Rabu, 08 Juni 2022

SOLUSI SUPAYA CUACA NORMAL

 PENDAHULUAN

Cuaca normal ditandai dengan hujan turun teratur ikuti musim. Cuaca normal itu tentu sangat diharapkan oleh para petani yang memungkinkan hasil panen sesuai harapan.

Akan tetapi belakangan ini cuaca buruk dimana hujan turun tidak teratur ikuti musim. Hujan bahkan turun sepanjang tahun. Hujan turun sepanjang tahun membuat lahan pertanian menjadi terlalu asam.

Keasaman pH tanah yang tinggi membuat penyakit tanaman (jamur) tumbuh subur. Tumbuh suburnya penyakit tanaman tentu membuat pertumbuhan tanaman jadi terganggu, kerdil dan menjadi busuk.

Terutama jika tanaman buah buahan lagi berbunga diguyur hujan melulu tentu tidak akan menghasilkan buah. Petanipun terancam gagal panen.

Akibat cuaca buruk tentu memberi banyak  kerugian bagi petani kususnya dan bagi semua nya. Oleh karena itu bagi kita manusia yang diberi pikiran harus berpikir untuk mengetahui penyebab buruknya cuaca lalu mencari solusinya demi kebaikan bersama.

TUHAN PENGATUR HUJAN

Sebagai manusia yang beragama yang berpedoman pada kitab suci, sekiranya dikala hujan tidak teratur, manusia harus kembali pada Tuhan. Dalam artian manusia harus kembali pada firman Tuhan yang ada pada kitab suci.

Dengan mencoba membuka lembar lembar kitab suci sekiranya ada tertulis firma Tuhan yang bunyy seperti berikut:

"Aku adalah pemberi kehangatan, menahan dan menurunkan hujan. Aku adalah keabadian dan kematian, ada dan tiada wahai Arjuna(Bhagawadgita IX -19).

Sesuai firman Tuhan diatas sekiranya yang mengatur turunnya hujan adalah Tuhan itu sendiri. Turunnya hujan tidak teratur seperti saat ini tentu Tuhan punya pekerjaan. Tuhan tidak menahan hujan sehingga hujan turun sepanjang waktu.

Tuhan menurunkan hujan tidak teratur tentu ada alasan tersendiri. Tuhan tidak sembarangan  dalam mengatur alam semesta. Ini yang perlu dipikirkan oleh manusia.

MENTAL ASAM DAN BASA.

Seperti pH tanah ada Asam dan Basa, sekiranya mental manusia juga ada yang bermental Asam dan Basa. hujan diturunkan tidak teratur bisa jadi diakibatkan oleh mental manusia kebanyakan bermental asam dengan ciri sesui kepanjangan kata asam iaitu "asal senang ambisi membara.

Rasa asam disebut juga masam yang kepanjangannya "malas sembahyang, ambisi membara. Masam dalam bahasa Bali disebut masem yang kepanjangannya males sembahyang.

Mental Asam sudah tidak mempan dituturi dg tutur agama pokoknya sudah tak peduli dituturi dijalan agama. Disuruh sembahyang malah jengkel dan orang yang mengatakan justru dibenci.

Karena tak bisa dituturi maka hujan diturunkan tidak teratur oleh Tuhan sehingga petani tidak bisa panen secara maksimal..

SOLUSI AGAR HUJAN TERATUR 

Supaya cuaca teratur , hujan turun ikuti musim masyarakat harus beramai ramai mengembangkan mental Basa. Ciri kehidupan mental basa ditunjukkan oleh kepanjangannya kata Basa iaitu "Bangkit , sadar Amalkan agamanya".

Sesuai kepanjangan kata Basa supaya Tuhan turunkan hujan teratur semua masyarakat harus bangkit diawal pagi sadar amalkan agamanya iaitu melakukan sembahyang sesudah itu baru kerja. Sore hari sehabis kerja juga berusaha bangkil, sadar amalkan agamanya iaitu sembahyang.

Pemerintah, tokoh agamanya, kepala keluarga baiknya mengingatkan masyarakat dan anggota keluarganya supaya bermental basa . Dengan cara seperti itu Tuhan akan mengatur turunnya hujan secara teratur.

Bila cuaca teratur maka lahan pertanian jadi sehat dan hasil tani sesuai harapan sehingga petani hidupnya makmur.

BAGAI PENJAJAHAN JEPANG 

Tuhan sebagai pengatur alam semesta dalam hal ini mengatur turunnya hujan bagaikan penjajahan Jepang.Dimasa penjajahan Jepang ketika rakyat Indonesia disuruh memikul kayu   jika satu batang tak mampu lima orang maka jumlahnya akan dikurangi.

Sekiranya begitu juga Tuhan yang menuntut umatnya untuk berubah jika sudah di guyur hujan sepanjang musim tidak bangkit, bisa jadi dikasi bencana atau wabah lainya sampai manusia benar benar bangkit.

Karena itu sebagai manusia yang diberi pikiran dan akal Budi baiknya kembangkan mental basa.





agi S




 semuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar