PENDAHULUAN
Sepeda
merupakan sarana transfortasi yang diciptakan manusia yang pertama kali yang tanpa mesin dan tidak menggunakan
binatang untuk menggerakkannya. Dengan
menggunakan sepeda dayung membuat laju kecepatan manusia jadi bertambah dalam bepergian kesuatu tempat.
Karena
menambah laju kecepatan untuk pergi
kesebuah tempat,sekiranya nama sepeda itu bila direnungi diambil dari kata speed dalam
bahasa inggris yang artinya kecepatan. Dari kata speed tersebut oleh lidah
masyarakat indonesia berubah menjadi
sebutan kata sepeda dan menjadi lumrah menjadi nama dari alat transformasi yang kini
disebut sepeda.
Seiring dengan
kemajuan jaman sekiranya pada sebuah sepeda tersebut memuculkan inspirasi adanya ilmu agama
yang sekiranya berguna untuk
mempercepat(speed, sepeda) gerak fisik yang lambat agar semakin laju. Dengan ditambahkannya kecepatannya membuat
tujuan yang hendak diinginkan lebih cepat
tercapai.
Selain itu yang
lebih utama dengan ilmu sepeda tersebut
juga berpungsi untuk mempercepat
laju kesadaran manusia. Di jaman modern
seperti saat ini dibalik canggihnya dunia teknologi teryata disisi moral dan
kesadaran manusia jadi lalot. Dunia
teknologi yang serba canggih
rupa-rupanya telah memanjakan moral dan kesadaran manusia.
Untuk
memulihkan moral dan kesadaran manusia dewasa ini sekiranya dapat ditempuh dengan beragama berdasarkan ilmu sepeda dayung. Dengan ilmu sepeda dayung bila diperaktekan maka lambat laun
kesadaran bisa dipercepat(speed)
kebangkitannya. Selama ini kebanyakan masyarakat beragama atas nama tradisi dengan hasil moral dan kesadaran
seperti saat ini, sekiranya jika ingin moral dan kesadaran bangkit
dapat dipercepat lajunya dengan
ilmu sepeda dayung.
ILMU SEPEDA DAYUNG
Ilmu yang terdapat pada sepeda dayung merupakan sebuah ilmu yang begitu
singkat dan sederhana sekali. Ilmunya
dikatakan singkat karena berupa singkatan kata-kata. Nama sepeda,
setang, pedal, rantai, sadel dan lain sebagainya semua itu
berupa kata singkatan. Ilmu dari sepeda dayung tersebut akan nampak
jika kata-kata itu dipanjangkan. Ilmu singkat
dari sepeda dayung tersebut adalah sebagai berikut:
1.
SEPEDA
DAYUNG.
Kata sepeda dipanjangkan menjadi “
sembahyang penting dasarnya agama” dan kata dayung dipanjangkan menjadi
“diawalnya akan terhuyung-huyung”. Sesuai kepanjangan kata sepeda dayung
sekiranya ilmu yang terdapat pada kata
sepeda menunjukkan bahwa sembahyang itu
penting sekali sebab sembahyanglah hal yang mendasar dalam beragama. Dapat dikatakan dengan bersembahyang itu tandanya orang
menjalankan ajaran agama. Kalau tidak sembahyang berarti tidak menjalankan
agama.
Sesuai kepanjangan kata dayung
sekiranya diawal mula orang menjalankan
ajaran agama atau memulai sembahyang degan tekun tiap hari maka hidup seseorang biasanya akan terhuyung- huyung atau sering kesandung
masalah. Hal itu biasa terjadi jika
sedang memulai suatu kebiasaan yang baru diawalnya agak terhuyung-huyung
atau sering kesandung masalah bagai orang baru memulai belajar bersepeda. Bila
sudah terbiasa maka gerakan seseorang normal
dengan gerakan dan laju kesadarannya
lebih cepat sehingga dalam hal ini ajaran agama
sekiranya dapat membantu mempercepat laju gerak fisiknya dalam melangkah atau mengambil
suatu pekerjaan. Selain gerak fisik dipercepat sekiranya kesadarannya juga dipacu dipercepat bila hidup selalu menjalankan ajaran agama. Dewasa
ini kesadaran manusia tampak alot karena
ajaran agama tidak dijalankan atau beragama tanpa ilmunya.
