Selasa, 03 September 2019

BERAGAMA DENGAN ILMU SEPEDA DAYUNG TUK MEMPERCEPAT LAJU FISIK DAN KESADARAN


                                           PENDAHULUAN
Sepeda merupakan sarana transfortasi yang diciptakan manusia yang pertama kali   yang tanpa mesin dan tidak menggunakan binatang untuk menggerakkannya.  Dengan menggunakan sepeda dayung  membuat  laju kecepatan manusia jadi bertambah  dalam bepergian kesuatu  tempat.
Karena menambah laju kecepatan  untuk pergi kesebuah tempat,sekiranya nama sepeda itu  bila direnungi diambil dari kata speed dalam bahasa inggris yang artinya kecepatan. Dari kata speed tersebut oleh lidah masyarakat indonesia  berubah menjadi sebutan kata sepeda  dan menjadi lumrah  menjadi nama dari alat transformasi yang kini disebut sepeda.
Seiring dengan kemajuan jaman sekiranya pada sebuah sepeda tersebut  memuculkan inspirasi adanya  ilmu agama  yang sekiranya  berguna untuk mempercepat(speed, sepeda) gerak fisik yang lambat agar semakin laju.  Dengan ditambahkannya kecepatannya membuat tujuan yang hendak diinginkan lebih cepat  tercapai.
 Selain itu  yang  lebih utama dengan ilmu sepeda tersebut  juga berpungsi  untuk mempercepat laju kesadaran manusia.   Di jaman modern seperti saat ini dibalik canggihnya dunia teknologi teryata disisi moral dan kesadaran manusia  jadi lalot. Dunia teknologi yang  serba canggih rupa-rupanya telah memanjakan moral dan kesadaran manusia.
Untuk memulihkan moral dan kesadaran manusia dewasa ini sekiranya  dapat ditempuh dengan beragama  berdasarkan ilmu sepeda dayung.  Dengan ilmu sepeda  dayung bila diperaktekan maka lambat laun kesadaran  bisa dipercepat(speed) kebangkitannya. Selama ini kebanyakan masyarakat beragama atas  nama tradisi dengan hasil moral dan kesadaran seperti saat ini, sekiranya  jika ingin  moral dan kesadaran  bangkit  dapat dipercepat lajunya dengan  ilmu sepeda dayung.

