Selasa, 14 Juli 2020

Pesan Ilmu Agama Supaya Roda kehidupan Lancar


PENDAHULUAN
Menyimak kehidupan dewasa ini yang dihantui wabah virus corona dan seringnya terjadi bencana alam yang berujung perekonomian jadi  seret itu menandakan roda kehidupan tidak berputar. Roda kehidupan tiada berputar membuat dunia ini seolah olah tiada keindahan, tiada seni. Kehidupan ini nampak bermuram durja.
Supaya roda kehidupan kembali berputar  yang membuat perekonomian jadi lancar sekiranya ada pesan ilmu agama yang baiknya diperaktekkan. Pesan ilmu agama tersebut  secara alami dan singkat ada pada seperangkat alat gamelan bali. Pesan ilmu agama dalam gamelan bali itu terkusus untuk masyarakat bali. Tetapi juga bersifat umum sesuai agama masing-masing.
Pesan ilmu agama secara singkat berupa singkatan kata , tertuang pada  nama perangkat gamelan bali seperti gong,kempul, gender, kenceng, kendang dan lain-lain. Pesan ilmu agama tersebut ada pada nama gamelan tersebut dan bisa diketahui bila nama gamelan tersebut dipanjangkan. 

PESAN SINGKAT GAMELAN
1.       Seni kepanjangannya “senang ilmu agama”. Gamelan merupakan salah satu bentuk kesenian yang membuat kehidupan jadi seni.  Secara filsafat kehidupan yang seni dan indah adalah kehidupan dibumi yang teratur, curah hujan sesuai musimnya, tiada bencana, tiada penyakit dan roda perekonomian lancar. Kalau kehidupan seperti dewasa ini dihantui virus corona dan ekonomi seret itu pertanda dunia tiada seninya, tiada indahnya.. Orang-orangpun ketakutan mementaskan kesenian  gara gara korona. Artispun jadinya ketakutan syoting..
Bila manusia senang pada ilmu agama sebagai dasarnya dari ilmu lainnya, maka kehidupan ini akan nampak seni dan indah bagai  musim bunga. Tetapi manusia modern tidak senang ilmu agama. Manusia modern hanya senang ilmu yang datangkan uang melulu. Orang senang ilmu agama dikucilkan dianggap tiada bernilai. Dianggap sampah saja yang merusak pemandangan..
2.       Gamelan kepanjangannya “gemar amalkan agama, menjadi lancar. Dalam hal ini jika umat manusia secara keseluruhan gemar amalkan ilmu agama  sesuai agamanya masing-masing tentu akan membuat roda kehidupan berputar secara lancar. Roda kehidupan lancar sekiranya roda perekonomian dunia juga lancar-lancar saja.  Akan tetapi karena kepintaran manusia bertambah, teknologinya canggih, sukses dalam duniawi, berhasil menduduki jabatan penting, membuat ego  manusia membengkak. Ego manusia mengganjal roda  kehidupan sehingga roda perekonomian jadi seret.
3.       GONG kepanjangannya “gemakan mantra ONG atau OM. Dalam hal ini karena bernuansa ajaran hindu atau weda sekiranya dalam mengamalkan ilmu agama baiknya diawali gemakan mantra OM diucapkan 3x,9x,11x dan lebih(untuk hindu). Umat lain tentu punya bacaannya atau  syahadatnya masing-masing.
4.       KEMPUL kepanjangannya “kembali berkumpul”.  Kempul sejenis gong yang kecil.Hal ini bermakna manusia harus kembali pada Tuhan dengan cara berkumpul amalkan ilmu agama diawali suarakan mantra Om bagi yang hindu. Buat perkumpulan kecil-kecilan paling sedikit tiga orang pada sore hari untuk mengamalkan ajaran agama.
5.       Gender kepanjangannya “megending,negak mederet artinya bernyanyi duduk berderet”. Dalam hal ini untuk mengamalkan ilmu agama beramai ramai dilakukan dengan cara megending atau bernyayi dengan cara duduk berderet.
Lagu-lagu yang dinyanyikan sesuai ilmu agama yang bernuansa  weda yang meyakini  dewa dewi adalah nyanyian dewa dewi yang dalam bahasa sanskertanya disebut Bhajan. Bhajan itu diawali mengucapkan mantra OM, gayatri mantra, mantra guru lalu bhajan dan diakhiri mantra asatoma dst.
6.       Panggul kepanjangannya “panggilan untuk luhurkan budi”. Panggul merupakan alat pemukul gamelan yang jumlahnya 11 bilah.  Dalam hal ini menyanyikan lagu dewa dewi diawali omkara itu merupakan panggilan Tuhan untuk meluhurkan budi. 11 bilah gamelan simbol dari 10 indra dan pikiran sebagai indra kesebelasnya. Mantra om yang diucapkan dan nama dewa dewi yang dinyanyikan akan memukul sebelas indra manusia  yang memungkinkan budi jadi luhur. Saat budi manusia kebanyakan dibuat luhur maka roda kehidupan kembali teratur perputarannya. Suhu, cuaca akan kembali baik dan penyakitpun berkurang perlahan-lahan..