2.
SETANG.
ketika orang akan menaiki sepeda
sekiranya yang pertama kali dipegang
adalah setangnya. Kata setang
kepanjangannya “sembahyang tanggung jawab”.
Jadi dalam hal ini sebagai manusia
yang beragama sekiranya sembahyang merupakan sebuah
tanggung jawab dan sembahyang juga
merupakan pegangan hidup bagaikan setang
sepeda yang dipegang saat bersepeda. Dengan menjadikan agama sebagai tanggung
jawab dan pegangan hidup akan membuat kesadaran
jadi meningkat/menaik seperti orang naik sepeda.
Dalam kehidupan dewasa ini banyak
orang beragama tetapi tidak
dipertanggung jawabkan dengan ketaatan
sembahyang tiap hari sekiranya itulah yang membuat laju kesadaran
manusia jadi lalot. Karena itu
agar kesadaran dan gerak fisik jadi laju sekiranya sembahyang itu perlu
dijadikan pegangan hidup dalam
kesehariaan..
3.
PEDAL DAN MEMUTAR RANTAI.
Setelah memegang setang langkah
selanjutnya seseorang menaiki sepeda dengan menginjak pedal untuk memutar
rantai sepeda agar gerakan sepeda jadi laju.
Pedal kepanjangannya “penting dalam hati” dan kata rantai kepanjangannya
“rajin memutar tasbih ingat Tuhan”.
Sesuai kepanjangan kata pedal
dan rantai untuk mempercepat gerak fisik dan kesadaran
langkah selanjutnya setelah menyembah dan memuji Tuhan adalah yang terpenting
didalam hati adalah rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan/ mantra berulang-ulang. Seperti orang
naik sepeda yang memutar rantai untuk menggenjot sepeda agar lari
dengan kencang sekiranya rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan berkali-kali itu
yang berguna untuk menggenjot laju gerak
fisik dan kesadaran. Dapat dikatakann inti ilmu agama yang dapat menggenjot atau mempercepat
laju laju kesadaran dan gerak fisik
adalah rajin memutar tasbih ingat nama
Tuhan/mantra berkali-kali.
Saat kondisi kesadaran
yang alot seperti dewasa ini dan juga
bila gerakan fisik
lamban sekali seseorang baiknya
mempercepat lajunya dengan rajin memutar tasbih ingat Tuhan.. Dengan menerapkan inti ilmu agama ini pastilah
kesadaran bisa dipercepat lajunya.
4.
RODA
|
Akan tetapi roh didada manusia
seakan-akan bersifat fasive. Jika
manusia bermasa bodoh tidak memutar tasbih ingat nama Tuhan berkali-kali
maka rohnya akan diam. Jika
ada seseorang yang rajin memutar tasbih ingat nama Tuhan atau mantra
berulang-ulang maka roh itu baru mau
aktive menggerakkan fisik dan kesadarannya. Karena itu agar roh
atau Atma didada mau mendorong agar gerak fisik dan laju kesadaran dipercepat haruslah rajin
memutar tasbih ingat Tuhan.
5.
Sadel .
Sadel merupakan tempat duduk pada sepeda. Sadel kepanjangannya “sadar,
eling”. Dalam hal ini sadel memberi petunjuk pada kehidupan manusia
mestinya sadar dan eling dengan kedudukannya
dalam hidup bermasyarakat.
Kondisi sadar dan eling dengan kedudukan tersebut bisa dicapai dengan menjadikan sembahyang sebagai pegangan hidup
tiap hari disertai rajin memutar
tasbih ingat nama Tuhan atau mantra suci
berkali-kali. Dewasa ini banyak orang
tidak sadar diri dan lupa akan
kedudukannya sebagai apa dimasyarakat
lantaran sembahyang sebagai pegangan hidup dilupakan serta tidak mengenjotnya dengan memutar tasbih
ingat Tuhan..
