SEBERKAS
CAHAYA BINTANG
DIPUNCAK MASJID
SEBAGAI PENERANG MENTAL
Dalam menjalani
kehidupan dibumi terkadang perjalalan hidup penuh dengan
ketidak pastian. Bagaimana nasib dihari esok,
apa jadinya di hari
esok tidak begitu
jelas. Kehidupan yang tidak
begitu jelas akan
apa jadinya seseorang dihari
esok itu bagaikan
berjalan dimalam hari.
Agar
dalam menjalani kehidupan
yang belum pasti tidak sampai
kegelapan mentalnya atau terjerumus dalam maksiat, sekiranya ada bintang diatas masjid sebagai pelitanya.
Gambar bintang dengan bulan sabitnya
itu memberi petunjuk pada
semua orang agar menjadikan bintang dilangit sebagai pelita mental .
Dengan menjadikan bintang
sebagai pelita mental sekiranya
cahaya bintang tersebut membuat mental
jadi terang.
Walau hidup
tiada kepatian akan hari
esok dengan diterangi
cahaya bintang mental jadi terang. Pancaran
cahaya bintang terebut
dikemudian hari bisa mengantarkan
seseorang sebagai seorang bintang. Dengan menjadi seorang
bintang maka perjalanan hidup yang
tidak pasti bisa berubah
jadi cemerlang.
Bila hidup
yang tidak pasti akan
hari esok dijalani
tanpa pelita bintang
niscaya hidup bisa terjerumus dalam
kegelapan. Suka maksiat,
suka menipu, suka
korupsi , terlibat jaringan
narkoba, terorisme dan kejahatan lain
itu jadinya hidup tanpa pelita
mental. Ujung-ujungnya kelamlah nasibnya. Karena itu agar
tidak kelam seseorang harus menjadikan
bintang sebagai pelitanya.
ROH SEBAGAI BINTANG KEHIDUPAN
Bintang yang bertaburan dimalam hari yang jumlahnya
tak terhingga dilangit merupakan
simbol dari Roh atau
Atma yang ada dihati
setiap setiap orang.
Roh tersebut jumlahnya
banyak sekali sebanyak
jumlah manusia dan
bahkan jumlahnya tak terhingga sebanyak
makhluk yang ada alam semesta.
Roh yang
ada dihati setiap orang merupakan bintang kehidupan iaitu
yang membuat setiap orang nampak
hidup. Seperti Bintang dilangit bercahaya
terang, sekiranya roh
dihati tersebut juga bersinar abadi. Cahaya
Roh tersebut sesungguhnya sebagai pelita penerang mental.
Setelah diketahui
Bintang yang ada dilangit
sebagai simbol Roh
dihati yang bersinar abadi,
sekiranya gambar bintang
diatas masjid sememberi petunjuk pada semua orang
agar menjadikan Roh
dihatinya sebagai pelita mental.
Dengan
menjadikan cahaya Roh
dihati sebagai pelita mental
maka mental akan
menjadi terang dalam pancaran
cahaya Roh. Diterangi oleh cahaya
Roh membuat seseorang
bisa terhindar dari perilaku
yang tidak selaras
dengan norma.
Perilaku diterangi
cahaya Roh, bebas
dari sifat kelam
maka pancaran cahaya Roh dihati
menuntun hidup kelak dikemudian hari bisa jadi seorang bintang yang
cemerlang sehingga nasib
kelam berubah jadi gemilang.
BULAN SABIT.
Bulan sabit
menandakan sisi terang
dari akal budi manusia hanya
seberapa persen saja
dikala hidup yang
tidak begitu pasti akan hari
esok. Sebagian besar
akal manusia gelap bagai
bulan sabit yang banyak sisi gelapnya. Sisi gelap
mental dipaksakan mengejar duniawi
akan membuat mental semakin gelap
yang bisa menimbulkan perilaku
maksiat..
Menyadari akan
kekelaman nasib maka
sisa-sisa akal budi yang terang diarahkan
untuk menemukan terang dalam
diri iaitu Roh. Sisa-sisa
akal sehat tersebut diarahkan
terus untuk menemukan Cahaya
Roh membuat akal jadi cerdas bagaikan sabit yang tajam.Pancaran cahaya
Roh tersebut yang membuat
akal cerdas.
Bermodal akal
yang cerdas membuat seseorang bila jadi bintang bisa mengalahkan
peserta lain dalam suatu ajang lomba bagaikan
sabit membabat membabat rumput..
Sekiranya inilah makna
seruan “ayo menuju kemenangan
“ dalam
ibadah umat Islam.
Dalam hal ini hidup
diterangi cahaya Roh
dengan akal yang tajam, cerdas itulah
yang membuat seseorang menjadi
sosok bintang yang bisa
mengantarkan seseorang raih
kemenangan.
AWAN DAN
MENDUNG.
Bintang aslinya
terang bercahaya tetapi bila
awan dan mendung menutupinya akan membuat
cahaya bintang tidak memancar kebumi..
Begitu pula pada dasarnya
roh dohati setiap orang bersinar abadi menerangi mental seseorang.
Tetapi adanya awan
dan mendung dalam mental yang menutupinya.
Awan itu
“hawa nafsu “ dan mendung itu “memori membendungnya”. Dalam
hal ini adanya hawa nafsu
kerja, main, makan, nonton
itu semua menutupi
cahaya Roh dihati
bagai awan yang
menutupi bintang dilangit. Orang dibumi yang
hanya menurti hawa nafsunya
pastilah gelap mentalnya. Hawa
nafsunya menutupi roh
dihatinya.
Dari dorongan
hawa nafsu tersebut
menghasilkan memori atau kenangan
dipikiran bawah sadar.
Banyaknya memori duniawi
dipikiran itulah aslinya
membendung pancaran cahaya
Roh dihati. Memori
duniawi itu lalu menggelapkan mental
sebab ada kekuatan gelap disetiap memori tersebut.
Semakin banyak memori
tersebut membuat kekuatan gelap
semakin kuat. Kuatnya sifat gelap itu
lalu mendorong seseorang
melakukan tindakan maksiat
seperti menipu, main gelap-gelapan
dan suka korupsi. Ujung-ujungnya nasib pasti
kan kelam bila
nafsu dituruti begitu
saja. Agar terbebas dari
kekuatan gelap disinilah
pentingnya ada kemauan untuk
menghapus memori..
Memori itu
yang perlu dihapus bukan
menghilangkan hawa nafsu.
Semasih hidup manusia
penting punya hawa nasfsu Cuma
agar kekuatan gelap tidak menjerumuskannya penting kiranya menghapus memori
agar pikiran bersih. Setelah pikiran bersih maka
cahaya Roh memancar
menerangi mental.
PETIR MEMANCARKAN
KILATAN CAHAYA
.
Saat mendung
tebal maka langit tak terima dengan keberadaan mendung tersebut.
Sikap dari langit
yang tidak terima dengan mendung yang
menggelapkan tersebut adalah dengan melepaskan petir. Dari petir tersebut keluar
percikan api listrik alam
yang memanasi mendung tersebut
agar mencair. Sesudah itu
disertai suara geledek
dan kemudian turunlah
hujan..
Petir punya kepanjangan “penting
ingat Roh” dan penting
berzikir”. Dalam hal ini penting berzikirr ingat
Roh dihati sebagai pelita penerang mental. Melalui
berzikir sebanyak mungkin akan
dihasilkan percikan api
listrik rohani. Percikan
api rohani akan membakar memori dan mencairkan akal budi
yang beku seperti mendung. Percikan
api rohani itu langsung
terangi mental.
Seiring dengan
tekun berzikir dengan
tujuan cahaya Roh memancar, maka
akan hadir geledek. Geledek itu ngeledek.
Dalam hal ini ada orang
gelap ngeledek engan suara-suara
sumbang yang turut memanasi mental.
Hadirnya suaraledekan itu
menandakan “hidup diberi
ujian”. Hidup diberi ujian
itulah kepanjangan kata
hujan.. Ujian hidup itu membantu mencairkan akal yang
beku karena pul memori
dan membuat akal budi jadi cair
atau cerdas bagai air
hujan yang cair.
Orang
beriman demi akal
mencair dan kesadarannya mengalir
harus terima hidupnya
diberi ujian berupa ledekan,
hinaan dan makian. Kalau tak terima
hidup diberi ujian maka
curahan rahmat Tuhan tidak turun dari atas
sana..Hidup akan selamanya kering bagai bumi
yang tidak pernah kejatuhan hujan.
Langit kepanjangannya “langsung ingat Tuhan”.
Jadi ajaran agama yang
kilat adalah langsung saja ingat
Tuhan. Dalam hal ini langsung ingat nama Tuhan
atau berzikir tuk menghapus
memori agar cahaya
Roh dihati bersinar bagai
cahaya bintang dilangit.