ILMU SEPEDA DAYUNG
Ilmu yang  terdapat pada sepeda  dayung merupakan sebuah ilmu yang begitu singkat dan sederhana sekali. Ilmunya  dikatakan singkat karena berupa singkatan kata-kata. Nama sepeda, setang, pedal, rantai, sadel dan lain sebagainya  semua itu  berupa kata singkatan. Ilmu dari sepeda dayung tersebut akan nampak jika  kata-kata itu dipanjangkan. Ilmu singkat dari sepeda dayung tersebut adalah sebagai berikut:
1.       SEPEDA  DAYUNG.
Kata sepeda dipanjangkan menjadi “ sembahyang penting dasarnya agama” dan kata dayung dipanjangkan menjadi “diawalnya akan terhuyung-huyung”. Sesuai kepanjangan kata sepeda dayung sekiranya  ilmu yang terdapat pada kata sepeda  menunjukkan bahwa sembahyang itu penting sekali  sebab sembahyanglah  hal yang mendasar dalam beragama.  Dapat dikatakan  dengan bersembahyang itu tandanya orang menjalankan ajaran agama. Kalau tidak sembahyang berarti tidak menjalankan agama.
Sesuai kepanjangan kata dayung sekiranya diawal mula orang  menjalankan ajaran agama atau memulai sembahyang degan tekun tiap hari maka  hidup seseorang biasanya  akan terhuyung- huyung atau sering kesandung masalah. Hal itu biasa terjadi jika  sedang memulai suatu kebiasaan yang baru diawalnya agak terhuyung-huyung atau sering kesandung masalah bagai orang baru memulai belajar bersepeda. Bila sudah terbiasa maka  gerakan seseorang normal dengan gerakan  dan laju kesadarannya lebih cepat sehingga dalam hal ini ajaran agama  sekiranya dapat membantu mempercepat laju  gerak fisiknya dalam melangkah atau mengambil suatu pekerjaan. Selain gerak fisik dipercepat sekiranya  kesadarannya juga dipacu dipercepat bila  hidup selalu menjalankan ajaran agama. Dewasa ini kesadaran manusia tampak alot karena  ajaran agama tidak dijalankan atau beragama  tanpa ilmunya.
2.         SETANG.
ketika orang akan menaiki sepeda sekiranya yang pertama kali  dipegang adalah  setangnya. Kata setang kepanjangannya “sembahyang tanggung jawab”.  Jadi dalam hal ini  sebagai manusia yang  beragama  sekiranya sembahyang merupakan sebuah tanggung jawab  dan sembahyang juga merupakan pegangan hidup  bagaikan setang sepeda yang  dipegang  saat bersepeda.  Dengan menjadikan agama sebagai tanggung jawab dan pegangan hidup akan membuat kesadaran  jadi meningkat/menaik seperti orang naik sepeda.
Dalam kehidupan dewasa ini banyak orang beragama  tetapi tidak dipertanggung jawabkan dengan  ketaatan sembahyang tiap hari sekiranya itulah yang membuat laju  kesadaran  manusia  jadi lalot. Karena itu agar kesadaran dan gerak fisik jadi laju sekiranya sembahyang itu perlu dijadikan pegangan  hidup dalam kesehariaan..
3.         PEDAL DAN MEMUTAR RANTAI.
Setelah memegang setang langkah selanjutnya seseorang menaiki sepeda dengan menginjak pedal untuk memutar rantai sepeda agar gerakan sepeda jadi laju.  Pedal kepanjangannya “penting dalam hati” dan kata rantai kepanjangannya “rajin memutar tasbih ingat Tuhan”.
Sesuai kepanjangan kata pedal dan  rantai  untuk mempercepat gerak fisik dan kesadaran langkah selanjutnya setelah menyembah dan memuji Tuhan adalah yang terpenting didalam hati adalah rajin memutar tasbih ingat nama  Tuhan/ mantra berulang-ulang. Seperti orang naik sepeda  yang  memutar rantai untuk menggenjot sepeda agar lari dengan kencang sekiranya rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan berkali-kali itu yang berguna untuk menggenjot laju  gerak fisik dan kesadaran. Dapat dikatakann inti ilmu agama  yang dapat menggenjot atau mempercepat laju  laju kesadaran dan gerak fisik adalah  rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan/mantra berkali-kali.
Saat kondisi  kesadaran  yang alot  seperti dewasa ini  dan juga  bila  gerakan  fisik  lamban sekali seseorang  baiknya mempercepat lajunya dengan rajin memutar tasbih ingat Tuhan..  Dengan menerapkan inti ilmu agama ini pastilah kesadaran  bisa  dipercepat lajunya.
4.         RODA 

 
Sepeda  bisa melaju  berjalan cepat dikarenakan ada roda  yang bulat yang bisa berputar.  Pada  roda ada ban, pelek, ada  gir, ada trali  yang memungkinkan  roda  bisa berputar. Roda kepanjangannya  “roh didada”.  Sesuai kepanjangan kata roda tersebut  yang membuat manusia bisa bergerakkesana kemari itu dikarenakan ada Roh dilokasi dada manusia.   roh didalam dada itu yang berperan sebagai roda kehidupan yang dapat memacu gerak fisik dan kesadaran.