7.       Terompong kepanjangannya “terus ucapkan  mantra Om, bisa plong”. Hal ini dapat diterangkan dalam menerapkan ilmu agama sekiranya mantra om terus diucapkan sebanyak mungkin bisa membuat perasaan plong, lega, terang dan luhur budinya.  Bagi orang yang pikiran dan perasaannya sumpek, kalut sekiranya terus saja ucapkan mantra Om sebanyak mungkin  disertai menyanyikan lagu dewa dewi  maka akan bisa terasa  plong dan lega diperasaan.
8.       Kendang kepanjangannya “ kenehe padang “ artinya niatnya terang. Dengan  terus  menyuarakan mantra suci atau lagu-lagu rohani maka pikiran bagaikan kendang dipukuli tangan yang membuat niatnya terang atau kenehe padang. Tidak pernah menyuarakan mantra suci dan lagu rohani  yang muncul hanya niat gelap. Niat-niat gelap mengundang musibah, wabah dan bencana alam sebagai bentuk azab Tuhan..
9.       Kenceng artinya kencang.. Dengan terus menerus menyuarakan mantra suci dan lagu-lagu rohani sambil bertepuk tangan akan membuat fisik jadi tambah kencang, kuat bersemangat dan kesadaranya bangkit. Kehadiran Tuhan atau dewa dewi yang memancarkan sinar sucinya  memancarkan energi yang membuat fisik jadi kencang sehingga stamina jadi kuat. Penyakitpun berlarian....
Jadi supaya bertambah kencang fisiknya ,tidak loyo semangat dan kesadarannya baiknya amalkan ilmu agama dengan cara awali ucapkan mantra Om kemudian nyanyikan nama dewa dewi atau bhajan(hindu) sambil tepuk tangan.  Orang nyengceng itu simbol tepuk tangan sambil menyanyikan lagu-lagu rohani.
10.   Suling kepanjangannya “supaya eling”, seruling kepanjangannya “berseru, eling”. Dalam hal ini ilmu agama yang ada pada kitab suci diturunkan lewat orang suci  supaya manusia eling mengamalkan ajaran agama. Isi kitab suci merupakan  suara-suara  berupa seruan kepada umat manusia agar eling amalkan agama supaya luhur budinya.
Jika lupa amalkan agama akan membuat budi kotor, gelap. Hanya niat jahat yang ada dikala budi kotor gelap. Jika sudah kebanyakan manusia berbudi kotor(koruptor)  dan berniat jahat maka roda kehidupan jadi macet yang berdampak perekonomian dunia jadi macet. Banyak ada bencana alam dan satu persatu manusia dijemput pulang oleh pelayan malaikat maut iaitu virus corona.


KEBANGKITAN BUDAYA WEDA

Bila umat hindu kebanyakan  senang pada ilmu pengetahuan agamanya lalu mengamalkan ilmu agama hindu yang diawali menggemakan mantra OM(omkara, omega), gayatri mantra, mantra guru lalu menyanyikan lagu dewa dewi  atau bhajan itu menandakan budaya weda bangkit. Secara universal bila semua orang menerapkan ajarannya masing-masing maka kesadaran manusia semuanya bangkit.
Budaya weda atau lebih spesifik menjadi agama hindu memang lapal suci atau mantranya sucinya diawali dengan pengucapan mantra suci Om sebagai sabda utama dari Tuhan. Setelah itu pelantunan gayatri mantra sebagai ibunya weda  menurut ajaran hindu.
Dari ibunya weda melahirkan trimurti brahma, wisnu siwa sebagai guru dunia yang menuntun penganut penganut weda. Penghormatan pada guru tersebut dilakukan dengan pengucapan mantra guru. Trmurti tersebut merupakan guru-guru yang bersifat gaib yang menuntun penganut hindu dari alam rohani.
Setelah pemujaan kepada guru, umat diajarkan memuja  dewa dewi dengan menyanyikan lagu-lagu rohani. Sesudah itu diakhiri dengan meditasi lalu melantunkan doa tuntunan. Sekiranya demikianlah tatacara pelaksanaan ibadah menurut budaya weda yang disebut hinduisme.
Dimasa yang gelap dimana budaya weda tertidur tiada kebangkitan. Sinar wedik tersembunyi dihalangi oleh gelapnya jaman kali/ jahiliah. Dijaman gelap budaya weda tersimpan rapi dalam bentuk bentuk perangkat gamelan bali atau simbolis
Kini mungkin sudah saatnya sinar wedik memancar sehingga dibalik gamelan bali pesan ilmu agama hindu secara singkat muncul. Budaya weda dinusantara terutama dibali  dan penganut hindu bali dimanapun berada bila menerapkan pesan-pesan singkat ilmu agama pada gamelan bali itu tandanya budaya weda  telah bangkit.
Tetapi jika umat hindu tidak gemar amalkan ilmu agamanya dan hanya bertahan sebatas berupacara atau simbol saja sekiranya budaya weda akan tetap terbelakang. Guna tamas menutupi akal budinya sehingga jadi umat yang terbelakang dan minoritas.
Butakala saja yang akan mengganggu hidupnya sehingga supaya damai mau tak mau umat hindu menyangu buta kala dengan sajen. Jika lupa diganggu dengan disakiti atau dilepasin penyakit.