Zikir
kepanjangannya “zikat pikiran”. ingat berzikir tuk zikat memori
sebanyak 500x sampai 1000x saat pagi , sore dan malam harii persekali duduk
lumayan membuat pikiran jadi bersih.
Demi agar selalu
diterangi cahaya Roh
dihati seseorang hendaknya takut
untuk tidak bersikir. Takut
kalau-kalau memori terlalu menumpuk akan
membuat hidup jadi kegelapan tanpa
pancaran cahaya Roh. Jika punya
rasa takut seperti itu seseorang pastilah rajin menyikat memorinya.
PESAN BINTANG DAN
BULAN SABIT
Simbol bintang
dan bulan sabit
diatas masjid setelah diamati dalam keheningan ada pesan
singkat dari ajaran agama untuk semua
orang. Pesan singkatnya berupa singkatan kata-kata dari kata Bintang
dan bulan sabit iaitu:
1.
BINTANG
setiap hurupnya dipanjangkan
menjadi “Bangkit ingat
nama Tuhan agar nasib gemilang”.
Jadi pesan singkat ajaran
agama pada kata bintang
adalah umat disuruh
bangkit ingat nama Tuhan
agar nasibnya gemilang.
Bintang memiliki sudut lima
sekiranya sudut lima dipakai
ucapkan nama Tuhan
sebisanya sampai lima putaran
tasbih persekali duduk.
2.
BULAN
SABIT. Bulan kepanjangannya “budi
unggulan”. Sabit kepanjangannya “sadar ingat
Tuhan”. Pesan ajaran dari bulan
sabit tersebut adalah
seseorang akan jadi
bebudi unggulan bila
sadar ingat Tuhan..
Sesuai pesan agama secara singkat
pada kata bintang dan bulan
sabit tersebut eseorang kelak
bisa jadi seorang bintang memiliki
budi unggulan bila mereka
sabar bangkit ingat nama Tuhan.
Bagi yang tidak ada kepastian
dalam hidupnya akan hari esok
baiknya ikuti pesan singkat dari kata
bintang dan bulan sabit
tersebut agar kelak nasibjadi gemilang jadi seorang bintang.
PANAH PASUPATI
Panah
pasupati dalam dunia pewayangan merupakan panah yang diujungnya ada bulan
sabit. Panah pasupati tersebut
merupakan simbol pikiran
dengan akal yang tajam yang
dirahmati Tuhan. Hidup
dirahmati Tuhan itu disebut
ketakson dalam bahasa bali.
Ketakson
artinya dikasihi tuhan.
Kalau hidup sudah dikasihi Tuhan atau kasih
Tuhan yang menyertai seseorang
maka kemampuan atau kecerdasannya
akan mengalahkan orang lain bagaikan
sabit yang membabat rerumputan.
Begitulah keutamaan rahmat
Tuhan bila menyertai seseorang..
karena itu dalam percaturan
hidup agar meraih kemenangan penting
sekali rahmat Tuhan
sebagai pasupatinya. Intinya
pikiran cemerlang dalam
pancaran cahaya Roh
itulah yang mengantarkan hidup bisa
jadi sosok bintang sebagai pemenang sejati..
TITIK FOKUS.
Agar dengan
segera ada percikan api rohani
seseorang harus membuat titik
fokus. Titik fokus
pikiran dalam beriman
dapat dibuat dengang membuat gambar
titik dengan diameter satu mili meter. Titik itu
ditaruh didinding setinggi
badan dikala duduk bersila. Titik itu lalu dipandang
selama lima menit/ semampunya dengan jarak pandang ± satu meter
Setelah
itu pusatkan pikiran disela
alis. Dengan cara
sperti itu pikiran lebih
mudah diajak diam
atau dijinakkan. Setiap pikiran lari
usahakan tarik agar kembali
disela alis/dikening. Dengan berjuang
seperti itu maka lama-lama
pikiran akan sampai
pada satu titik
fokus. Saat sampai pada titk
fokus disanalah akan muncul api rohani menerangi pikiran.
Titik kepanjangannya “tidak berkutik”. Titik
merupakan tanda akhir dari kalimat
yang terdiri dari banyak kata-kata. Dalam
hal ini bila pikiran
sudah tidak berkutik sama
sekali itu pertanda perjalanan iman sudah
sampai pada tujuan akhir iaitu
pikiran sudah bersandar pada Roh.
Saat pikiran bersandar pada Roh, maka pikiran jadi terang
dalam pancaran cahaya Roh hati.