6.
REM.
Sepeda yang lengkap
tentudilengkapi dengan rem. Rem tersebut berfungsi untuk memberhentikan atau
memperlambat kecepatan sepeda. Dengan adanya rem tersebut akan memungkinkan tidak jadi benturan atau bila adanya turunan
memungkinkan seseorang tidak sampai lolos masuk jurang. Dengan adanya rem juga memungkinkan seseorang
bisa turun dengan tepat pada tempat yang akan dituju.
Sekiranya ilmu agama yang lengkap selain menyembah,
mengingat harus ada rem agamanya. Rem kepanjangannya “renungan, meditasi” jadi
remnya agama adalah melakukan renungan atau meditasi. Renungan atau meditasi merupakan sebuah usaha
untuk mendiamkan atau mengheningkan
pikiran. renungan atau meditasi itu berfungsi
untuk mengerem laju kesadaran
karena diboncengi oleh keinginan.
Jika tidak dimeditasikan pikirannnya,
maka pada saat digenjot kesadarannya dengan memutar tasbih
akan membuat laju keinginan turut juga
bangkit. Laju keinginan tersebut
dapat menjerumuskan kearah yang
sesat. Karena itu supaya keinginan
direm perlu melakukan renungan atau meditasi..
Meditasi intinya hanya usaha
mediamkan pikiran dengan cara sadar
melakukannya. Dengan adanya upaya
mendiamkan pikiran akan memungkinkan seseorang
bisa sampai pulang kerumah
abadinya iaitu Tuhan. Tuhan berada
dialam keheningan, karena itu agar
sampai pada Tuhan seseorang harus bermeditasi
tuk diamkan pikiran..Mampu mendiamkan pikiran maka seseorang akan
menemukan Tuhan yang cemerlang bercahaya terang.
Karena itu bila ingin tiba dirumah abadi, selain menyembah, memuji dan memutar tasbih ingat
nama Tuhan maka giliran terakhir manusia harus berusaha bermeditasi mendiamkan
pikirannya.
Saat pikiran hening cahaya Tuhan
akan hadir menerangi pikiran yang
membuat pikiran jadi terang dan mengusir
kegelapan sehingga manusia tidak tersesat. Jika
tidak disertai meditasi dan hanya
memuji serta memutar tasbih saja akan membuat
dorongan keinginan jadi kuat yang justru
dapat membuat manusia bisa
benturan gara-gara agama. Beragama
dilandasi dorongan nafsu dan ambisi semata
itu bagaikan naik sepeda tanpa pakai rem yang berpeluang adanya tabrakan atau terjerumus.
Karena itu meditasi merupaka remnya
ilmu agama penting dipasangkan
agar ilmu agamanya jadi sempurna. Ilmu
meditasi diterapkan akan memungkinkan
orang beragama jadi selamat. Jika rem ilmu agama tidak dipasangkan bisa saja dijalan yang miring tajam roh didalam dada malah menggiringnya seseorang terjatuh dijalan sesat. Setelah tersesat dan hancur manusia sendiri yang merasakan penderitaan yang teramat perih.
Banyak kejadian dialam semesta manusia menerapkan ilmu agama tanpa rem yang membuat manusia terjerumus pada jurang kehancuran. sebagai contoh seseorang rajin sembahyang kuat ingatnya karena tanpa rem mereka melakukan tindakan terorisme. ngebom sana sini lalu tertangkap oleh pihak keamanan lalu dijatuhi hukuman mati. Saat hukuman tiba sampai teriakpun manusia menyebut Tuhan, tetapi Tuhan tidak hadir memberi keselamatan.
karena itu dalam beragama pasangkan rem ilmu agama iaitu melakukan renungan atau meditasi.
Untuk mengetahui bagaimana cara bermeditasi nanti baca judul tulisan lain diblog ini yang berjudul "meditasi Trisula". Meditasi trisula ini terinspirasi oleh filsafat pulau sulawesi,,