Akan tetapi roh didada manusia seakan-akan bersifat  fasive. Jika manusia bermasa bodoh tidak memutar tasbih ingat nama Tuhan berkali-kali maka  rohnya akan diam.  Jika  ada seseorang yang rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan atau mantra berulang-ulang maka roh itu  baru mau aktive  menggerakkan  fisik dan kesadarannya. Karena itu agar roh atau Atma didada  mau mendorong  agar gerak fisik  dan laju kesadaran dipercepat haruslah rajin memutar tasbih ingat Tuhan.
5.         Sadel .
Sadel merupakan tempat duduk  pada sepeda. Sadel kepanjangannya “sadar, eling”.  Dalam hal ini  sadel memberi petunjuk pada kehidupan manusia mestinya sadar dan eling dengan kedudukannya  dalam hidup bermasyarakat.  Kondisi sadar dan eling dengan kedudukan tersebut  bisa dicapai dengan  menjadikan sembahyang sebagai pegangan hidup tiap hari disertai  rajin memutar tasbih  ingat nama Tuhan atau mantra suci berkali-kali. Dewasa  ini banyak orang tidak sadar diri  dan lupa akan kedudukannya sebagai  apa dimasyarakat lantaran sembahyang sebagai pegangan hidup dilupakan serta  tidak mengenjotnya dengan memutar tasbih ingat Tuhan..
6.         REM.
Sepeda yang lengkap tentudilengkapi dengan rem. Rem tersebut berfungsi untuk memberhentikan atau memperlambat kecepatan  sepeda.  Dengan adanya rem tersebut akan memungkinkan  tidak jadi benturan atau bila adanya turunan memungkinkan seseorang tidak  sampai  lolos masuk jurang.  Dengan adanya rem juga memungkinkan seseorang bisa  turun  dengan tepat pada tempat  yang akan dituju.
Sekiranya  ilmu agama yang lengkap selain menyembah, mengingat harus ada rem agamanya. Rem kepanjangannya “renungan, meditasi” jadi remnya agama adalah melakukan renungan atau meditasi.  Renungan atau meditasi merupakan sebuah usaha untuk mendiamkan  atau mengheningkan pikiran. renungan atau meditasi itu berfungsi  untuk mengerem laju kesadaran  karena  diboncengi oleh keinginan. Jika tidak dimeditasikan  pikirannnya, maka pada  saat  digenjot kesadarannya dengan memutar tasbih akan membuat laju keinginan  turut  juga  bangkit. Laju keinginan tersebut  dapat menjerumuskan  kearah yang sesat. Karena itu  supaya  keinginan  direm perlu melakukan renungan atau meditasi..
Meditasi  intinya hanya usaha mediamkan pikiran dengan cara  sadar melakukannya.  Dengan adanya upaya mendiamkan pikiran akan memungkinkan seseorang  bisa  sampai pulang kerumah abadinya iaitu Tuhan.  Tuhan berada dialam keheningan, karena  itu agar sampai pada Tuhan seseorang harus bermeditasi  tuk diamkan pikiran..Mampu mendiamkan pikiran maka seseorang akan menemukan Tuhan yang cemerlang bercahaya terang.
Karena itu bila ingin tiba dirumah abadi, selain  menyembah, memuji dan memutar tasbih ingat nama Tuhan maka giliran terakhir manusia harus berusaha bermeditasi mendiamkan pikirannya.
Saat pikiran hening  cahaya Tuhan akan hadir menerangi pikiran  yang membuat pikiran jadi terang  dan mengusir kegelapan  sehingga manusia tidak tersesat.  Jika  tidak  disertai meditasi dan hanya memuji serta memutar tasbih saja akan membuat  dorongan keinginan jadi kuat yang justru  dapat membuat manusia  bisa benturan gara-gara agama.  Beragama dilandasi dorongan nafsu dan ambisi semata  itu bagaikan  naik sepeda  tanpa pakai rem  yang berpeluang  adanya tabrakan atau terjerumus.
Karena itu  meditasi merupaka  remnya  ilmu agama  penting dipasangkan agar ilmu agamanya jadi sempurna.  Ilmu meditasi diterapkan akan memungkinkan  orang beragama  jadi selamat.  Jika  rem ilmu agama tidak dipasangkan bisa saja dijalan yang miring tajam roh didalam dada malah menggiringnya  seseorang terjatuh dijalan sesat. Setelah tersesat  dan hancur   manusia  sendiri yang merasakan penderitaan yang teramat perih.
Banyak kejadian dialam semesta  manusia menerapkan ilmu agama tanpa rem  yang membuat manusia terjerumus pada jurang kehancuran.  sebagai contoh seseorang rajin sembahyang  kuat  ingatnya  karena  tanpa rem mereka  melakukan tindakan terorisme.  ngebom sana sini lalu tertangkap oleh pihak keamanan lalu dijatuhi hukuman mati.  Saat hukuman tiba sampai teriakpun manusia menyebut Tuhan, tetapi Tuhan tidak hadir memberi keselamatan.
karena itu dalam beragama pasangkan rem ilmu agama  iaitu melakukan renungan atau meditasi.
Untuk mengetahui bagaimana cara bermeditasi nanti  baca  judul tulisan  lain diblog ini yang berjudul "meditasi Trisula". Meditasi trisula ini terinspirasi oleh filsafat pulau sulawesi,,