Karena itu
dalam beriman perlu membuat
titik fokus agar bisa
dengan segera imannya
sampai digaris finis. Kalau melulu dalam kata-kata
atau memperbanyak kalimat
dalam iman maka perjalanan imannya
akan semakin lama. Agar
cepat mencapai garis finis
harus membuat titik
fokus.
Finis, finising
artinya penyelesaian. Dalam hal ini
bila iman sudah sampai
digaris pinis dalam terang cahaya
api rohani maka
tugas hidup tinggal
menyelesaikan permasalahan . Pancaran cahaya Roh yang membantu menyelesaikan setiap permasalahan dalam hidup
.
METEOR, MENTAL TEROR
Meteor merupakan
benda-benda langit yang biasa jatuh kebumi. Setibanya jatuh kebumi meteor
tersebut hancur berkeping-keping dan membuat kehancuran dimuka
bumi. Meteor dalam diri manusia ditunjukkan oleh kepanjangan kata meteor iaitu mental teror.
Manusia yang bermental teror
sesungguhnya imannya telah
tinggi. Mereka menjadi bermental teror masalahnya
imannya tidak fokus
pada Tuhan. Dalam beriman ia melirik imannya orang lain yang
dipandang sesat.
Karena
memandang sesuatu yang dianggap sesat
akhirnya imannya jatuh. Jatuh kepanjangannya “jahat dipatuhi”. Dalam hal ini dengan melihat kesesatan orang lain membuat
ada niat jahat tuk menghancurkan orang sesat
atau orang yang dicap kapir. Akhirnya
jadilah pribadi bermental teror.
Mereka jatuhkan imannya dengan
meledakkan Bom bunuh diri
ditempat orang-orang yang dipandangnya
sesat. Karena ledakan
bom maka tubuh mereka jadi hancur
berkeping-keping bagai meteor jatuh dantempat yang dijatuhinya
jadi ludes ...
Karena
itu agar orang beriman tidak
sampai bermental teror
sekiranya fokuskan iman dengan membuat titik fokus.
Bila iman terfokus maka pikiran
seseorang bisa jadi
cemerlang. Pikiran cemerlang itulah kehidupan surga.
Surga itu “ sungguh berharga”.
Dalam hal ini pikiran yang
cemerlang itu yang
sungguh berharga dimuka bumi.
Sementara neraka
kepanjangannya “nekat
perasaan kacau”. Jadi orang-orang dibumi yang hanya bermodal
nekat itu hanya
hanya hasilkan perasaan
orang-orang jadi kacau balau. Orang
yang nekatan hanya disemangati
atau dibakar oleh api nafsunya..Api nafsu amarah dan dengki yang menghancurkan hidupnya.
Hancur
kepanjangannya “hanya dicurangi”.
Orang yang bikin kehancuran kelak
hidupnya jika terlahir kembali
hanya dicurangi oleh
orang-orang, tak ada orang yang
menyayanginya.
HIDUP JADI PELUNCUR
Alam semesta
ini sesungguhnya pabrik kehidupan. Berbagai permasalahan yang ada
dibumi merupakan cara alam
untuk menempa manusia agar menjadi
pribadi yang dikehendaki
alam.
Dalam percaturan kehidupan
ini bila hidup ditempa
jadi sosok peluncur membuat hidup jadi lain dari yang lainnya. Langkah
hidup tampak miring
dimana perilaku suka meluncur kesana kemari
itu yang membuat hidup
tampak asing bagi orang
kebanyakan yang jalannya beramai ramai
seperti pion.
Tetapi dibalik
hidup yang tampka
miring-miringan kepalanya dibuat lancip, runcing
sehingga bisa menemukan makna-makna
benda yang ada dialam.
Bagi orang kebanyakan yang tidak melihat apa-apa si
peluncur melihatnya. Seerti makna
bintang diatas masjid
ia temukan.
Peluncur kepanjangannya “penampilan
luar nampak lacur”. Dibalik
kelebihannya tentu ada kekurangannya iaitu sudah
dicap miring ditambah penampilan
luar/duniawinya lacur. Ekonominya
lemah sehingga terbatas
sekali kemampuannya
meluncurkan tutur..
Kalau ngomong terus
terang kalau sudah dicap
miring sulit diterima
orang karena itu
tuturnya ia luncurkan
dalam selebaran kertas.
Karena itu penulis sebagai peluncur tutur
meminta sumbangan dari orang
yang tulus agar bisa
meluncurkan tutur lainnya lagi.
Silahkan bagi yang mau nyumbang lewat no
746701003738532 BRI. Gustingurah
budiarta
TUYUL
itu TUGAS MINTA IYURAN LALU-LALANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar