangkan menjadi “meraih pahala sejati”. pahala sejati dicapai melalui beriman gaya burung dilandasi
kesadaran diri adalah berupa pengetahuan tentang kebenaran. Dengan pengetahuan
tersebut seseorang jadi pemberita kebenaran atau Penginjil dalam istilah
Kristen.
SUARA BURUNG BERAGAM
Didunia ini diciptakan beraneka
ragam burung dengan suara yang berlainan dari setiap burung tersebut. Bercermin
dari burung tersebut dengan rupa dan suaranya yang beragam
sekiranya lantunan pujian manusia kepada
Tuhan juga beraneka ragam sesuai bahasa manusia yang beragam pula. Jika dengan melihat keaneka ragaman suara burung yang beragam tersebut sekiranya
secara alami keaneka ragaman dalam
pemujaan tersebut sah-sah saja.
Asal pemujaan kepada Tuhan dengan lirik pujian yang beragam dilakukan dengan
kedisiplinan tentu akan merubah
seseorang jadi peribadi yang terampil dan beruntung. Dalam hal ini semua orang berpeluang jadi
pribadi bagai burung terbang jika
sembahyang dan berzikir dengan disiplin.
Jika secara politis atau sah secara
kenegaraan tata cara sembahyangnya tanpa
kedisiplinan ibadah maka hasilnya
nol juga.Karena itu walau lantunan pujian kepada Tuhan tidak sahsecara undang-undangkenegaraan
jika disiplin pastilah bisa jadipribadi
yang beruntung.
Dengan bercermin pada alam sekiranya manusia bisa mengetahui keanekaragaman tatacaramemuja Tuhan yang
sekiranya sah secara alami. Karena itu agar tidak panatik dalam beragama manusia haruslah belajar dari alam.Jika tidak belajar dari
alam maka keimanan manusia
jadi panatik, egois.. Jika
fanatik dan egois maka keimanannya kurang memberi keberuntungan.
MEDITASI, IMAN GAYA BURUNG BANGAU
ketika seseorang pergi didaerah perairan atau tempat yang ada rawa-rawanya, sekiranya sekali-kali seseorang melihat burung bagau bengong tak bergerak sama sekali. Saat burung bangau bengong maka ikan-ikan tiada curiga pada bangau tersebut dan mengiranya sibagau tersebut tonggak kayu mati.
karena tiada curiga si ika-ikan tersebut ia makin dekat dengan bangau tersebut. Setelah dekat maka bangau tersebut siap siaga tuk mematok ikan tersebut dan salah satu dari ikan tersebut bisa diraihnya..
Burung bangau yang bengong bagai mati tersebut merupakan gambaran orang beriman dengan cara bermeditasi. selama bermeditasi seseorang akan membuat pikirannya diam sama sekali bagaikan bangau diam saat mengincar ikan.
dengan kemampuan mendiamkan pikiran sediam-diamnya maka Sinar suci Tuhan akan hadir pada orang yang kuat meditasinya bagaikan ikan mendatangi bagau yang berdiri pura-pura mati di rawa-rawa. Dengan cara bermeditasi seperti itu seorang meditator jadi terang dihadiri oleh Tuhan dalam wujud cahaya..
Bagi orang yang ingin memiliki kecemerlangan pikiran seseorang selain memuja dan berzikir buatlah pikiran diam dengan melakukan meditasi. dalam praktek meditasi intinya upayakan pikirannya diam atau hening. Dengan cara seperti itu maka sinar suci Tuhan hadir menerangi pikiran dan hati.
Bangau kepanjangannya "bangkit akal budi unggul". dalam hal ini jika seseorang kuat meditasi sampai kehadiran sinar akan membuat seseorang bangkit dengan akal budi yang unggul. Nama lain dari bangau adalah cangak yang kepanjangannya "canggih akal budinya". dalam hal ini kehadiran sinar suci Tuhan disaat menghening itu dapat membuat akal budi jadi semakin canggih...