BUTAKALA

Butakala terdiri dari kata buta dan kala. Buta artinya tak melihat. Kala artinya waktu dan kala juga artinya kekuatan semesta . Jika kata kala diartikan waktu dihubungkan dengan kata buta yang artinya tak melihat, butakala artinya waktunya buta tak melihat.
Waktunya manusia tidak melihat umumnya dikala malam hari tak ada sinar matahari. Itu kebutaan dari segi mata. Buta secara mental menunjukkan sewaktu  hidup manusia tidak pernah melihat isi kebenaran kitab suci. Dikasi kitab sucipun tidak mau membaca sebagai pertanda mentalnya gelap dikuasai sifat gelap(tamas).
Karena tanpa meliat isi kitab suci, ridak mengenal mana yang boleh dan dilarang agama membuat manusia berbuat membabi buta. Manusiapun berbuat sesuka hati dan makan serta minum asal bisa dinikmati, takpeduli larangan dan bila dilarang marah.
Minum-minuman keras seperti tuak, arak, berem, brendy, wiski jadi minuman dianggap wajar. Dalam upacara disimbolkan dengan persembahan kepada para buta berupa minuman arak berem agar tidak mengganggu manusia. dalam kehidupan inipun jika manusia buta hati jika tidak diberi minuman keras akan lebih banyak mengganggu  sesamanya.
Dengan diberi minuman keras sampai mabuk, tenaganya loyo tentu tidak sempat bikin keributan. Jika tidak dikasi minuman, orang buta hATI akan lebih sering bikin keributan. Apalagi jika dihalangi orang yang buta hatinya akan marah sekali. Dinasehati agama juga percuma tidak akan peduli.
 Karena itu lebih baik diberi minuman sebanyak mungkin  agar mabuk berat sehingga tidak bikin huru hara. Kalau sudah mabuk berat jangankan bikin huru hara bangunpun tidak ada tenaga(linglung)
Lebih parah orang lagi buta hati tidak suka mabuk-mabuk minuman keras.  Saat marah tenaganya kuat akan memungkinkan suka ngamuk bikin kerusakan dimana-mana. Membakar mobil, membakar gedung, membunuh itulah tanda manusia berwujud buta kala. Termasuk yang suka korupsi merupakan manusia perwujudan butakala.  Hidupnya dibutakan oleh uang
Kala  jika diartikan kekuatan semesta alam, dihubungkan dengan arti kata buta tak melihat itu menandakan pikiran manusia dikuasai kekuatan gelap iaitu sifat tamas. Sifat tamas membuat mata mengantuk baca kitab suci. Kepala sakit jika diceramahin atau dinasehati sehingga bila dikasi buku agama bagaikan orang buta tak bisa membaca kitab suci.
 Akhirnya dikuasai sifat tamas manusia beragama dalam ketidak tahuan dan sembahyangpun jadi malas dan bisa saja sampai bertahun tahun tidak pernah sembahyang. Karena gelap cara sembahyangpun tidak tahu dan doa tak hapal.Suatu agama yang dianut oleh kaum yang kebanyakan dikuasai sifat gelap iaitu kebanyakan malas sembahyang, maka agamanya jadi terbelakang. Dalam urusan politispun jadi minoritas...
Kala menunjukkan Kalah” dihubungkan dengan kata buta yang artinya tak melihat, sekiranya  bila manusia dikalahkan oleh dorongan hawa nafsu membuat manusia jadi buta akan kitab suci. Punya mata tidak pernah dipakai melihat isi kitab suci. Akhirnya manusia beragama secara buta tanpa pengetahuan..
Manusiapun hanya digerakkan oleh dorongan nafsu dan ego yang menyatakan diri sudah punya keyakinan. Tetapi keyakinan  yang buta dan hanya dibangkitkan oleh Tuhan dengan diberi mukjizat dan keajaiban sehingga tetap yakin walau tidak diketahui maknanya.
Tuhan maha pintar dan maha tahu untuk menumbuhkan keyakinan umatnya. Bagi yang buta hatinya dibangkitkan keyakinannya dengan mukjisat dan yang terang diyakinkan dengan pengertian dan wawasan.
Demi ada perubahan moral dan kesadaran secara swadaya baiknyalah manusia beragama dengan pengertian atau berlandaskan sastra. Jika terus beragama secara  gelap, kesadaran hanya mungkin bangkit bila Tuhan mensubsidi dengan mukjizat.   Jika tiada mukjizat lemahlah kesadarannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar